Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Resti Nurfaujiah

KKN TEMATIK UPI 2022: Pengolahan Sampah Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos dengan Contoh Hasil

Edukasi | Monday, 15 Aug 2022, 23:01 WIB

Merujuk pada data yang dipublikasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sebanyak 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020. Dengan persentase jumlah sampah rumah tangga sebesar 37,3%, jumlah tertinggi dari sampah lainnya. Dengan jumlah sebanyak itu, sudah seharusnya dapat dilakukan pengurangan ataupun pengelolaan bagi limbah sampah yang dihasilkan. Salah satu contoh pengelolaan sampah limbah rumah tangga yang dapat dilakukan ialah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.

Kamu pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah kompos. Kompos merupakan jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik. Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan dapat terjadi lebih cepat. Sesuai dengan pengertiannya, kompos dapat terbuat dari daun, jerami, alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain. Pupuk dari kompos merupakan salah satu pupuk yang aman untuk tanaman maupun lingkungan. Selain itu, pupuk kompos dari sampah limbah rumah tangga juga memiliki peluang untuk dijadikan bisnis usaha loh. Hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, kamu sudah bisa menciptakan suatu produk dengan nilai ekonomis. Cara pembuatannya yang mudah memungkinkan pupuk kompos ini dapat dibuat oleh siapa saja. Jika disosialisakian dengan baik, usaha pupuk kompos ini bisa sangat membantu meningkatkan perekonomian rumah tangga. Berbicara soal peningkatan ekonomi, kamu tahu gak sih? kalau PBB juga mencanangkan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan hal tersebut? yap SDG's point pertama membawa pesan desa tanpa kemiskinan.

Kemiskinan memang sangat rentan terjadi di daerah pedesaan mengingat akses pada layanan publik seperti sekolah maupun layanan kesehatan yang masih sulit. Untuk itu diperlukan adanya upaya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa terntang peluang usaha dari pemanfaatan sampah limbah rumah tangga ini. Selain menyerukan aksi pengolahan dan pengurangan sampah limbah rumah tangga, sosialisasi juga dilakukan guna turut mendukung SDG's desa tanpa kemiskinan. Seperti yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia dalam program KKN Tematik pada tahun 2022 ini. Para mahasiswa melakukan sosialisasi hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sampah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos di Desa Sadang Serang, tepatnya di Rukun Warga 17. Kegiatan sosialisasi diikuti oleh para warga dengan antusiasme yang cukup baik dan diisi juga oleh pemateri yang berkompeten di bidangnya. Sosialisasi dilakukan pada Minggu, 31 Juli 2022 lalu.

Sumber: dokumen pribadi

Namun, jangan asal juga ya dalam memperjual belikan pupuk kompos. Setiap produk yang bernilai ekonomis tentu harus memiliki kualitas yang juga sepadan. Lalu, bagaimana sih contoh hasil pupuk kompos yang berkualitas? yuk simak ulasan berikut ini.

Pupuk kompos yang baik dan berkualitas memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut:

Memiliki bau yang sama dengan tanah atau tidak berbau yang menyengat.

Kompos berkualitas bagus memiliki warna coklat kehitaman.

Kompos akan menggumpal jika dikepal dan hancur dengan mudah jika ditekan dengan pelan.

Penggunaan pupuk kompos berkualitas bagus tidak akan memicu munculnya gulma.

Untuk menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas tentu perlu adanya pengujian terlebih dahulu terlebih jika untuk tujuan ekonomi. Pengujian disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pupuk kompos yang dihasilkan memang berkualitas baik dan layak untuk diperjual belikan atau tidak. Jika sudah memenuhi karakteristik diatas, maka pupuk kompos sudah layak untuk dipasarkan. Karaktersitik diatas merupakan contoh hasil pupuk kompos berkualitas yang dapat dilihat secara fisik sehingga tidak memerlukan alat dan bahan yang terlalu profesional. Maka, pengujian dapat dilakukan dengan mudah kapan saja dan oleh siapa saja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image