Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bang Penthol

Gunung Raja Paksi (GGRP) Mengangkat Dua Direktur dari Perusahaan Baja Terbesar China

Bisnis | Friday, 02 Sep 2022, 13:08 WIB

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) sedang berupaya meningkatkan kinerja operasional perusahaannya.

Strategi yang digunakan oleh perseroan serta produsen pelat dan gulungan baja itu berbeda dengan yang biasa digunakan oleh perusahaan lain.

GGRP meneken perjanjian kerja sama manajemen operasional dengan B&C International Operations Management Co.

Lewat kerjasama tersebut, perusahaan baja asal China, yakni Baowu Group akan menempatkan dua pejabat seniornya untuk memegang sebuah jabatan yaitu Direktur Operasional dan Direktur Teknik PT Gunung Raja Paksi Tbk.

“Pengangkatannya akan dilaksanakan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Februari 2020,” kata Leonardus Salim, Corporate Secretary PT Gunung Raja Paksi Tbk dalam keterbukaan informasi pada 23 Januari 2020.

Kerjasama operasi bernilai sekitar US$ 10,46 juta tersebut sudah diteken pada 31 Desember 2019 lalu.

B&C International Operations Management Co., merupakan perusahaan yang dibuat oleh CISDI Group Co. Ltd., dan Baowu Group.

Sementara CISDI Group adalah salah satu entitas milik BUMN China, yakni China Metallurgical Group Corporation (MCC Group) melalui China Min Metals, dikutip dari situs resmi CISDI.

Perihal kerja sama operasional dan manajemen dengan perusahaan baja China sebetulnya telah diungkapkan oleh Alouisius Maseimilian, Direktur Utama dari PT Gunung Raja Paksi Tbk saat pencatatan perdana saham GRP pada September 2019 lalu.

GGRP telah muncul dipermukaan bursa saham pada 19 September 2019. Pada saat itu GGRP melepas total 1,23 miliar saham dengan harga perdana dipatok pada RP 840 per sahamnya.

Sekitar 99,52% digunakan untuk melunasi hutang pembelian asset tetap serta biaya operasi. Sisanya digunakan untuk modal kerja.

Sangat disayangkan, seusai Initial Public Offering (IPO), harga saham GGRP terus menerus merosot.

Tepatnya pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 09.03 WIB, harga saham mencapai Rp 474, dimana itu turun sekitar 43% dari harga perdana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image