Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Genduk Listari,S.Pd.,Gr

Fenomena Selfie dan Serba Difoto untuk Keperluan Media Sosial

Gaya Hidup | Friday, 17 Mar 2023, 08:44 WIB

Tidak dipungkiri lagi, fenomena selfie dan semua yang berbau dengan hal foto-memfoto sedang digemari oleh semua kalangan. fenomena selfie merupakan fenomena yang lahir dari perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selfie adalah seni foto diri yang biasanya dilakukan sendirian atau bersama orang lain dengan menggunakan kamera yang ada pada handphone dan gadget canggih lainnya, kemudian diupload ke situs – situs jejaring sosial.

Bagi sebagian besar orang, selfie ini dilakukan ketika mereka sedang berada disuatu tempat namun tidak ada teman yang disuruh untuk memfoto, akhirnya dengan berbekal kamera handphone mereka memotret dirinya sendiri. Ada juga motivasi untuk selfie khususnya bagi beberapa kaum hawa adalah agar kelihatan cantiknya ketika diupload di media sosial.

Tidak heran kalau mereka rela mengeluarkan uang banyak hanya demi untuk membeli handphone dengan kamera yang mumpuni. Bahkan bagi sebagian pelajar rela untuk tidak jajan hanya untuk ditabung agar dapat membeli hendphone yang bagus. Dan mereka juga belajar semaksimal mungkin untuk menghasilkan hasil foto yang bagus.

Selain fenomena selfie, fenomena yang sering kita lihat adalah segala kegiatan sekarang yang harus didokumentasikan dengan foto. Banyak alasan atau motivasi yang mendasari hal tersebut diantaranya adalah keinginan untuk diakui oleh masyarakat bahwa dia eksis (selalu ada) kegiatan dan bukan orang yang pengangguran.

Adapun alasan lain yaitu ada juga yang mendokumentasikan segala kegiatan karena memang kegiatan tersebut harus dilaporkan dengan bukti sebuah foto. Ada juga yang beralasan bahwa sering mendokumentasikan kegiatan dan diupload dimedia sosial adalah untuk koleksi pribadi yang sewaktu-waktu bisa dilihat tanpa harus membuka galeri foto di handphone. Dan masih banyak lagi alasan yang lainnya.

Bagi sebagian orang hal itu bukan sesuatu yang mengganggu dan wajar saja di jaman modern sekarang ini. Namun bagi beberapa orang yang tidak terbiasa dengan hal itu, pasti akan berpendapat atau berkomentar (netizen). Diantara beberapa pendapat netizen yang terganggu akan hal itu adalah diantaranya misalkan saja disuatu acara penguburan dimakam atau dirumah duka orang yang meninggal, dalam suasana duka tidak seharusnya berfoto-foto untuk menghargai keluarga yang ditinggalkan.

Ada lagi foto bersama dengan berdesak-desakan pada suatu acara dakwah oleh Ustad/Habib yang notabene ganteng, sehinga mereka para kaum hawa tidak perduli dengan mahramnya atau tidak mereka berdesak-desakan. Ada lagi yang marak sekarang adalah banyaknya orang yang sedang umroh, banyak yang mengabadikan kegiatan mereka saat ibadah umroh, bahkan setiap detik dan waktu yang dilakukan hanya share foto di medsos saja, dalam hal ini pasti mereka yang melihat akan bertanya-tanya, kapan ibadahnya jika selalu yang dilakukan adalah fota-foto saja. Dan masih banyak hal lain yang di media social sering diberitakan bahkan kadang sampai mengabaikan keselamatan diri.

Namun dari semua itu, semua orang yang melakukan hal tersebut pasti punya alasan tersendiri. Selain memang sudah maraknya hal ini seiring dengan majunya perkembangan teknologi, mereka juga punya alasan sendiri-sendiri yang mendasari hal itu. Kita sebagai penikmat media sosial seperti IG,facebook, twitter dan sebaiknya harus lebih bijak menyikapi fenomena ini, tidak asal berkomentar dan menjudge dengan hal-hal yang negatif. Dan juga bagi si pembuat foto/video yang diupload di media sosial juga lebih bijak lagi memilih dan memilah mana yang kiranya bagus untuk dishare di media sosial dan tidak, agar tidak menimbulkan pro dan kontra. Selain itu juga harus tetap memperhatikan keselamatan diri saat berfoto ria.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image