Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Didi Rosadi

Mengintip Masa Depan Pendidikan Melalui Nilai dan Peran Guru Penggerak

Guru Menulis | Friday, 23 Sep 2022, 17:44 WIB
Poto Kelas Zoom Calon Guru Penggerak Kelas 14 dan 35

Membaca modul tentang nilai dan peran guru penggerak saya ditugaskan untuk mengintip masa depan, bagaimana nilai-nilai itu terinternalisasi dalam diri guru penggerak dan membumi di ruang kelas dan sekolah, termanivestasi dalam bentuk-bentuk prilaku murid.

Berbagai materi dalam modul 1.2 Tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, seakan saya di bawa ke cerita dongeng tentang sebuah negeri dengan tatanan sistem pendidikan yang ideal. Guru memiliki karakteristik yang bisa diteladani dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan para founding father sementara murid belajar dengan sangat antusias karena mereka merasa ada di dunianya, seperti ikan hidup air yang berenang menyusuri liku-liku kehidupan, murid belajar sesuai dengan semua potensi baik diri, alam maupun jaman dimana dia berada. Sekolah adalah kawah candradimuka pencarian semua keilmuan murid, menggali semua sisi kemampuan yang dimiliki.

Setelah nilai-nilai guru penggerak terinternalisasi dalam diri calon guru penggerak, maka tugas berikutnya adalah internalisasi nilai ke dalam sebuah sistem di satuan pendidikan untuk mengelola perubahan, menciptakan harapan menjadi kenyataan. Guru penggerak harus “berpikir berbasis asset” untuk menghitung kelebihan-kelebihan yang dimiliki bukan mendata kelemahan. Untuk melakukan perubahan akan banyak tantangan di temui, maka guru penggerak harus suduh “selesai dengan dirinya sendiri” menuju kesadaran penuh bersama dengan memiliki lima keterampilan social-emosional antara lain kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social, keterampilan relasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab dan beretika.

Adapun nilai-nilai guru penggerak yang akan dibumikan antara lain : berpihak kepada murid, reflektif, mandiri, kolaboraatif dan inovatif. Dengan peran yang harus dilakukan adalah menjadi pemimpin pembelajaran dimana guru mampu menjalankan filosofi among dengan menjadi taladan, memperdayakan dan mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya kemampuan anak. Menjadi coach bagi guru lain, guru penggerak memberikan mampu memberdayakan, menamani dan menuntun rekan sejawat untuk menelaah proses pembelajaran. Mendorong kolaborasi, guru penggerak mampu bekerjasama dengan semua pihak, siswa, guru, kepala sekolah, orang tua dan unsur komite untuk menggerakan satuan pendidikan menuju perubahan yang diinginkan. Mewujudkan kepemimpinan murid, berbagai kegiatan baik proses pembelajaran maupun ekstrakurikuler diorientasikan untuk kemampuan murid, meramu berbagai pengalaman pembelajaran sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai dan memiliki kepercayaan diri untuk mendapatkan masa depan yang diharapkan, dan menyadarkan murid bahwa mereka adalah wajah masa depan. Menggerakan komunitas praktisi, guru penggerak mampu menggerakan komunitas praktisi di sekolah dan wilayah.

Tiga tahun ke depan setelah menjadi guru penggerak, berjalan lebih tegap dan berbicara penuh dengan keyakinan dalam membuat perubahan dunia pendidikan. Internalisasi nilai dan peran guru penggerak dianggap sudah tuntas melewati pembelajaran teori dan aktualisasi kegiatan di sekolah. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah, sebagai aktualisasi nilai dan peran guru penggerak adalah : Mengunakan model dan media pembelajaran, permainan daerah dalam proses pembelajaran, deseminasi hasil penelitian, mendorong pembiasaan positif di Sekolah, seminar sekolah, musyawarah Guru Mata Pelajaran dan pengembangan diri dengan Ikut pelatihan dan seminar pendidikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image