Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Ditengah Pemulihan Ekonomi, Memberatkan Masyarakat
Info Terkini | 2022-09-07 19:31:11YOGYAKARTA - Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai protes di masyarakat. Rangkaian demonstrasi menolak kenaikan BBM tersebut berdatangan, baik dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat luas.
Menanggapi hal tersebut, Gema Keadilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi.
Ketua Gema Keadilan DIY, Nurcahyo Nugroho mengatakan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak sesuai dengan data dan fakta.
"Pasalnya, kenaikan BBM justru terjadi di tengah turunnya harga minyak dunia dan saat kondisi masyarakat yang kesulitan secara ekonomi pasca pandemi," ujar Nurcahyo, Rabu 7 September 2022.
“Apalagi situasi ekonomi di Yogyakarta ini yang sangat tergantung dengan hadirnya jumlah Wisatawan dan Mahasiswa, pada saat ini masih baru tahap pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini," imbuh Nurcahyo.
Nurcahyo mengungkapkan buruknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan meningkatnya pengangguran terbuka, indeks kemiskinan serta Indeks Gini Rasio yang tergolong besar di Yogyakarta.
“Sehingga dapat disimpulkan kenaikan harga BBM sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Mulai dari kalangan usaha wisata, petani, nelayan, buruh, tenaga honorer, usaha mikro, dan sektor informal,” ungkap Nugroho.
Gema Keadilan DIY juga menilai, jika kenaikan harga BBM akan memicu efek domino terhadap harga komoditi ekonomi lainnya, terutama jumlah lama kunjungan wisata dan belanja wisata di Yogyakarta.
Adapun terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang dicanangkan oleh pemerintah yang diambilkan dari 2 % DAU menurut Nurcahyo Nugroho, hal tersebut tidak sebanding dengan dampak yang dirasakan masyarakat dan hanya akan dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat, belum lagi data penerima bansos masih amburadul dan berpotensi tidak tepat sasaran.
Dengan ini Nurcahyo Nugroho, selaku Ketua Gema Keadilan DIY mewakili aspirasi seluruh elemen masyarakat dengan tegas menyatakan menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi. (Mas We)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.