Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andri Mastiyanto

Film Box Office Ford vs Ferrari, Kisah Penyelamatan Ford dari Gulung Tikar

Sejarah | Saturday, 30 Jul 2022, 06:43 WIB
Salah-satu scene Film Ford vs Ferrari, produksi mobil Ford di era akhir 50an I Sumber Foto : Film Ford vs ferrari

Bagi penonton Film box office Ford vs Ferrari yang tayang tahun 2019 ternyata tidak sekedar film balapan saja. Film ini mengambil latar tahun 1960-an dan terinspirasi dari kisah nyata persaingan dua pabrikan otomotif.

Film ini juga menceritakan bagaimana Henry Ford II menyelamatkan bisnis otomotif peninggalan ayah dan kakeknya agar selamat dari gulung tikar.

Berbagai upaya Henry Ford II lakukan digambarkan dalam film Ford vs Ferrari. Film ini menggambarkan kisah perjuangan bisnis dari pertarungan balapan otomotif 24 Hours of Le Mans, Perancis yang lebih dikenal dengan dikenal sebagai Grand Prix of Endurance (Grand Prix Ketahanan kendaraan).

Apa saja yang dilakukan oleh pihak Henry Ford II agar menyelamatkan bisnis Ford Motor Company (FMC) ?

_

Henry Ford II Meminta Seluruh Pegawai Menelurkan Idenya

Pada menit-menit awal film ini dimulai dengan kehadiran Henry Ford II (Pemilik Ford Motor Company) ke pabrik pembuatan mobil Ford di Michigan, Amerika Serikat.

Mukanya dengan mimik yang murung menghentikan jalannya produksi mobil dan meminta seluruh pegawai mendengarkan dirinya.

Henry Ford II dalam Film Ford vs Ferrari I Sumber Foto : Film Ford vs ferrari

Henry Ford II berucap "Kalian dengar suara mesin itu berhenti, itu suara dari Ford akan gulung tikar. Pulanglah dengan jalan kaki sambil memikirkan ide-ide. Tulis ide-ide itu dan jika kalian belum mendapatkan ide, tidak perlu datang berkerja esok hari" tegasnya.

Apa yang dilakukan Henry Ford II akhir dekade 50an dikarenakan penurunan penjualan dari mobil Ford saat itu. Untuk itu ia butuh ide-ide segar agar Ford Motor Company (FMC) dapat meningkatkan penjualannya kembali.

Dari hasil perintah sang pimpinan Ford tersebut, salah-satu karyawan Ford bagian penjualan, Lee Iacocca, mengusulkan ide yang terbilang Radikal Solution.

Lee Iacocca, mengusulkan Ford ikut balap mobil 24 jam Le Mans, balap mobil uji ketahanan mobil selama 24 jam I Sumber Foto : Film Ford vs Ferrari

Dalam salah-satu scene, Lee Iacocca menyuguhkan idenya dengan presentasi didepan jajaran manajemen FMC. Lee sebetulnya mengetahui Ford bukanlah pabrikan otomotif untuk ajang balap mobil internasional.

Lee mengatakan bahwa Ford harus merubah brand image perusahaan demi mengambil hati anak muda dengan branding/citra yang sporty, tangguh dan memiliki daya tahan.

Staff penjualan Ford itu menambahkan bahwa Ford harus berfikir seperti Ferrari karena bisa jadi “CARA BERFIKIR KITA SALAH”.

Ia meramalkan bahwa Enzo Ferrari (pemilik Ferrari) akan dikenang sebagai penggagas "manufaktur otomotif terhebat sepanjang masa" karena mereka memenangkan ajang balap ketahanan mobil Le Mans 4 kali dalam 5 tahun terakhir.

Dia meyakinkan Henry Ford II, untuk itu Ford harus memiliki cara berfikir seperti Ferrari. Ford harus mengikuti ajang lomba balap 24 Hours Le Mans seperti yang dilakukan Ferrari.

Pada era 50-60an image atau citra Ford Motor Company sebagai mobil keluarga yang terjangkau, serba guna, serta perawatan yang mudah. Namun semenjak kemunculan Elvis, The Beatles dan perang Vietnam tren penjualan otomotif berubah.

Dalam film ini selain ide mengikuti balap Le Mans, juga menggambarkan lahirnya ide pembuatan dan peluncuran mobl sport Ford Mustang. Ford merasa harus mulai merubah image sebagai mobil anak muda bukan hanya keluarga.

Ide Lee mengikuti kompetisi ketahanan kendaran ternyata mampu diwujudkan membawa tim Ford menjuarai 24 Hours of Le Mans di Perancis, 1966, 1967, 1968, dan 1969.

Dengan raihan juara tersebut membuat penjualan produk FMC meningkat, salah-satunya Ford Mustang yang ikonik dengan mobil yang jantan, berotot dan sporty.

Film ini memberi insight bahwa perusahan juga harus menerima ide-ide segar dari akar rumput. Libatkan akar rumput dalam pengembangan produk tidak hanya di level manajerial saja.

_

Cari Orang yang Tepat dan Kompeten dalam Pengembangan Produk dan Bisnis.

Henry Ford II memerintahkan Lee Iacocca agar membuatkan mobil balap (Ford GT-40) yang dapat mengalahkan Ferrari dan juga mencari orang-orang terbaik untuk memenangkan ajang balap Le Mans.

Sang big boss Ford ini terkenal dengan mengadopsi gaya manajemen yang agresif. Diluar dari scene film, dalam sejarah aslinya pada saat pertama kali menjabat Presiden Direktur Ford, dirinya memecat Harry Bennett, kepala dari Ford Service Department.

Selain itu, ia juga mempekerjakan beberapa eksekutif baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sambil ia menimba pengalaman. Ia mempekerjakan mantan eksekutif General Motors Ernest Breech dan juga Lewis Crusoe dari Bendix Corporation.

Breech dianggap sebagai mentor bisnis dari Henry Ford II, dan tim Breech–Crusoe ini banyak memberikan pengalaman baru bagi Ford.

Kembali ke scene dalam Film Ford vs Ferari, Lee merekrut orang diluar perusahaan yaitu Carrol Shelby (Matt Damon) untuk mendesain dan mencarikan tim agar menjuarai ajang Le Mans.

Shelby merupakan seorang pembalap yang pernah bertarung di ajang balap Le Mans. Dirinya pensiun karena masalah kesehatan yang membuatnya tidak dapat mengikuti ajang tersebut.

Poster film Ford vs Ferrari I Sumber Foto : Film Ford vs Ferrari

Kemudian Shelby mengajak Ken Miles (Christian Bale) seorang mekanik sekaligus pembalap mobil profesional asal Inggris yang dikenal tangguh didunia balap.

Walaupun kharakter Ken Miles anti mainstream dan sulit diatur, tapi Shelby dapat meyakinkan Henry Ford II bahwa Ken Miles orang yang pantas masuk tim ini.

Shelby sebagai manajer memberi ruang kepada Ken Miles untuk memodifikasi mobil yang dibangun oleh tim enginer sesuai pengalamannya sebagai seorang pembalap dan montir.

Akhirnya tim Ford dengan manajer Shelby dan mekanik Ken Miles mampu mendesain sebuah mobil balap untuk bersaing di Le Mans, walaupun banyak kegagalan dihadapi diawal.

Niat Henry Ford II yang didukung tim terbaik ini pun berhasil dan membuat sejarah bagi industri otomotif Amerika Serikat. Ford berhasil menjuarai Le Mans 1966, 1967, 1968, dan 1969.

Saya pernah mendengar "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR Al-Bukhari).

Dari film ini saya bisa belajar, bagi pebisnis tidak bisa hanya mengandalkan SDM yang ada saja. Mengenai pengembangan produk, pemasaran dan bisnis haruslah memperkerjakan orang yang menguasainya.

Perusahaan harus berani menambah anggaran gaji pegawai untuk mempekerjakan pegawai baru yang kompeten. Kalau perlu terjunkan konsultan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Jangan sampai seorang juru masak diperkerjakan sebagai tenaga penjual (sales). Seorang penjahit diperkerjakan sebagai tenaga kesehatan. Pekerjakan SDM sesuai kompetensi dan penguasaan ilmu.

Bila tidak tepat, maka bagaikan peluru pistol dimasukkan ke magazine senapan laras panjang. Beda kaliber, bisa meletus tapi tidak bisa nembak.

_

Bisnis Juga Butuh Bakar Duit

Henry Ford II tidak peduli berapa biaya yang dikeluarkan demi mewujudkan ambisinya menjuarai 24 Hours of Le Mans. Duit yang dia bakar untuk ambisi bisnisnya berbuah manis dengan peningkatan penjualan produk Ford.

Ford Mustang memulai debut pertamanya pada 1964 dengan generasi awal era dimulainya Baby Boomer.

Ford Mustang 64 1/2 I Sumber Foto : Turbo Squid

Mobil sport berotot ini menerima dampak dari kemenangan Ford di 24 Hours of Le Mans 1966, 1967, 1968, dan 1969. Mobil sport terkenal dengan ikon kuda poni bahkan kemudian dilabeli mobil sport coupe terlaris didunia.

Sebagai seorang wirausahawan pastinya Henry Ford II menghitung dari sisi bisnis karena tidak mungkin dengan mudah menggelontorkan uang yang begitu besar hanya sekedar hobi.

Menurut perhitungan para pengamat, Henry Ford II sedikitnya telah menggelontorkan dana sebesar 360 juta poundsterling (sekitar Rp6,6 triliun), dengan nilai mata uang saat ini.

Mustang mencatatkan angka penjualan mencapai 113.066 unit sepanjang tahun 2018. Angka itu dihitung oleh IHS Markit. Ford Mustang paling banyak terjual di Amerika Serikat dengan penjualan mencapai 75.842 unit tahun 2018.

Insight dari film ini, untuk meningkatkan penjualan butuh inovasi produk, dan aksi peningkatan brand image tapi untuk menyokong itu perusahaan juga butuh bakar duit.

_

Dalam Bisnis Perusahaan yang Utama

Deru mesin mobil melaju cepat terdengar di telinga sang pengemudi. Tatapannya tajam ke depan, tampak fokus melintasi trek balapan dan lawan disekitarnya.

Ken Miles adu cepat melawan mobil Ferrari berwarna merah yang molek. Ia menggunakan mobil Ford berwarna silver membuat adrenalin nya terpacu.

Mobil merah Ferrari itu tiba-tiba terhenti karena kerusakan mesin. Mobil Ford berwarna silver pun melaju sendirian menuju garis finish meninggalkan saingannya itu. Dua pembalap dibelakangnya merupakan rekannya di tim Ford.

Sang pembalap pun terus menginjak pedal gas, mantap dengan kecepatan sang kuda besi. Tiba-tiba tatapannya kosong dan memikirkan perintah seseorang dari manajemen Ford "3 (tiga) mobil Ford harus masuk garis finish bersamaan".

Bisikan hati dari Tuhan membuat jiwa Ken Miles bergejolak untuk melawan ego mengangkat trofi, lalu dia teringat keluarga dan rekan-rekannya yg juga berjuang dan menggantungkan pekerjaan di Ford.

Tiga mobil Ford masuk bersama di gelaran kejuaran ketahanan mobil 24 jam Le Mans I Sumber Foto : ponysite.de

Kemudian dirinya menurunkan kecepatan, finish bersama ke-2 rekan pembalap lain dari tim pabrikan mobil Ford.

Dirinya lebih mengutamakan tim dari pada dirinya menjadi pemenang, karena dari awal memang tujuan membawa nama pabrikan Ford untuk menaikkan citra dari perusahaan. Dengan tiga mobil Ford finish bersama akan memberikan image yang keren ke publik.

Untuk itu dirinya berkorban memutuskan tidak mengangkat piala tetapi seluruh mobil balap Ford yang terlibat dalam ajang le-Mans 24 Hours masuk bersama-sama di garis finish.

Karena Le Mans lomba ketahanan, jumlah detik Ken Miles kalah dengan rekan setimnya karena dirinya menurunkan kecepatan.

Henry Ford II memerintahkan Shelby untuk Ken Miles agar munurunkan kecepatan dan memberikan kesempatan pembalap Ford lainnya masuk finish bersama, tentunya demi brand image / citra perusahaan terlihat bagus.

Ken Miles merupakan sosok pemenang walaupun dirinya mundur tidak mengangkat trofi. Shelby pernah mendengar dari salah-satu executive perusahaan bahwa sosok Ken Miles yang berjiwa murni dan anti mainstream (ekstrovert) tidak bisa mewakili image perusahaan.

Pengorbanannya menurunkan kecepatan laju mobil nya demi kesuksesan tim bersama-sama menuju garis finish, istri anak ternafkahi dan citra perusahaan, menunjukkan diri nya telah menang melawan ego. Kepentingan dan keberlangsungan tim Ford lebih besar dari ego dirinya memegang piala.

___

Salam cinema Blogger Udik dari Cikeas

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Instagram : @andrie_gan I Twitter : @andriegan I Tiktok @andriegan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image