Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayu Martaning Yogi A

Implementasi CSR ala PT. TIMAH Tbk: Menambang Tanpa Menumbangkan Kehidupan Sekitar

Lomba | Thursday, 22 Sep 2022, 22:15 WIB
Dokumentasi Pelaksanaan Program CSR PT. Timah Tbk, Sumber Gambar: Laporan Keberlanjutan PT. Timah Tbk Tahun 2021

Kepulauan Bangka Belitung memiliki harta karun berupa timah yang berlimpah. Potensi tersebut dimaksimalkan oleh PT. TIMAH Tbk untuk menjalankan usahanya sebagai produsen timah. Betapa kayanya Kepulauan Bangka Belitung akan timah dibuktikan melalui keberhasilan PT. TIMAH Tbk menjadi produsen dan eksportir timah terbesar di Indonesia.

Pertambangan memang menjanjikan keuntungan, tetapi juga berpotensi merusak lingkungan serta mengakibatkan ketimpangan sosial bagi kehidupan masyarakat sekitarnya. Hal tersebut tampaknya disadari oleh PT. TIMAH Tbk dengan melakukan proses pemulihan pascatambang, serta melakukan beberapa program Coorporate Social Responsibility (CSR) agar tidak terjadi ketimpangan sosial di lingkungan sekitar pertambangan.

Keberadaan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang adalah bentuk tanggung jawab PT. TIMAH Tbk karena eksploitasi lingkungan dalam proses pertambangan. Kampoeng Air Jangkang dibangun dari bekas galian tambang. Kemudian galian tersebut didesain agar dapat menjadi tempat konservasi flora dan fauna sekaligus destinasi wisata.

PT. TIMAH Tbk juga melakukan upaya untuk meminimalkan ketimpangan masyarakat sekitar wilayah kerjanya melalui CSR. Kegiatan CSR memang wajib dilaksanakan oleh perseroan, hal tersebut tertuang dalam UU Perseroan No.40 tahun 2007 serta PP Nomor 47 tahun 2012. Selain melaksanakan kewajiban, program CSR PT. TIMAH Tbk adalah langkah perusahaan memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Implementasi CSR PT. TIMAH Tbk Mendorong UMKM di Belitung Naik Kelas

PT. TIMAH telah menggelontorkan dana CSR sebesar Rp54,31 miliar pada tahun 2021. Hal tersebut diungkapkan melalui Laporan Keberlanjutan PT. TIMAH Tbk tahun 2021. Alokasi dana CSR terbagi dalam 3 aspek yaitu Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp7,96 miliar, Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp22,44 miliar, serta dukungan dana untuk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Usaha mikro dan kecil memang menjadi perhatian khusus dari PT. TIMAH Tbk. Perusahaan memiliki komitmen untuk terus mendukung masyarakat di setiap aspek kehidupan, terutama di wilayah kerjanya. Oleh karena itu, PT. TIMAH Tbk tidak hanya sekadar memberikan bantuan pendanaan usaha bagi UMKM tetapi juga mendampingi, membina, hingga membantu pemasarannya.

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Keuletan perusahaan mengembangkan Program PUMK telah membuahkan hasil. Kanal timah.com menginformasikan bahwa sebanyak 55 mitra binaan PT. TIMAH Tbk telah berhasil naik kelas pada tahun 2021 lalu. Hal serupa diungkapkan pula dalam laporan keberlanjutan perusahaan tahun 2021.

PT. TIMAH Tbk memiliki beberapa indikator mengenai kenaikan kelas usaha binaannya. Beberapa indikator yang dimaksud adalah jumlah pegawai yang meningkat, bertambahnya pinjaman, kapasitas produksi yang semakin besar, serta naiknya omset. Sejumlah pelaku usaha binaannya di Belitung telah merasakan dampak dari implementasi CSR PT. TIMAH Tbk.

PT. TIMAH Tbk terus berupaya memperkenalkan UMKM binaannya pada masyarakat luas. Salah satunya dengan mengikutsertakan mereka pada pameran skala lokal maupun nasional. Seperti pada acara Belitung Beach Festival 2022 yang digelar pada 10-14 Agustus 2022 lalu. PT. TIMAH Tbk mengikutsertkan 3 UMKM binaannya dalam acara tersebut. Melalui kanal jabejabe.co, ketiganya mengaku omsetnya mencapai jutaan rupiah, serta produknya menjadi lebih dikenal.

suarabangka.com" />
Kegiatan Promosi UMKM Binaan PT. TIMAH Tbk di Acara Belitung Beach Festival, Sumber Gambar: suarabangka.com

Pada kesempatan lainnya, Dian salah seorang mitra binaan PT. TIMAH Tbk mengaku telah banyak terbantu dalam pengembangan usahanya di bidang pertokoan. Dilansir pula oleh jabejabe.co, Dina menjelaskan bahwa dana kemitraan dari PT. TIMAH Tbk membuatknya berhasil menambah jumlah produk di tokonya. Bahkan, ia menambah jumlah karyawan ketika pandemi Covid-19 sedang melanda.

Upaya PT. TIMAH Tbk untuk terus mendampingi mitra binaannya juga dilakukan dengan memasarkan produk para mitra melalui Pasar Digital UMKM BUMN (PaDI). Produk para mitra juga dipamerkan dan dijual melalui Tins Gallery serta Galeri Serumpun Sebalai. Tins Gallery sendiri merupakan ruang pamer sekaligus tempat penjualan produk UMKM binaan PT. TIMAH Tbk.

Keberhasilan UMKM mitra binaan PT. TIMAH Tbk tidak terlepas dari program CSR yang diimplementasikan. CSR yang dilakukan perusahaan terbukti bukan sekadar memenuhi aturan atau membangun citra perusahaan. Lebih dari itu, upaya pemberdayaan terus dilakukan agar perusahaan dan masyarakat sama-sama bertumbuh membangun perekonomian Indonesia.

Lestarikan Adat dan Budaya Suku Lom melalui CSR

Program CSR PT. TIMAH Tbk juga digelontorkan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Suku Lom merupakan salah satu dari sasaran program ini. Suku Lom merupakan suku tertua yang mendiami pulau Bangka. Mereka berada di Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka. Kawasan operasional PT. TIMAH Tbk berada di sekitar Suku Lom berada, sehingga PT. TIMAH Tbk tergerak untuk turut berkontribusi terhadap kelestarian budaya di sana.

PT. TIMAH Tbk berupaya menggali keunggulan budaya dan adat di Desa Mapur. Program yang dijalankan PT. TIMAH Tbk sejalan dengan visi misi, serta strategi bisnis perusahaan. Harapannya program CSR yang dijalankan mampu mengkonstruksikan nilai budaya Mapur, serta sebagai upaya menghilangkan kesan mistis dan magis yang melekat pada Desa Mapur.

Program pembangunan Memarong atau rumah adat Suku Lom adalah bentuk kontribusi PT. TIMAH Tbk. Pembangunan tersebut diwujudkan melalui kerjasama PT. TIMAH Tbk bersama Lembaga Adat Mapur. Dijelaskan dalam liputan antaranews.com, prosesi pembangunan Mamarong diawali dengan tradisi “Ngunjem Tiang Kampung Adat Gebong Mamarong.”

wowbabel.com" />
Acara Ngunjem Tiang Kampung Adat Gebong Mamarong, Sumber Gambar: wowbabel.com

Memarong yang nantinya dibangun akan digunakan untuk beragam kepentingan. Beberapa Memarong akan digunakan untuk penginapan berkonsep tradisional adat Mapur, lainnya digunakan untuk galeri kerajinan masyarakat, kemudian ada pula yang dipergunakan untuk museum, serta balai pertemuan. Tujuan pembangunan tersebut adalah upaya PT. TIMAH Tbk untuk melestarikan adat dan budaya Mapur, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat adat Suku Lom.

Program PPM tidak berhenti di pembangunan Memarong. Dilansir melalui kanal resmi Kompas TV, PT. TIMAH Tbk juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi dan inovasi. Beberapa kegiatan seperti pelatihan UMKM, menenun, kampung budaya, serta peningkatan kompetensi masyarakat Suku Lom. Upaya tersebut dilakukan agar terdapat peningkatan kualitas masyarakat Suku Lom tanpa mengabaikan kelestarian adat istiadat di sana.

Program CSR PT. TIMAH Tbk merupakan contoh CSR yang terbukti mampu berdampak pada beragam aspek. Melalui PUMK, pelaku usaha UMKM binaan PT. TIMAH Tbk berhasil naik kelas dan berkembang. Aspek adat dan budaya pun turut tefasilitasi melalui program PPM. Kondisi ini membuktikan bahwa kegiatan menambang yang cenderung mengeksploitasi lingkungan nyatanya tak melulu menumbangkan kehidupan. Kerusakan lingkungan teratasi dengan program reklamasi pascatambang, sedangkan kehidupan sekitarnya diberdayakan melalui program CSR.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image