Wisata Dakwah 2022
Wisata | Monday, 29 Aug 2022, 16:26 WIBPada prinsipnya dakwah Islam harus bisa memberikan pencerahan bukan kegerahan, dakwah harus mencerdaskan bukan membodohi, dakwah yang mendidikan bukan membidik, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membinan bukan menghina, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merasakan bukan meresahkan, dakwah yang menyejukkan bukan memojokkan. dawkah yang mendatangkan perdamaian dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan. mejadikan umat jadi satu padu merasakan semua apa yang dirasakan serta menolong ummat-umat tertindas dan terbelakang.
Apakah orang yang punya kuasa dan orang kaya yang punya uang mau ikut jadi penolong Allah atau tidak, para Da'i sejati insyaallah akan tetap ada hadir di lapangan mulai dari dini hari, subuh, siang, sore, malam bahkan sampai larut malam tak kenal lelah dan mengurangi jam istirahatnya, Dai menyadari bahwa dakwah merupakan kewajiban bukan sebagai musiman atau sarana tempat untuk ladang kesejeahteraan. Dakwah meski dilakukan dengan ikhlas sehingga akan membekas karena sesuatu yang dilakukan tanpa ikhlas akan terasa berat dan susah, mejaga keihlasan dengan tidak berharap honor atau akomodasi apalagi amplop sebagaimana para dai umumnya datang ketika hanya di undang saja bahkan memilih milih tempat yang akan dikunjungi untuk berdakwah, ini memang bukan semua begitu tetapi paling tidak membuktikan bahwa banyak para dai yang menjadikan dakwah sebagai ladang dalam mencapai kesejahteraan walau itu sah-sah saja.
Datang mengunjungi masyarakat dalam wisata dakwah para dai harus meninggalkan keluarga anak dan istri dirumah, Kadang mereka selalu di luar rumah kurang waktu bersama org tua, anak dan isteri, dia ada di masjid, di pesantren, di jalan dan dimana saja, dirinya dan waktunya sudah diwakafkan jadi ansorullah/penolong Allah. Dai yang ikut jihad dalam Wisata dakwah kali ini bersama tim ialah KH Abdul Mun'in(Mantan diplomat senior), Dr. Candra Lubis (Dosen UIN Syahida) dan Dr. Adi Mansah (Dosen UMJ), mereka mengelilingi beberapa kota, kabupaten dan kampung di daerah jawa tengah dimulai dari Kota Banjarnegara, melewati wonosobo, temenggung, Kota Salatiga, Kab Boyolali dan Kab Semarang. Berangkat dari Jakarta hari Rabu 24 Agustus kembali Ahad tanggal 28 Agustus 2022. Perjalan yang memiliki sensasi dan memacu adrenalin karna jalan yang begitu bervariasi dimulai Jalan Tol, Jurang, Hutan dan Jalan terjang, serta bermacet-macet ria, namun semua dijalani dengan happy dan bagahagia karena itulah Wisata dakwah namanya.
Semoga Tahun depan bisa terlaksana dengan lebih baik dan banyak lagi peminat dalam kegiatan ini, sebagai bukti bahwa kita cinta dengan sudara-sudara kita yang jauh nun disana. membangun sebuah komukasi dan relasi dengan semua masyarakat yang ada. Hidup cuma sekali maka lakukan suatu hal yang berarti. Gajah mati menunggalkan gading manusia mati meninggalkan kenangan dan Ilmu yang bermanfaat sehingga akan menjadi amal jariyah buat kita semua. Perjalan yang panjang kita nanti di akhirat jadi belum seberapa jika dibandingka ribuan kilometer jalan yang kita tempuh di dunia ini. (Tim wisata dakwah 2022)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.