Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ELSI DAMAYANTI 2021

Peran Bahasa Arab Dalam Mempelajari Islam

Agama | Wednesday, 01 Dec 2021, 18:17 WIB

Peran Bahasa Arab Dalam Mempelajari Agama Islam.
Elsi DamayantiPendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah [email protected]

Bahasa Arab merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari agama Islam, bahkan tidak berlebihan kalau seandainya kita katakan bahwa bahasa arab ini terhadap islam bagaikan ruh, yang mana jika salah satunya hilang maka hilanglah kehidupan. kalau bahasa Arab ini ditarik dari Islam dan tidak di jaga oleh oleh SWT ,tentu akan hilang syariat Islam, karena telah kita ketahui bersama bahwa Allah SWT menurunkan kitab Al-Qur'an dan mengutus nabi nya yang terakhir sebagai penutup seluruh nabi dan rasul, yaitu Nabi Muhammad SAW. kedua nya Allah SWT utus melalui bangsa Arab, Allah SWT jadikan bahasa mereka sebagai bahasa firmannya,bahasa Wahyu nya, baik Al-Qur'an maupun sunah nabi SAW. Maka dari sini dapat kita ketahui bahasa Arab merupakan bagian yang sangat penting dalam Islam. Dan Allah SWT menegaskan dalam banyak ayat diantara nya firman Allah SWT dalam surah Yusuf ayat ke-2 yang berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ
Artinya:Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS: Yusuf ayat 1-2).

ketika seseorang ingin memperdalam ilmu agama Islam, tidak harus pergi ke pondok pesantren, itu tidak harus tatapi satu hal yang harus kita sadari bersama, yaitu kita harus mempelajari ilmu alat, agar kita bisa memperdalam ilmu agama Islam.Alat yang paling utama apa? Yaitu bahasa Arab. Maka jangan biarkan diri kita hanya sekedar menjadi penyimak dalam bahasa Indonesia,tetapi kita harus mempunyai tekad untuk mempelajari bahasa Arab, karena dengan mempelajari bahasa Arab pintu-pintu keilmuan dalam bidang agama, pintu-pintu keilmuan syar'i akan kebuka untuk kita. Dan apakah masyarakat kita butuh atau tidak kepada da'i yang menguasai bahasa Arab dan menguasai ilmu-ilmu syar'i? Tentunya sangat-sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu tanamakan pada diri kita tekad untuk memperdalam bahasa Arab dan memiliki kemampuan berbahasa Arab,sehingga kunci-kunci keilmuan syar'i itu terbuka bagi kita.Allah Swr telah memilih bahasa Arab ini sebagai bahasa firmannya padahal pada saat diturunkannya Alquran tentu saja sudah ada bahasa-bahasa yang lain bahkan bisa jadi ratusan bahkan ribuan bahasa sudah ada pada masa itu, tetapi dari semua bahasa-bahasa yang ada pada saat itu Allah subhanahu Swt hanya memilh satu saja, itu bahasa alquran yaitu bahasa Arab dan kalau seandainya bahasa Arab ini tidak mempunyai keutamaan lain kecuali keutamaan yang satu ini, yaitu bahasa Arab merupakan bagian terpenting dari dinul Islam maka sudah cukuplah sebenarnya untuk mendorong kita sebagai seorang muslim untuk mempelajarinya.

Dengan mempelajarinya menunjukkan rasa peduli terhadap agamanya ini menunjukkan betapa pedulinya seseorang tentang agamanya, karena itu Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta'ala pernah berkata bawah zat bahasa Arab itu bagian daripada agama Dan memahami atau mempelajarinya merupakan kewajiban karena memahami Al-Qur'an dan sunah hukumnya adalah wajib. Dan keduanya tidak mungkin dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab, kemudian setelah Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyebutkan satu kaidah yang sangat penting ada apa saja kewajiban yang tidak mungkin sempurna dilaksanakan kecuali jika disertai dengan suatu hal, maka hal tersebut hukumnya juga menjadi wajib.Memahami Alquranul Karim dan memahami sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam adalah kewajiban dan keduanya tidak mungkin dipahami kecuali dengan dasar, maka mempelajari bahasa Arab dalam rangka untuk memahami Alquran dan sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam juga hukumnya menjadi wajib, karena kewajiban memahami Alquran dan sunnah Nabi SAW wassalam tidak mungkin dapat dilakukan dengan sempurna tanpa memahami bahasa. Maka memahami bahasa Arab hukumnya menjadi wajib.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image