Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Trimanto B. Ngaderi

Penikmat Konser Atau Wartawan Konser?

Gaya Hidup | Saturday, 10 Sep 2022, 17:30 WIB

PENIKMAT KONSER ATAU WARTAWAN KONSER?

Cekrek .. cekrek .. cekrek ..;

Senyum dong! Ganti gaya! Gaya bebas.

Ya. itulah momen swafoto alias selfie. Setiap event tak bisa lepas dari sesi foto-foto. Entah itu acara keluarga, acara kantor, acara perusahaan, acara sekolah/kampus, termasuk acara yang bersifat privat seperti pre-wedding atau sejoli yang sedang berpacaran. Bahkan, terkadang acara foto-foto lebih mendominasi acara, sehingga waktu acara habis digunakan untuk mengabadikan momen.

Acara keluarga misalnya, seharusnya dipakai untuk membangun komunikasi dan keintiman di antara anggota keluarga. Semestinya dipakai untuk lebih banyak mengobrol dan berdialog, saling bertukar informasi, pemikiran, dan perasaan. Seyogyanya dipakai untuk saling memahami satu sama lain, saling menghargai, saling mengapresiasi; agar tercipta keharmonisan dan kesatuan. Bukan malah disibukkan oleh berfoto ria.

Acara piknik dari kantor atau perusahaan, seharusnya dipakai untuk menjalin komunikasi dan koordinasi antarsesama pegawai atau karyawan. Semestinya dipakai untuk berbagi (sharing) tentang pengalaman, prestasi, kendala dan permasalahan, ide atau gagasan, dll. Seyogyanya dipakai untuk mengobrol dan bercanda-ria agar lebih saling mengenal satu sama lain, memahami karakter masing-masing, serta membangun kedekatan emosional. Bukan malah waktu dihabiskan untuk selfie, baik foto sendiri-sendiri maupun bersama.

Selain itu, kita tidak bisa menikmati secara penuh obyek wisata yang kita datangi. Ambil contoh pantai. Kita tidak bisa menikmati nyanyian indah deburan ombak, semilir angin pantai, suara canda-tawa mereka yang sedang mandi, panasnya sinar mentari di kulit tubuh kita. energi dan perhatian kita teralihkan dengan kegiatan foto-foto.

Dengan kata lain, kita telah kehilangan momen indah selama di pantai. Kita telah kehilangan keindahan alam semesta ciptaan Tuhan Yang Mahaindah. Kita telah melewatkan satu momen kebahagiaan, yaitu menyatukan badan, pikiran, dan jiwa kita dengan SAAT INI dan DI SINI. Sesuatu yang begitu berharga kita ganti dengan kegiatan (berfoto) yang tidak begitu penting.

Sumber gambar: https://kumparan.com

Kita Bukan Seorang Wartawan

Berfoto-foto tentu tidaklah dilarang. Cuma yang perlu diperhatikan adalah signifikansi dan manfaatnya. Taruhlah kita hanya berfoto beberapa saja, sekedar untuk membuat status di media sosial atau sebagai album kenangan, tentu tidak masalah. Akan tetapi, jika kita berfoto sampai berpuluh-puluh banyaknya dan memakan waktu yang lama, untuk apa?

Saya yakin, kita tidak akan sempat melihat semua foto yang tadi kita jepret. Atau tidak mungkin semua foto akan kita unggah di media sosial. Bahkan foto sebanyak itu, hanya kita lihat beberapa detik saja, sudah itu dilupakan atau dihapus. Termasuk yang kita upload di media sosial, hanya dilihat secara sekilas saja oleh orang lain, atau mungkin tak dilihat sama sekali.

Belum lagi jika foto-foto itu kita edit terlebih dahulu dengan fitur yang ada di HP atau dengan aplikasi tertentu, dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memberi efek tertentu atau agar foto kita terlihat lebih keren, lebih glowing, lebih lucu, lebih mengesankan dan sebagainya. Setelah itu, hasilnya hanya dilihat selama beberapa detik saja (2-3 detik). Sayang sekali bukan, waktu yang telah kita curahkan sedemikian rupa untuk sesuatu yang tidak penting dan sesaat.

Lagi pula, kita ini kan bukan seorang wartawan gitu lho. Nggak usahlah berlagak seperti seorang jurnalis. Foto sana foto sini. Kalau wartawan wajarlah menghabiskan waktu untuk foto-foto. Setelah itu dia mengedit foto-foto itu agar terlihat lebih bagus dan menarik karena mau dimuat di media massa cetak maupun online. Dia melakukan foto-foto itu jelas tujuan dan kegunaannya.

Nikmatilah Event Sepenuh Kesadaran

Mari membiasakan diri untuk fokus. Mari membiasakan diri untuk sadar sepenuhnya pada kondisi saat ini dan di sini. Ketika menonton konser musik, fokuskanlah perhatian kita ke panggung. Satukan badan, pikiran, dan jiwa kita untuk menikmati penampilan penyanyi dan iringan musik yang menyertai. Sadari sepenuhnya bahwa kita sedang berada di depan panggung, di antaranya khalayak penonton, serta rasakan atmosfer sukacita.

Akhir kata, hindari hal-hal yang tidak penting. Hindari membuang-buang waktu secara percuma.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image