Tetapkan Program Kerja dan Pilih Presidium Baru, Forhati Aceh Gelar Muswil
Gaya Hidup | 2022-09-27 01:00:02Banda Aceh - Pengurus Wilayah Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Aceh, menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) II, di Hotel Amel Convention Hall, Minggu, 25 September 2022.
Kegiatan Muswil II dengan tema 'Forhati Peduli Generasi Islami' diikuti oleh 28 orang perwakilan alumni HMI–Wati dari 14 Majelis Daerah Forhati Se-Aceh.
Adapun tujuan Muswil II Forhati Aceh adalah menyampaikan dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus Forhati Aceh periode 2016-2021. Kemudian, membahas dan menetapkan program kerja Forhati Aceh periode 2022-2027. Serta memilih dan menetapkan presidium Forhati Aceh 2022-2027.
Pada kegiatan ini terpilih 5 presidium baru Forhati Aceh periode 2022-2027, yakni, Maitanur, Fauziah, Hasni, Riswati dan Jamaliyah.
Ketua Panitia, Juliani Jacob, SHI, M. Ag, mengatakan rangkaian kegiatan Muswil-II Forhati Aceh dimulai dengan silaturahmi sekaligus senam jantung sehat di Car Free Day dihadiri alumni HMI-Wati se Aceh. Siang dilanjutkan dengan musyawarah pertanggungjawaban dan pemilihan presidium Forhati 2022-2026.
"Alhamdulillah acara ini bisa berjalan lancar, antusias para Alumni HMI-Wati sangat luar biasa, karena pertemuan ini kita rangkai dengan agenda having fun di pagi hari yaitu agenda senam bersama, para peserta juga sangat bersemangat dalam bermusyawarah sehingga sesi pertanggungjawaban dan Pemilihan Presidium FORHATI periode 2022-2027 bisa terlaksana dengan baik, sesuai dengan agenda" kata Juli.
Amrina Habibi, MH, ketua FORHATI Aceh Demisioner, Forhati harus mampu mengembang peran strategis dalam mengawali proses pengkaderan dan juga kegiatan umat lainnya, apalagi di tengah kondisi sosial yang makin tidak menentu.
"Keselamatan generasi kedepan menjadi perhatian istimewa selain berkontribusi menjaga pengkaderan dan semua bisa dikakukan jika Forhati menjaga nilai kekompakan, karena Forhati punya SDM yang luar biasa," ucap Amrina.
Untuk itu, lanjutnya, perlu kuatkan barisan dan dukung pengurus selanjutnya sehingga Forhati bisa menjadi sesuatu. Presidium yang datang akan melanjutkan, sementara pengurus sebelumnya akan tetap bersama, walaupun tidak dalam jabatan.
H. Hanifah Husen, Koordinator Presidium MW FORHATI, dalam kata sambutannya secara daring, berharap kedepan Forhati terus menjalankan roda organisasi dengan mengikuti pola organisasi. Dia juga menegaskan kembali bahwa Forhati adalah bagian dari KAHMI. Disetiap keputusan KAHMI, Forhati selalu mempunyai hak dan kesempatan untuk bersuara.
"Saya berharap dalam membuat program nanti, buatlah program-program yang rasional yang lebih berkonsentrasi kepada kesejahteraan ibu dan anak serta peka terhadap isu sosial harus menjadi prioritas kita dan target kita," ucapnya.
Sementara itu, Zulfikar Lidan Koorpres KAHMI Aceh, menjelaskan perbedaan dalam berorganisasi itu hal yang biasa. Namun, jangan sampai perbedaan perbedaan tersebut merusak persaudaraan.
"Jika kita memiliki kesadaran akan persaudaraan kita bisa melakukan hal-hal yang sangat besar. Selamat bermuswil para Forhati sekalian, saya harap bisa menjaga persaudaraan. Untuk menjadikan Forhati yang lebih baik," tutupnya.
Untuk diketahui, Forhati sebagai wadah berhimpunnya alumni HMI Wati yang menjadi bagian dari KAHMI mempunyai tugas utama sebagai bagian dari elemen bangsa untuk mewujudkan pencapaian
cita HMI menjadi masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, melalui kreatifitas dan pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Karena itu, kepengurusan yang terbentuk dari hasil musyawarah para presidium menjadi hal penting bagaimana menempatkan personal kader untuk melaksanakan kerja organisasi dengan baik dan efisien.
Demikian pula program kerja yang ditetapkan pada rapat kerja Forhati wilayah Aceh adalah bagian dari menjawab kebutuhan dan tuntutan keluarga besar HMI, masyarakat, bangsa dan negara.
Penguatan sistem organisasi, kaderisasi, pendidikan, agama, sosial budaya, ekonomi, politik, hukum, kesehatan dan lingkungan hidup serta kependudukan dan tenaga kerja menjadi bagian perioritas kerja bidang. Sensitifitas terhadap persoalan keummatan dan nasionalisme, keindonesiaan juga menjadi perhatian penting pada saat ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.