Masker Sebagai Tren Fashion atau Health, Mana yang Lebih Penting?
Gaya Hidup | 2022-08-29 12:46:30Pandemic Covid-19 telah banyak merubah tatanan kehidupan di seluruh belahan dunia, mulai dari perekonomian yang lumpuh bahkan sampai pada ketimpangan sosial yang telah terjadi. Sampai saat ini masih ada saja varian Covid-19 yang muncul, upaya pencegahan preventif yang sudah dikampanyekan seperti mencuci tangan, penggunaan masker serta menjaga jarak sudah di implementasikan oleh masyarakat. Perilaku kesehatan tersebut terus dilakaukan walaupun masalah Covid-19 semakin terkendali di Indonesia.Su
Saat pandemic Covid-19 menyerang di berbagai negara, masker merupakan barang yang wajib dibawa dan dipakai setiap harinya, karena dengan menggunakan masker droplet menjadi penghalang untuk masuk ke mulut atau hidung seseorang. Masyarakat yang lalai bahkan sengaja tidak memakai masker sangat mudah terpapar Covid-19, bahkan efek terburuk saat itu adalah menyebabkan kematian.
Data WHO (2021) menyebutkan jumlah kasus TBC di Indonesia di tahun 2019 sebanyak 843.000 dan terjadi peningkatan di tahu 2020 menjadi 845.000, bahkan jumlah kematian lebih dari 98.000. Masker menjadi alternative ataupun cara terbaik supaya kita tidak mudah tertular penyakit TBC ini, karena salah satu penularanya TBC ini sama seperti Covid-19 melalui cairan (droplet) saat batuk.
Saat ini terjadi perubahan perilaku yang signifikan, perubahan perilaku penggunaan masker yang berubah pada masyarakat di masa pandemi yang saya kira sudah tidak mengkhawatirkan seperti varian delta. Penggunaan masker tidak lagi terfokus untuk pelindung dari paparan Covid-19 ataupun penyakit lain yang pencegahannya perlu menggunakan masker, melainkan masker lebih cinderung pada kegiatan fashion.
Pandemic Covid-19 memberikan pelajaran bagaimana pentingnya memakai masker untuk mencegah virus. Namun, belakangan ini masker sudah tidak lagi berfungsi sebagai pencegahan virus, tapi juga untuk menjadikan seseorang memiliki daya tarik yang lebih. Terdapat fakta yang unik di banyak kalangan masyarakat bahwa menggunakan masker akan terlihat lebih tampan atau cantik.
Hasil study di luar negeri menemukan apabila pria atau wanita saat menggunakan masker menjadi lebih menarik. Sebelum terjadi pandemi banyak orang mengatakan yang menggunakan masker adalah orang yang sedang sakit, bahkan study menunjukkan memakai masker medis akan jauh lebih menarik, fenomena ini menjadi pergeseran persepsi yang unik.
Fashion diartikan sebagai kegiatan atau sesuatu yang dipakai sesorang, fesyen diartikan sama halnya busana atau gaya. Sedangkan gaya ini bisa berubah dengan cepat dan kapan saja pada waktu tertentu atau bisa diakatakan yang sifatnya hanya sesaat. Akhirnya, fenomena tren fesyen ini merubah fungsi awal masker yang semula untuk kesehatan.
Mengembalikan Persepsi Masker Untuk Kesehatan
Menggunakan masker ataupun menjaga jarak selama pandemi dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Namun, banyak pakar yang menjelaskan bahwa langkah tersebut juga bisa mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Penyakit TBC ini masih menjadi salah satu persoalan kesehatan terbesar di dunia.
Melalui percikan dan udara penularan TBC paling umum, jadi masker ini sangat penting untuk dalam mengurangi penularan penyakit yang penularannya melalui napas. Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan TBC bisa menular melalui dahak dan percikan yang keluar dari batuk seseorang.
Sebenarnya sejak dulu kita tahu bahwa upaya dalam pencegahan TBC adalah dengan menggunakan masker. Namun, sebelum terjadinya pandemic Covid-19 penggunaan masker dipandang aneh oleh sebagian masyarakat. Di saat ini saja banyak masyarakat yang ketakutan sehingga masker berubah menjadi kebutuhan primer.
Dengan masyarakat yang saat ini sudah patuh dalam penggunaan masker, hal ini juga dapat membantu untuk mengurangi penyebaran dan kemungkinan terbesar bisa memutus rantai penularan TBC pada orang di sekitarnya.
Saya pikir penggunaan masker harus menjadi kebiasaan baik untuk kesehatan, alasanya sudah bukan lagi soal mencegah Covid-19 ataupun tren fashion saat ini yang menjadikan seseorang lebih menarik, cantik, ataupun tampan apabila menggunakan masker. Kita semua harus mengembalikan persepsi bahwa tujuan utama masker ini untuk kesehatan pribadi kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.