Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Humas Unimuda Sorong

Manfaatkan Teknologi Pakan Serasi untuk Kambing, Dosen UNIMUDA Sorong Laksanakan Pengabdian

Info Terkini | 2022-08-19 15:21:06

UNIMUDANEWS | Dosen UNIMUDA Sorong Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022 mengenai Peningkatan Produktivitas Kambing Melalui Teknologi Pakan Serasi dan Optimalisasi Limbah Peternakan di Kelompok Ternak Al-Jauhar Sorong, Papua Barat (15/8/22).

Pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berkolaborasi antar program studi terkait di UNIMUDA Sorong. Program pengabdian inii diketuai oleh Dr. Latifah, S.Pt., selaku dosen Program Studi Peternakan, dengan anggotanya Eva mayasari, S.TP, M.Si., selaku dosen Program Studi Agribisnis, dan Yusnita La Goa, M.T., selaku dosen Program Studi Teknik Kimia.

Pertama, fokus pada materi terkait pengabdian ini yang terdiri atas 4 Materi, yakni Pembuatan Pupuk Padat dari Kotoran Kambing; Pembuatan Pupuk Cair dari Urine Kambing; Pemberian Pakan Tambahan pada Kambing; dan Penanganan Penyakit pada Kambing. Kemudian diselingi dengan diskusi bersama peternak setempat. Kedua, setelah istirahat, makan, dan sholat, dilaksankan praktek langsung sesuai dengan 4 materi yang telah diberikan sebelumnya.

Dr. Latifah, S.Pt., mengatakan bahwa masih ada peternak yang hanya memberikan rumput tanpa bahan pakan lainnya kepada kambing ternaknya. Di mana, pemberian pakan serasi yang merupakan perpaduan antara pakan konsentrat dan hijauan baik untuk pertumbuhan kambing.

“Selama ini, peternak yang kita tahu, hanya memberikan rumput tanpa diberi bahan pakan lainnya. Sedangkan bahan pakan ada dua, yaitu pakan hijauan dan pakan penguat atau pakan konsentrat seperti dendang padi dan ampas tahu. Apabila hanya mengandalkan rumput saja dan rumputnya tidak banyak, maka itu tidak cukup dan kambing akan terlihat kurus. Dalam pertumbuhan kambing, baiknya diberikan pakan tambahan atau disebut pakan serasi. Jadi ada perpaduan antara pakan konsentrat dan pakan hijauan”. Jelas Latifah.

Ketua tim pengabdian tersebut melanjutkan, limbah peternakan dapat dimanfaatkan menjadi penghasilan tambahan bagi peternak. Limbah tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk yang siap digunakan oleh petani.

“Optimalisasi limbah peternakan, karena peternak terkadang tidak menampung limbahnya dengan baik. Padahal jika limbah tersebut dimanfaatkan, hal itu dapat menjadi penghasilan tambahan bagi peternak selain dari hasil pokoknya. Limbah tersebut diberi bakteri starter, ditunggu hingga bau dan warnanya seperti tanah kemudian dapat menjadi pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk cair (baik untuk tanaman hidroponik), yang siap digunakan untuk pertanian”. tambahnya.

Pada materi dan praktek terkait penyakit pada kambing dan cara penanaganannya, diketahui peternak takut memberikan obat-obatan pada ternaknya. “Sering kali para peternak ragu untuk memberikan obat pada ternaknya” ucap Latifah. Oleh karena itu, dilakukan praktek langsung terkait pemberian obat-obatan kepada kambing pada pengabdian tersebut.

Dr. Latifah, S.Pt., juga berkata pentingnya sebagai manusia kita untuk bermanfaat bagi masyarakat. Serta terlihat antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan.

“Kita sebagai manusia harus bermanfaat bagi masyarakat lainnya, salah satunya dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Artinya, ketika punya ilmu, kita salurkan ke masyarakat. Karena pada saat kegiatan, dapat dilihat masyarakat yakni para petani dan peternak sangat anutusias. Apa yang kita kita tidak seberapa itu sangat bermakna dan berkesan bagi mereka”. Ucapnya.

Dengan adanya pengabdian ini, diharapkan agar benar-benar tercipta peningkatan dan produktivitas kambing melalui teknologi pakan serasi dan optimalisasi limbah peternakan di Kelompok Ternak Al-Jauhar Sorong, Papua Barat. Selain itu, masyarakat juga berpesan agar Universitas dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat melakukan pendampingan yang lebih intens. (nw~)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image