Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Rahmat Naufal Wardhana

Teknologi Berpengaruh Pada Pola Parenting Anak

Edukasi | Thursday, 08 Sep 2022, 12:54 WIB
From: Canva

Banyak hal negatif dan positif pada teknologi yang begitu kencang arusnya, pengaruhnya, sehingga anak-anak pun tergores habis oleh waktu dan menimbulkan penyakit. Hal ini perlu disadari oleh orang tua kepada anak-anaknya, agar bagaimana caranya meminimalisir penggunaan teknologi yang signifikan. Tentu cukup menarik di mana teknologi ini begitu manfaat terkadang begitu menyakitkan.

Mulai dari anak-anak selalu ketergantungan dengan digital. Kemudian pola asuh orang tua merupakan gambaran awal tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan, dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Tidak lupa juga bahwasannya orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama yang memiliki tanggung jawab dalam membentuk serta membina anak-anaknya baik dari segi psikologis maupun fisiologis.

Orang tua mendidik anaknya jangan terus-terusan di manja. Apabila keinginan anak selalu di kabulkan justru akan memunculkan bermacam stigma pada pikiran anak-anak yang masih di usia belia.

Berikutnya dari arus teknologi yang tidak berbanding lurus akan berdampak, contohnya, seperti para orang tua yang sedang sibuk bekerja tidak memperhatikan anaknya sedekat mungkin. Tidak akan mungkin para orang tua menghabiskan waktu untuk bekerja akan membuat anak merasa tidak dipedulikan, tidak disayangi, maka dari itu orang tua perlu sadar akan dirinya meski waktu yang ada sebenarnya berharga demi meraih untung untuk kebutuhan keluarganya.

Bagilah sedikit waktu kalian untuk para anak, mencoba mengerti, selalu mengajarkan kedisiplinan, tepat waktu, karena anak akan tahu bahwasannya apa yang mereka rasakan, mendengarkan akan sangat berdampak pada pertumbuhan anak di masa depan nanti.

Kembali lagi pada fokusnya orang tua atas penggunaan teknologi yang berdasarkan karakteristik sikap, perilaku anak-anak dalam era milenial yang ditandai dengan semakin kuatnya penggunaan media digital, maka bagaimana orang tua mengembangkan pola asuh supaya menciptakan generasi yang tidak mendapat pengaruh negatif dari era digital, tetapi menggunakan semua media itu dengan bijak dan untuk kepentingan yang positif.

Pola asuh seperti apa yang harus ditetapkan orang tua pada usia dini supaya anak-anak ketika beranjak dewasa memiliki sikap kritis dan selektif terhadap setiap kemajuan. Orang tua bertugas untuk mempersiapkan anak menghadapi zamannya. Orang tua sebagai pendidik pertama dan terutama perlu melakukan intropeksi diri dengan terus berupaya mempersiapkan anak untuk menghadapi era digital saat ini dan era kedepannya.

Perlunya proyeksi orang tua kepada anaknya terhadap media digital yang berkosonan negatif perlu dihindarkan dari anak, lalu arus teknologi ini tidak lepas juga akan berita kebohongan atau hoax. Sebenarnya zaman penuh teknologi ini banyak hal-hal yang dinamakan post truth yang di mana informasi tidak sesuai aktual dan hanya berada di dunia maya saja.

Hal ini para orang tua perlu adanya pengetahuan juga mengenai pencegahan informasi palsu tersebut kepada anak-anaknya. Bisa dilakukan dengan cara mengalihkan topik pembicaraan yang lebih positif, membuat anaknya senang dengan mengajaknya pergi ke luar rumah, karena jika diam di rumah anak-anak itu akan menonton televisi atau gadget mereka dan menemui banyak informasi yang mereka tidak tahu padahal informasi tersebut palsu dan mereka mempercayainya. Dari ini akan berbahaya sekali dan akan menimbulkan kejadian yang tidak terduga.

Untuk mencegahnya para orang tua perlu sebagai pendidik dan mengajarkan mereka dengan mengumpulkan informasi-informasi terlebihi dahulu dari berbagai sumber lalu dicantumkan menjadi satu kebenaran, sehingga fitnah atau kebohongan tidak akan terjadi. Terus juga arus teknologi ini membuat para orang tua harus lebiih sigap, tegas, mengikuti perkembangan zaman agar tahu solusi permasalahan zaman sekarang.

Manage waktu, manage kegiatan, manage keuangan. Pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa keuangan juga termasuk tentu Kembali lagi kepada pola asuh mereka. Kalau tidak benar dengan menuruti segala keinginan dengan menghamburkan uang tentu anak-anaknya akan semakin merengek minta uang padahal mereka (anak-anaknya) mengambilnya dari orang tua untuk dihabiskan oleh hal negatif dan keluarganya akan terdampak oleh konsumerisme yang besar, sehingga lupa akan kebutuhan pokok dari sandang dan pangan.

Mengenai konsumerisme ini para anak-anak akan kehilangan jati dirinya, karena mereka sudah tidak menghargai sebuah uang dalam kehidupan. Bisa saja kita berpikir uang yang dipakai oleh anak kita akan dipakai segala macam hingga habis lalu meminta kembali dan begitu seterusnya hingga tiada hentinya.

Memang arus teknologi ini berbahaya sekali tanpa ada pencegah maka tinggal menunggu waktu saja, karena arus teknologi akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan diharapkan para orang tua bisa memberitahu dan mengajarkan kepada mereka dan perlu diingati kembali anak-anak mereka akan mulai bertambah dewasa dengan perlakuan yang telah diajarkan oleh para orang tuanya.

Kalau pola parenting pencegahan teknologi yang berunsur negatif dengan tidak benar, maka tidak benar pula di masa depan nanti ketika anak-anak sudah masuk ke lingkup masyarakat.

Selalu ingat teknologi itu banyak negatifnya daripada positifnya apabila tidak dipergunakan dengan baik. Kalau orang tua tidak sigap kan perubahan zaman, maka tidak butuh lama akan tergores dengan cepatnya kemajuan zaman dan terus diingati kepada orang tua agar tidak semena-mena dan perlu membangun strategi pola asuh kepada anak-anaknya.

manage penggunaan teknologi kepada anak, kepada dirinya sendiri, bukan tidak mungkin dengan teraturnya pemakaian akan berdampak menyeluruh dan menjadi itikad yang baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image