Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Membangun Kompetensi Lunak berbasis Revolusi Industri 4.0

Eduaksi | Monday, 26 Sep 2022, 05:52 WIB

Mahasiswa angkatan 2020 Sosiologi Universitas Padjadjaran, selama kurang lebih satu bulan pada setiap hari Sabtu, melakukan serangkaian aktivitas orientasi dan adaptasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mempercepat proses penyesuaian diri kepada iklim dan situasi perkuliahan yang memang berbeda dengan kondisi pada saat belajar di Sekolah Menengah Umum/Atas.

Hery Wibowo dkk, dalam buku Etos Hijau Generasi Pembaru (2020), menyatakan bahwa masa perkuliahan adalah saat untuk mempraktikkan Self Directed Learning, yaitu pemahaman utuh bahwa proses belajar dan meraih ilmu serta kompetensi merupakan tanggung jawab pribadi. Artinya, walaupun pihak kampus/civitas akademika memberikan program pembelajaran, namun sejatinya upaya untuk memahami ilmu dan menguasai kapabilitas yang dituntut adalah amanah pribadi, Setiap mahasiswa sangat perlu memahami ini, dan sebagai konsekuensinya perlu mengatur langkah untu mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya dan pemahaman bidang ilmu sebaik-baiknya selama berkuliah.

Melalui pemahaman tersebut, maka diharapkan mahasiswa juga akan semakin bertanggung jawab dalam menyeimbangkan perolehan hard competence dan soft competence selama berkuliah. Hal ini penting mengingat ragam kajian telah membuktikan bahwa keseimbangan ini penting dalam mencapai "level minimal" untuk dapat bergabung dalam arus utama dunia industri, baik sebagai intrapreneur, maupun entrepreneur. Sehingga seluruh upaya untuk menanamkan pemahaman ini, dan juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka mengembangkan kompetensi lunaknya, perlu diarusutamakan. Pola penyampaian materi perlu disesuaikan dengan tuntutan dari skema Self Directed Learning, seperti apllikasi dari Student Center Learning dan Skema Pendidikan Andragogi

Secara umum, 10 Soft Competence yang perlu dipersiapkan untuk diraih secara bertahap untuk menyiapkan diri menghadapi tuntutan dunia industri antara lain (Soeharso & Tripomo, 2020) adalah:

1. Sensitif dan Responsif terhadap perubahan

2. Self Efficacy

3. Kemampuan untuk Unlearn dan Relearn

4. Digital dan Technological Friendly

5. Problem Solving

6. Cross Cultural Collaboration

7. Berpikir Kritis dan Kreatif

8. Pemahaman Bisnis (Business Acumen)

9. Komunikasi Efektif

10.Networking

Serta diatas itu semua, generasi muda masa depan, tentunya perlu menjadi generasi yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dan menjadi role model warga negara yang baik, untuk dapat menjadi teladan bagi generasi selanjutnya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image