Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Aini

Munculnya Varian Omicron, Bukti Rezim Gagal Kendalikan Virus

Politik | Tuesday, 30 Nov 2021, 14:45 WIB

Dunia kembali dihantui dengan munculnya varian baru virus corona sejak awal November lalu. Varian omicron sudah ditemukan di beberapa negara Eropa dan Afrika. Munculnya varian baru ini merupakan konsekuensi logis dari lambat dan tidak tegasnya rezim di dunia dalam penanganan dan pengendalian virus corona. Penanganan yang menomorduakan nilai kemanusiaan dan keselamatan nyawa, nilai materi yang mendominasi dan motif ekonomi yang menjadi tujuan utama, menjadi ciri khas penanganan semua rezim global di dunia, sebagaimana arahan dari WHO.

Lockdown yang sudah diakui merupakan solusi tidak diambil sebagai kebijakan. Penanganan berbasis 3T (testing, tracing, treatment) dan 2M (mengurangi mobilisasi, menghindari kerumunan) tidak dilaksanakan dengan serius. Ironinya malah menciptakan kebijakan yang membuat mobilitas manusia kembali meningkat.

Belum lagi masalah vaksin. Vaksin yang seharusnya dijadikan upaya tindakan personal agar yang terinveksi tidak jatuh sakit, jika pun sakit tidak parah, malah dijadikan andalan untuk membentuk herd immunity. Jelas ini salah kaprah, karena vaksin tak menjamin orang yang terinveksi tidak menularkan kepada orang lain.

Seharusnya kebijakan lockdown serius dilakukan. Memisahkan yang sehat dengan yang sakit, mengisolasi yang terinveksi, merawat yang sakit, mencegah mobilitas keluar masuk daerah rawan wabah.

Sebagaimana pesan Rasulullah saw agar penguasa memisahkan orang yang terinveksi saat wabah, maka ini pula seharusnya yang dilakukan oleh para penguasa di penjuru dunia. Tidak boleh ada solusi yang malah menguntungkan segelintir pemilik modal dan menjadi ladang bisnis, akhirnya rakyat kembali menjadi korban.

Memang, potret penguasa yang amanah dan maksimal mengurusi rakyat akan sulit ditemui dalam sistem kapitalisme, karena kapitalisme tak pernah menjadikan kemaslahatan seluruh rakyat sebagai pertimbangan. Yang ada adalah kemaslahatan para pemilik modal. Pemimpin yang amanah hanya akan terbentuk dalam sistem Islam. Oleh karena itu mewujudkan sistem Islam adalah kebutuhan yang tidak boleh ditunda atau bahkan dihalangi serta dikriminalkan. Umat butuh berjuang bersama mewujudkan sistem Islam yang akan menjadi metode penerapan Islam Kaffah, menuju Islam rahmatan lil alamin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image