Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Ikhsan Hidayat

Inilah Alasan Mengapa Mengajarkan Berdagang Kepada Anak Itu Penting

Agama | Friday, 26 Nov 2021, 08:12 WIB

Berdagang merupakan pekerjaan mulia dalam Islam. Rasulullah telah mencontohkan umatnya berdagang yang sejak remaja sudah dilakukannya. Dan terbukti bahwa Rasul menjadi seorang yang sukses dalam berdagang. Begitupun dengan para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Abu Sufyan, Abdurrahman bin Auf dan lainnya juga merupakan pedagang.

ع٠٠٠ر٠ا٠٠ع٠ب٠٠٠خ٠د٠٠ج٠٠٠ا٠٠: Ù Ù Ù Ù Ù : ٠٠ا Ø±Ù Ø³Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø£Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ø³Ù Ø¨Ù Ø£Ù Ø·Ù Ù Ù Ø¨Ù Ø Ù Ù Ø§Ù Ù : «ع٠٠٠٠٠ا٠ر٠٠ج٠٠٠ب٠٠٠د٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠ب٠٠٠ع٠٠٠ب٠ر٠٠رÙ

Dari Rafiâ bin Khadij ia berkata, ada yang bertanya kepada Nabi: â Wahai Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik?â . Rasulullah menjawab: â Pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan tangannya dan juga setiap perdagangan yang mabrur (baik)â (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 5/263.

Mengajarkan anak

Orang tua pasti menginginkan anak yang kelak bisa hidup mandiri dan berhasil. Maka, ketika masih kecil anak harus dibiasakan untuk hidup mandiri. Sebagai contoh dengan mengajarinya berdagang, karena banyak hal yang bisa didapat dari aktivitas berdagang dan itu akan membantu tumbuh kembang dan mental anak.

Nah, untuk bisa mengajari anak berdagang, orang tua harus mempelajarinya terlebih dahulu. Lebih baik lagi ketika orang tua sudah berhasil dalam melakukan usaha di suatu bidang. Dengan begitu, anak akan lebih antusias ketika diajarkan berdagang atau berbisnis. Juga agar mental anak terbentuk sejak masih kecil. Karena mereka anak mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

Lalu mengapa perlu diajari sejak kecil? Sebab berdagang menjadi sebuah keterampilan yang begitu dibutuhkan dimasa depan anak. Hal ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahwa orang tua bisa memperkenalkannya kepada anak sekaligus sebagai upaya pembentukan karakter yang tercermin dari Rasulullah sebagai seorang entrepreneur sejati.

Rasulullah dikenal dengan kejujurannya, termasuk dalam berdagang. Itulah alasan mengapa ia dipercaya oleh banyak orang. Jujur menjadi prinsip utama Rasul dalam berdagang. Dalam mengenalkan barang, ia selalu memberitahukan tentang kelebihan dan kekurangannya. Karena kejujurannya itulah menjadikan pembeli senang dan merasa tidak ditipu.

Diriwayatkan dari Abu Huraira ra: Rasulullah pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, â Apa ini wahai pemilik makanan?â Sang pemiliknya menjawab, â Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.â Beliau bersabda, â Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.â (HR. Muslim)

Termasuk dalam menakar timbangan harus dilakukan dengan jujur. Sebagaimana dalam Surah al-Isra ayat 35:

٠٠ا٠٠٠٠٠٠ا ا٠٠٠٠٠٠٠٠ا٠ذ٠ا ٠٠٠٠ت٠٠٠٠٠ز٠٠٠٠٠ا Ø¨Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ø³Ù Ø·Ù Ø§Ø³Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ø³Ù ØªÙ Ù Ù Ù Ù Ù Ù Û Ø°Ù°Ù Ù Ù Ù Ø®Ù Ù Ù Ø±Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ø­Ù Ø³Ù Ù Ù ØªÙ Ø£Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø§

"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,"

Tanamkan kepada diri anak bahwa banyak keberkahan yang kita dapatkan dari berdagang. Rasulullah yang dalam berdagang selalu mengambil keuntungan yang sewajarnya. Karena saat ini, tak jarang kita temui seorang pedagang yang menjual lebih mahal dari harga asli atau mengambil keuntungan yang tidak wajar. Tentu yang demikian tidak diperbolehkan, bahkan dagangan akan kurang laku.

Dari Rasulullah kita juga belajar untuk menjual barang berkualitas bagus, saling menguntungkan, bersikap ramah, tidak mudah putus asa dan yang terpenting adalah tidak melupakan ibadah. Jangan sampai harta benda dan anak-anak membuat kita lupa mengingat Allah.

٠ٰ٠ا٠٠٠٠٠٠ا ا٠٠٠ذ٠٠٠٠٠اٰ٠٠٠٠٠٠ا ٠٠ا ØªÙ Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ø§Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ø¯Ù Ù Ù Ù Ù Ø¹Ù Ù Ù Ø°Ù Ù Ù Ø±Ù Ø§Ù Ù Ù Ù°Ù Ù Û Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø¹Ù Ù Ù Ø°Ù°Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ù Ù°Û¤Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ù Ø§Ù Ù Ø®Ù°Ø³Ù Ø±Ù Ù Ù Ù Ù

â Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.â (QS. Al-Munafiqun:9)

Untuk itu, sebagai orang tua, harus mempersiapkan anak-anak untuk berdagang. Islam mengajarkan umatnya untuk berdagang, di dalam al-Quran dan Hadits banyak yang menjelaskan tentang konsep jual beli. Inilah yang dilupakan oleh umat Islam. Bahwa untuk berjihad dibutuhkan harta dan jiwa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image