Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image irman muhammad ridwan

Menyelisik Syirik dan Musyrik

Agama | 2022-09-05 17:46:04
Menyelisik Syirik dan Musyrik

Menyelisik Syirik dan Musyrik

Fenomena saat ini dengan seiring kemajuan teknologi dan informasi sering menyaksikan tayangan-tayangan di media sosial dengan menayangkan konten-konten berbau syirik menampilkan berbagai kekuatan-kekuatan fisik yang kebal, benda-benda yang dianggap keramat atau menampilkan ha-hal yang ghaib muncul-munculnya ahli supernatural yang berbau syirik, dalam artikel ini akan meyelisik syirik dan musyrik dan simak penjelasan dibawaj ini.

Menyelisik dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mempunyai arti menyingkap-nyingkap (rambut atau bulu) untuk mencari kutu atau mencari (keterangan dan sebagainya), mengusut dengan teliti dan menyelidiki.

Menyelisik makna syirik yaitu menyingkap, mencari keterangan dan menyelidiki arti syirik. Syirik secara bahasa adalah menyekutukan, menduakan atau mensyarikatkan. Secara istilah adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang dianggap mempunyai kekuatan atau sesuatu yang menandingi kebesaran Allah SWT. Adapun orang yang menyekutukan Allah SWT disebut musyrik.

Dalam Alquran Allah SWT membenci orang-orang yang menyekutukan Allah SWT seperti menyembah banyak tuhan, menyembah patung, percaya terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, bersekutu dengan jin atau bentuk kesyirikan lainnya.

Orang yang menyekutukan Allah SWT adalah perbuatan dosa besar kemudian dia tidak sempat bertaubat maka Allah SWT akan memasukan kedalam neraka dan kekal didalamnya.

Fenomena sekarang muncul ahli supernatural atau dukun-dukun akan mengakibatkan dampak negatif bagi kehidupan manusia terutama dampak negatif yang akan merusak akidah terutama diterima oleh orang-orang awam. Bentuk kesyirikan apapun akan merusak akidah dan tauhid kepada Allah SWT.

Di zaman jahiliyah fenomena kesyirikan bermunculan menghalalkan berbagai macam cara satu sama lain saling menindas, bertengkar, dan memperbudak orang disebabkan karena musyrik menyekutukan Allah SWT.Allah SWT sebagai pencipta yang wajib kita ibadahi melarang keras bentuk kesyirikan bagi pelaku musrik.

Secara logika saja kalau Tuhan dianggap lebih dari satu maka akan terjadi kekacauan dan berbeda kepentingan. Tuhan yang dianggap lebih dari satu pasti banyak kepentingan yang berbeda akan terjadi persaingan antara Tuhan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 42:

Artinya: “Katakanlah (Muhammad)”Jika ada Tuhan disamping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya Tuhan-Tuhan mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai Arsy”.

Dijelaskan lagi dalam surat Al-Anbiya ayat 22:

Artinya;” Sekiranya di langit dan di bumi ada Tuhan selain Allah SWT, tentunya langit dan bumi itu telah rusak binasa, Maha suci Allah SWT yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan (QS. Al-Anbiya :22).

Dalam ayat diatas menjelaskan ketika Tuhan lebih dari satu akan terjadi kekacauan mempunyai kemauan dan watak yang berbeda. Jika yang satu sebagai pencipta yang lainnya sebagai perusak atau yang satunya jahat dan yang satunya baik sungguh akan terjadi kehancuran.

Orang yang menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun hidupnya berada dalam kebimbangan, putus asa dan amal perbuatannya yang sia-sia karena menganggap ada Tuhan selain Allah SWT atau mengganggap ada kekuatan selain kekuatan Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 31 mengambarkan orang yang musyrik.

Artinya:”Barang siapa yang mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ketempat yang jauh”

Ayat ini menggambarkan orang musyrik seperti jatuh dari langit disambar oleh burung diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh. Artinya menggambarkan kekacauan dalam hidupnya dan tidak ada mamfaatnya amalnya tidak diterima oleh Allah SWT dan menggambarkan kebencian Allah SWT terhadap orang musyrik.

Dalam ayat lain Allah SWT tidak akan mengampuni orang musyrik sesuai dalam Alquran surat An-nisa ayat 48:

Artinya;”Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain dosa syirik bagi siapapun yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah SWT maka sesungguhnya dia telah melakukan dosa besar”

Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW tentang dosa syirik dan pelaku musyrik:

Artinya;” Ingatlah aku jelaskan tentang dosa besar kepadamu, yaitu menyekutukan Allah SWT mendurhakai orang tua dan berkata palsu”(HR Bukhari dan Muslim)

Dari Alquran dan Hadis diatas jelaslah pelaku syirik atau musyrik adalah dosa besar dosa yang tidak diampuni oleh allah SWT selain syirik dosa besar diantaranya durhaka terhadap orang tua dan berkata palsu. Namun dosa syirik ini akan diampuni oleh Allah SWT dengan taubat nasuha, sebagaimana Allah SWT berfirman dengan Rahman dan Rahiim-Nya Allah SWT:

Artinya “Dan inilah sesuatu permakluman daripada Allah SWT kepada umat manusia pada haji akbar, bahwasanya Allah SWT dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kaum (Musyrikin) bertaubat maka taubat itu lebih baik bagimu dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah SWT dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapatkan siksa yang pedih)”(QS at-Taubah:3)

Demikian pemaparan menyelisik sirik dan musyrik adalah dosa besar dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT yaitu menyekutukan Allah SWT dengan apapun bentuknya tetapi kasih sayang Allah SWT Maha Rahman dan Maha Rahim-Nya dosa syirik dan Musyrik akan diampuni oleh Allah SWT kalau bertaubat kepada-Nya dengan taubat Nasuha.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image