Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SKSG Universitas Indonesia

Agar Produk Lokal NTB Makin Dikenal, SKSG UI Beri Edukasi pada UMKM

Edukasi | Friday, 12 Aug 2022, 11:15 WIB
Agar Produk Lokal NTB Makin Dikenal, SKSG UI Beri Edukasi pada UMKM / Dok: SKSG UI

SEMBALUN - Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap para pelaku usaha, khususnya UMKM di Nusa Tenggara Barat. Untuk itu, pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat, tim dari SKSG Universitas Ijdonesia memberi berbagai edukasi pada para pelaku usaha.

Salah satu yang menjadi materi pada kegiatan yang digelar di di Yayasan Pendidikan Pangsor Gunung Rinjani tersebut adalah bagaimana UMKM dapat menggunakan media sosial sebagai sarana promosi untuk meningkatkan penjualan mereka.

Kegiatan yang dibuka dengan doa oleh moderator, Imam Khomaeni, S.Hum., M.Si ini juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PC NWDI) Sembalun, Johri, S.Ag. Pada kesempatan tersebut Johri menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih atas kepedulian SKSG UI terhadap masyarakat Sembalun.

“Besar harapan kegiatan ini bisa berlanjut dan tidak terputus hanya kegiatan hari ini saja. Sekali lagi terimakasih kepala SKSG UI telah mengabdi kepada Lombok dan Indonesia,” ujar Johri yang juga kepala SMAN 1 Sembalun.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala MTs Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung, Marjeuni, S.Ag, yang juga bertindak sebagai tuan rumah. Marjeuni, S.Ag sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini dan berharap kerjasama yang dilakukan dengan SKSG UI menjadi langkah awal bagi perekonomian masyarakat Sembalun, Lombok Timur dan sekitarnya menjadi semakin membaik pasca dilanda gempa beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kehadiran SKSG UI. Dengan adanya edukasi ini, besar harapan perekonomian kami meningkat dan bisa mengglobal produk-produknya,” terang Marjeuni, S.Ag.

Nusa Tenggara Barat memang dijadikan sebagai salah satu wilayah prioritas dari program hibah yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia.

Provinsi NTB dipilih karena memiliki banyak aspek pertimbangan, salah satu alasan terkuat adalah bagaimana daerah ini perlu diadakannya edukasi pencegahan pernikahan dini, etika bermedia sosial untuk meningkatkan ekonomi di sekitar Gunung Rinjani dan meminimalisir kejahatan siber yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Agar Produk Lokal NTB Makin Dikenal, SKSG UI Beri Edukasi pada UMKM / Dok: SKSG UI

Selain penggunaan media sosial, tim pengabdi SKSG UI juga memberi materi terkait edukasi batasan hak konsumen bagi pelaku usaha. Materi ini diberikan agar para pengusaha masyarakat melek literasi, meminimalisir kejahatan siber, dan sadar akan batasan hak konsumen.

Setelah memberi materi, tim pengabdi SKSG UI melanjutkan agenda dengan melakukan kunjungan secara langsung kepada pelaku usaha makanan. Salah satu yang ditemui adalah seorang ustazah/guru perempuan yang selain mengajar juga memiliki usaha mikro berupa penjualan kopi Sembalun kemas, black garlic, dan kacang merah khas sembalun.

Melihat potensi produk dari pengusaha dan UMKM Sembalun, Dr. Eva Zulfa selaku ketua tim mengedukasi dengan meminta pelaku usaha untuk beradaptasi dan memodifikasi nama produk, mendaftarkan produk ke HAKI, dan juga memanfaatkan media sosial.

“Produk black garlic dari Sembalun ini harus punya nama khusus, mungkin menggunakan istilah dari bahasa Lombok atau Sembalun agar ada diferensiasi produk karena nama produk black garlic kan sudah umum,” ujar Dr Eva.

Agenda Tim Pengabdi SKSG UI kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan edukasi di beberapa rumah makan, tempat penjualan souvenir, dan UMKM, seperti warung makan Sate Rembiga yang merupakan sate sapi dengan bumbu pedas khas, serta beberapa perajin di desa adat Sade.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image