Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mia Aprilia Wulandari

Pepes Nila Mbah Djarot

Kuliner | 2022-08-04 20:06:59

Hayo siapa yang tidak mengenal pepes? Makanan khas Indonesia yang dibungkus menggunakan daun pisang itu banyak digemari oleh kalangan pecinta kuliner Indonesia saat ini. Salah satunya olahan pepes yang banyak ditemukan di kuliner-kuliner Indonesia yaitu pepes ikan nila. Ikan nila memang merupakan salah satu ikan yang dagingnya dapat diolah berbagai macam bentuk makanan yang lezat dan tentu sangat bergizi lho

Nah, semakin banyaknya tempat kuliner yang ada, tentu para pembisnis di bidang kuliner akan berlomba-lomba untuk menghasilkan suatu inovasi baru dari makanan yang sudah ada kan. Salah satunya kedai Mbah Djarot ini yang menciptakan suatu inovasi baru yaitu merubah olahan pepes nila tersebut dengan tampil beda. Biasanya banyak ditemukan olahan pepes nila dengan olahan khasnya yaitu diolah dengan bumbu kuning kemangi atau dengan rempah-rempah tradisional yang sudah diracik dengan bumbu rahasianya, namun di kedai Mbah Djarot ini menciptakan hidangan yang berbeda yaitu diolah dengan bumbu exstra pedas yang tetap dibalut daun kemangi diatasnya. Jangan bilang penikmat pepes jika belum mencoba Pepes Nila Mbah Djarot ini. Biasanya mereka yang pernah singgah akan datang kembali untuk bernostalgia menikmati aneka menu yang ada disana dan karena pengunjung tertarik untuk datang ke kedai ini lagi yaitu mereka dapat secara langsung memetik buah salak di kebun sekitar rumah makan tersebut.

Rumah makan dengan julukan kedai Mbah Djarot ini terletak di tengah-tengah pemukiman yang sekelilingnya terdapat pohon salak. Kedai ini terkenal karena olahan pepes nilanya itu. Alasan pemilik rumah makan yang berada di jalan Bulu tersebut membuka kedai dengan menu olahan pepes nila karena penduduk sekitarnya budidaya ikan nila. Oleh karena itu, pemilik kedai Mbah Djarot membuat inovasi pada menunya dengan mengolah makanan dengan berbahan dasar ikan nila. Selain itu juga terdapat menu lainnya di kedai tersebut seperti mangut nila, nila bakar, ingkung ayam merah, rica-rica ayam merah, opor ayam merah, dan lain sebagainya. Tentu menu-menu yang berada di kedai tersebut harganya juga bermacam-macam dan sangat terjangkau. Untuk harga pepes nila sendiri yaitu kisaran Rp. 23.000 sudah termasuk lalapan.

Pandemi Libur Produksi

Selama pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 kemarin, kedai Mbah Djarot ini tidak memproduksi berbagai macam menu olahan. Menurut pemilik usaha yang berdiri pada tahun 2019 ini mengungkapkan, bahwa selama pandemi Covid-19 rumah makan tersebut tidak memproduksi berbagai macam olahan makanan, alasannya karena masyarakat sekitar lebih memilih untuk memasak sendiri di rumah dan karena daerah tempat kedai itu berdiri juga melakukan sistem Lock Down untuk mengurangi mobilitas penularan virus Covid-19 pada saat itu.

Dikunjungi Jejak Si Gundul

Kedai Mbah Djarot yang merupakan sebuah rumah makan yang berada tak jauh dari Gunung Merapi tersebut sempat dikunjungi oleh salah satu program televisi “Jejak Si Gundul” dari stasiun televisi Trans 7 beberapa waktu yang lalu. Hidangan yang menyajikan beraneka macam masakan tempo dulu dan kekinian menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang akan datang ke rumah makan ini, apalagi menu pepes nilanya yang bikin pengunjung tidak segan-segan datang lagi. Menurut pemilik kedai, Si Gundul berkunjung bersama rekan tim lainnya, Si Gundul tidak hanya menikmati menu yang sudah tersaji di meja rumah makan, tetapi ia juga praktik memasak sendiri dengan menu yang sedikit berbeda dari biasanya, yaitu memasak menu “Gudeg Salak”. Menurut pemilik kedai tersebut juga baru pertama kalinya mengetahui bahwa salak dapat dimasak menjadi gudeg. Menurutnya menu ini masih perlu dikenalkan oleh masyarakat sekitar atau pengunjung lainnya karena menu ini belum cukup familiar dikalangan pecinta kuliner. “Jika menu ini banyak peminatnya, saya akan menambah menu “Gudeg Salak” di Kedai Mbah Djarot ini, tetapi tetap yang best seller pepes nilanya” tutur pemilik rumah makan.

Inovasi Pepes Nila Exstra Pedas

Inovasi ini diambil karena pemilik kedai Mbah Djarot ingin tampil beda, yang biasanya hanya diolah dengan bumbu kuning kemangi saja. Pepes nila tersebut akan diinovasi dengan perpaduan rempah-rempah tradisional dan bumbu rahasia dengan menambahkan lebih banyak irisan cabai dan tetap dengan balutan daun kemangi diatasnya agar memperoleh cita rasa yang pedas nikmat. “Menu ini dihasilkan untuk memenuhi konsumen yang sering meminta extra pedas pada olahan pepes nilanya” tutur pemilik kedai. Alasan inovasi ini dihasilkan juga karena disekitar berdirinya kedai ini belum banyak ditemukan usaha kuliner seperti itu, oleh karenanya pemilik usaha rumah makan ini mencoba memperkenalkan pada masyarakat sekitar tentang olahan pepes nila dengan rasa baru.

Nah, penasaran tidak untuk mencobanya? Jika anda melewati daerah Srumbung anda dapat menyempatkan waktu untuk mampir di Kedai Mbah Djarot dengan menu best sellernya yaitu pepes nila tersebut dan tentu harus mencoba inovasi baru lainnya. Lokasinya juga dapat di cek secara langsung lewat aplikasi Google Maps yang tersedia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image