Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pakdhe Sidik

'Stop Kekerasan Pada Anak!'- Kelas Pintar Ibu Pejuang Subuh 3 September 2022

Edukasi | Monday, 05 Sep 2022, 16:24 WIB

Kelas Pintar Ibu Pejuang Subuh

"Stop Kekerasan Pada Anak!"

Sabtu, 3 September 2022

Kekerasan demi kekerasan pada anak terus terjadi dari tahun ke tahun. Tahun darurat kekerasan anak yang pernah dicanangkan pemerintah tahun 2013, tak membuat kasusnya mereda. Bahkan terjadi eskalasi kasus kekerasan anak, di tahun tahun berikutnya setelahl pencanangan dilakukan. Miris...

Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan Anak (KemenPPA) dari bulan Januari-Agustus 2022, memperlihatkan, 56% anak yang menjadi korban kekerasan dari sisi usia, dengan lokasi kejadian tertinggi terjadi di dalam rumah tangga.

Para ibu dan anak-anak perlu dibekali pengetahuan seputar pemicu terjadinya kekerasan, sekaligus cara yang efektif menghindari kekerasan yang mungkin terjadi pada diri sendiri atau orang lain. Karena itulah pengurus GAPSI (Gerakan Anak Pejuang Subuh Indonesia) menggandeng lembaga PEKA (Pendongeng Kemanusiaan), mengadakan Kelas Pintar Ibu Pejuang Subuh , pada tanggal 3 September 2022.

Kelas Pintar ini diikuti 30 ibu pejuang subuh di wilayah Waru Doyong dan sekitarnya, juga peserta undangan dari sekolah dan lingkungan sekitar. Mereka mendapatkan materi "Membangun Keluarga Yang Aman" dari Kak Galuh Kencono Wulan , pendongeng nasional sekaligus psikolog anak terkemuka di Indonesia.

Kak Galuh memaparkan materi dengan cara yang menarik dan interaktif, membuat para ibu terhanyut dengan aneka contoh kekerasan yang terjadi di rumah tangga. Mereka terkesima, tak menyangka bila para korban dan para pelaku , ternyata adalah anggota keluarga di rumah. Rumah tak lagi menjadi tempat yang tak aman dan nyaman bagi anak-anak.

Pembekalan tak hanya datang dari Kak Galuh. Pendongeng lainnya, Kak Yulia Tresnawati, pendongeng naional sekaligus pendidik di PAUD, juga memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan untuk anak-anak, di ruang kelas terpisah. Keseruan dan kehebohan yang terjadi di kelas anak-anak, membuat mereka larut dalam cerita dan permainan yang disampaikan Kak Yulia. Asyiik banget ????.

Saat sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Kak Dimas Haribowo , pendongeng nasional yang juga pengurus GAPSI, menambah keseruan di kelas pintar. Bergantian para ibu bertanya seputar kekerasan yang dialami anak di lingkungan sekolah, masjid, pengajian, dan lingkungan bermain. Dan dengan tangkas Kak Galuh memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi para ibu. Bahkan konseling khusus diberikan Kak Galuh bagi para ibu yang memiliki kasus darurat kekerasan anak, setelah acara selesai. Sungguh pelayanan paripurna dari lembaga PEKA untuk ibu-ibu pejuang subuh.

Kebahagiaan ibu-ibu pejuang subuh yang mengikuti kelas pintar, bertambah saat menyaksikan penampilan anak-anak pejuang subuh putra, yang tergabung dalam tim angklung "Cahaya Subuh". Tim yang baru terbentuk sebulan yang lalu, sudah terlihat kompak saat membawakan dua lagu, lagu nasional "Ibu Kita Kartini", dan lagu islami "Aku Rela Allah Tuhanku". Para ibu sibuk mengambil gambar dan video anak-anak pejuang subuh, yang masih terlihat grogi di atas panggung. Hihihi...

Keseruan kelas pintar berakhir dengan doa penutup yang disampaikan oleh Kak Dimas. Lalu para ibu berkomitmen untuk mengamalkan ilmu yang telah didapat, bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Semoga tak terjadi lagi kasus-kasus kejahatan dan kekerasan pada anak, karena para ibu dan anggota keluarga masing-masing, telah mampu menjaga diri, dan berani berkata TIDAK pada orang-orang yang berniat jahat.

Sampai jumpa di laporan kelas pintar selanjutnya.

Salam Cinta Keluarga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image