Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novita Anggraeni

Back to Life After Pandemic

Curhat | Friday, 23 Sep 2022, 13:42 WIB
https://s3.us-west-2.amazonaws.com/us-west-2-th-fib-uat-assets-futuready.com/articles/Lifeafter-1-472x395.jpg

Gw sempet menuliskan artikel pertama diblog gw tentang kehidupan disaat pandemi yang gw dan siapapun gak bisa meramalkan kapan keadaan ini tutup usia.. Nobody knows for sure when will the hardest situation end, meski optimisme harus selalu dibangun dalam segala hal. All people around the world expect the same as well. Sekarang keadaan berangsur pulih kembali and we are ready to set up all of the things closer to a new normal.

Anyways, selama 2 tahun kurang lebih kita hidup berdampingan sama sesuatu yang kayaknya belum pernah terjadi secara global. Semua aspek kehidupan beradaptasi sama situasi yang kontradiktif dari keadaan normal pada umumnya.

Emang sih gak gampang untuk melewati masa-masa sulit yang tadinya fine2 aja ke situasi dimana rasanya semua hal jadi abnormal gak terkendali. We have to adjust our daily routine during the pandemic. Masyarakat di"paksa" istiqomah untuk merapkan pandemic behaviour ttg 5M. Virus hasn't gone away yet, belum benar2 ilang sih bisa dibilang kita masih ada dimasa transisi.

Many of us, gak mudah untuk men-setting kesadaran tentang peralihan sebuah kondisi yang gak pernah dirasakan sebelumnya karna exposurenya lumayan besar. Which is normal kalo dilihat perubahan dominan yang terjadi selama pandemic. However, menurut gw ini merupakan warnings sih harusnya. Kita jadi punya lived experience and better tools gimana caranya menjalani hidup sebagaimana mestinya. As an ordinary human, kita banyak lupa dan khilaf nya. Kalo lagi ada dicomfort zone seringnya suka lupa diri, giliran dikasih ujian banyaknya mengeluh. Standar banget sih manusia kayak gitu.

Additionally, banyakin rasa syukur dalam setiap keadaan, I think that's the most important thing. Bersyukur dalam keadaan lapang itu biasa, tapi tetap bersyukur meski dalam keadaan sulit menurut gw itu adalah tingkatan tertinggi manusia dalam menghargai sebuah ujian dan malah dapat tambahan kebaikan hopefully ✧(。•̀ᴗ-)✧

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image