Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Damai

Rayakan Hari Perdamaian, 20 Anak Binaan LPKA Jakarta Belajar Pengelolaan Konflik

Eduaksi | Thursday, 22 Sep 2022, 16:31 WIB

Rayakan Hari Perdamaian, 20 Anak Binaan LPKA Jakarta Belajar Pengelolaan Konflik

Jakarta – Sebanyak 20 anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta ikuti workshop pengelolaan konflik berperspektif perdamaian pada Rabu (21/9). Kegiatan yang digagas Yayasan Ruang Damai berkolaborasi dengan PeaceGen ini digelar untuk memperingati Hari Perdamaian Internasional 21 September.

Mengambil tema “Penanaman Nilai Perdamaian sebagai Upaya Preventif dalam Penanganan Konflik dan Moderasi Beragama di LPKA DKI Jakarta”, kegiatan ini bertujuan untuk membumikan narasi perdamaian agar mudah diterima oleh segala lapisan masyarakat, termasuk anak yang berhadapan dengan hukum.

“Pada saat ini, perdamaian di dunia masih belum dapat dikatakan terwujud dengan sempurna. Melalui peringatan inilah, dapat dijadikan upaya kita dalam memperjuangkan dan mewujudkan arti dari perdamaian”, ujar Zainal Abidin, Direktur Eksekutif Yayasan Ruang Damai.

Penyelenggaraan workshop ini disambut dengan baik oleh Kasubsi Pendidikan dan Bimkemas LPKA Kelas II Jakarta, Eka Arifaji Budimarthadi. Beliau menegaskan pentingnya kegiatan edukatif yang dapat membawa dampak positif bagi para anak didik pemasyarakatan (Andikpas) dan berharap agar aktivitas semacam ini bisa terus dilakukan.

Mengingat usia Andikpas yang masih belia, pembelajaran mengenai perdamaian disajikan secara menyenangkan melalui game interaktif. Dengan bimbingan fasilitator PeaceGen, mereka diajak melakukan refleksi untuk mengenal diri sendiri. Termasuk merenungkan hal-hal yang perlu disyukuri dan kekurangan yang ingin diubah dalam diri mereka.

Melalui pendekatan ini, Andikpas tidak hanya belajar untuk berdamai dengan diri sendiri, tetapi juga memahami bahwa setiap manusia berharga dan diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

“Tujuan dari games tersebut adalah agar nilai “Aku bangga dengan diri sendiri” dapat tersampaikan dan menanamkan bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang paling berharga, baik dengan kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri sendiri”, jelas Anisa Ladhuny, fasilitator PeaceGen.

Berdamai dengan diri sendiri adalah langkah awal yang penting untuk mewujudkan perdamaian dalam masyarakat. Sebab tanpa adanya kesadaran untuk menghormati orang lain dan rasa tepa salira, tujuan dalam hidup akan sukar untuk diraih.

Nilai ini kemudian diajarkan kepada Andikpas melalui game kompetitif menyusun menara menggunakan gelas plastik, di mana masing-masing tim berusaha menghalangi agar tim lain tidak dapat membangun menaranya.

Peraturan game kemudian diubah. Pada kesempatan kedua ini tiap kelompok dilarang menjatuhkan kelompok lainnya. Hasilnya, setiap tim mampu menyelesaikan menara dengan baik.

“Apabila kita ingin mencapai tujuan dan keberhasilan yang diinginkan, jika dibarengi dengan tindakan yang saling menjatuhkan, saling mengejek, saling melawan dengan berbagai keributan yang dibuat, maka tujuan dan keberhasilan tersebut akan menjadi sia-sia,” jelas Nenden Vinna Mutiara Ulfa yang berperan sebagai fasilitator.

“Perjuangan di luar Lapas nantinya akan sangat panjang. Apabila kita tidak belajar pada kesalahan sebelumnya dan mengulang hal tersebut, maka semuanya akan kembali terasa sia-sia,” tutupnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image