Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jogja Terkini

Dies Natalis Ke-57 UAJY Dibuka Dengan Pelepasan Tukik di Pantai Pelangi

Edukasi | Sunday, 07 Aug 2022, 13:24 WIB
Dies Natalis Ke-57 UAJY Dibuka Dengan Pelepasan Tukik di Pantai Pelangi (dok.UAJY)

Bantul - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar acara Pembukaan Dies Natalis Ke-57 dengan simbolisasi pelepasan tukik di Pantai Pelangi, Bantul, DIY beberapa waktu lalu. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Rektorat, Dekan Fakultas dan Kepala Kantor di lingkungan UAJY. Pelepasan tukik juga melibatkan mahasiswa UAJY serta Kelompok Aksi Konservasi Yogyakarta (4K. Yogyakarta).

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Dies Natalis Ke-57, Sushardjanti Felasari, ST., M.Sc.CAED., Ph.D.

“Hari ini kita akan memulai acara Dies Natalis UAJY Ke-57 dengan tema ‘Aktualisasi Karya Ekologis Universitas Atma Jaya Yogyakarta Menuju Universitas Laudato Si. Tema tersebut berangkat dari keprihatinan pada berbagai macam isu lingkungan yang semakin kompleks dan memerlukan kontribusi dari banyak pihak untuk mengurangi dampaknya,” ungkap Felasari.

Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Sc., Ph.D mengungkapkan bahwa tema yang diambil berdasarkan pada ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus.

“Ensiklik tersebut berisi ajakan untuk memperhatikan alam, mencintai Tuhan dan lebih dekat kepada manusia. Dalam hal ini, UAJY berkomitmen untuk merespon ensiklik tersebut dengan berbagai tujuan dan ke depannya UAJY dapat menjadi universitas Laudato Si’,” jelas Yoyong.

Kepala Dukuh Grogol IX dalam sambutannya mengungkapkan bahwa UAJY merupakan perguruan tinggi yang secara rutin mengadakan kegiatan di Pantai Pelangi.

"Atma Jaya mengadakan kegiatan disini paling tidak 1 atau 2 kali entah itu dari beberapa fakultas," ungkap Kepala Dukuh Grogol IX.

Sebelum melakukan kegiatan pelepasan tukik, Daru selaku perwakilan dari Komunitas 4K menjelaskan mengenai teknis pelepasan tukik. Daru memaparkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan tukik seperti cara memegangnya dan bagaimana arah pelepasannya.

“Kita melepaskan tukik menggunakan wadah atau batok kelapa karena tukik punya insting untuk mencium aroma lingkungan sekitar dan memiliki insting untuk kembali lagi ke tempat asalnya. Jika menggunakan plastik, akan membahayakan tukik karena plastik ini juga banyak di laut sana dan banyak berita penyu terjerat atau memakan plastik,” jelas Daru.

Pelepasan tukik ini merupakan salah satu upaya UAJY dalam melestarikan dan mencintai lingkungan sekitar. Harapannya semoga lebih banyak lagi civitas academica UAJY maupun masyarakat luas yang terlibat dalam menjaga alam dan keseimbangan ekosistem.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image