Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Upik Kamalia

Memahami Nilai dan Peran Guru Penggerak Untuk Menggerakkan Perubahan

Eduaksi | Thursday, 18 Nov 2021, 21:35 WIB

Banyaknya permasalahan mendasar dalam dunia pendidikan kita saat ini, terutama selama dua tahun pandemi berlangsung, memang menuntut kita semua untuk segera berbenah. Kekuatiran akan terjadinya learning lost bukan lagi mimpi tapi kenyataan yang sedang kita hadapi. Untuk itu semua pemangku kebijakan dan pelaksana dilapangan harus bekerjasama agar pendidikan kita tidak semakin tertinggal. Menyalahkan pandemi bukanlah hal yang bijak mengingat tidak negara kita saja yang mengalaminya.

Progam Guru Penggerak yang telah berlangsung hingga angkatan ke 4 dan sedang dalam proses perekrutan di Angkatan 5 adalah salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan kita. Upaya ini dilakukan guna membekali guru-guru yang ada untuk siap melakukan perubahan disekolahnya dan lingkungannya masing-masing. Guru memang menjadi ujung tombak dalam kemajuan pendidikan dilihat dari sudut manapun. Usaha yang dilakukan pemerintah ini menjadi langkah strategis yang mesti didukung oleh semua pihak terutama guru yang menjadi sasarannya.

Seorang Guru Penggerak harus memahami nilai yang harus ada dalam dirinya serta peran yang akan dituntut darinya sebagai guru penggerak. Pemahaman terhadap nilai dan peran ini tentunya akan semakin memantapkan langkahnya untuk mewujudkan perubahan seperti yang diharapkan. Nilai apa saja yang harus dimiliki oleh seorang Guru Penggerak? Setidaknya ada lima yakni mandiri, reflektif, koloboratif, inovatif dan berpihak pada murid.

Mandiri

Mandiri artinya tidak tergantung pada orang lain. Seorang Guru Penggerak harus memiliki inisiatif untuk menggerakkan dirinya sendiri agar mau melakukan perubahan-perubahan. Ia tidak diharapkan untuk menunggu orang lain merubah dirinya namun memiliki niat untuk berubah. Perubahan yang bersumber dari dalam diri niscaya akan menggerakkan orang lain untuk mengikutinya. Inilah sebenarnya yang diharapkan dari seorang Guru Penggerak. Inisiator perubahan

Reflektif

Tidak ada manusia yang sempurna. Namun manusia yang baik dan bermanfaat senantiasa melakukan perenungan terhadap apa yang telah dilakukannya, terlebih ketika ia berurusan dengan banyak orang. Seorang Guru Penggerak diharapkan selalu melakukan perbaikan-perbaikan atas proses pembelajaran yang telah dijalankan. Perbaikan itu baru bisa dilakukan jika Guru Penggerak mau menyediakan waktu untuk berefleksi. Dalam hal ini ia perlu mendengarkan pendapat teman sejawatnya, atasannya dan anak didiknya terhadap proses yang ia jalankan. Kritikan, masukan dan nasehat mereka akan menjadi bahan untuk melakukan perbaikan.

Koloboratif

Keberhasilan pendidikan menjadi hasil kerja banyak orang. Guru hanyalah salah satunya. Untuk itu guru harus bekerjasama dengan pihak lain jika menginginkan anak didiknya berhasil. Perubahan kodrat zamannya anak menuntut semakin banyak pihak yang terlibat dan mesti dilibatkan dalam pendidikan. Teman sejawat, orang tua, masyarakat ada pada lingkar pertama, lingkar selanjutnya barangkali dunia usaha, dunia pendidikan tinggi. Seorang Guru Penggerak harus meluaskan jangkauannya untuk bisa mengajak lingkar pertama dan kedua ikut serta guna memberhasilkan anak didiknya. Upaya ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara yakni agar anak berguna untuk dirinya dan masyarakatnya.

Inovatif

Guru adalah produk masa lalu. Murid adalah produk masa kini. Guru dan murid memiliki dunia yang berbeda. Oleh sebab itu seorang Guru Penggerak harus selalu melakukan inovasi agar ia diterima anak didiknya dengan baik. Ia mesti mampu menyesuaikan diri dengan mereka dengan cara terus belajar. Seorang Guru Penggerak dituntut memahami kodrat alam dan kodrat zaman murid-murid nya. Pemahaman terhadap kedua kodrat tersebut akan membuat proses pembelajarannya lebih diterima dan dirasa menyenangkan. Dasar pengajaran bersumber dari penggalian terhadap kodrat alam dan kodrat zaman murid yang tentu saja menuntut pembelajaran yang bervariasi. Dalam konteks inilah inovasi-inovasi baru perlu dilakukan Guru Penggerak.

Berpihak pada murid

Nilai terakhir yang harus dimiliki seorang Guru Penggerak adalah keberpihakan pada murid. Perkembangan zaman telah membuat Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Anak didik kita hari ini bisa lebih pintar dari gurunya. Ia bisa belajar dari banyak sumber, kapanpun dan dimanapun. Tidak ada lagi batasan-batasan. Untuk itu Guru Penggerak harus menasbihkan dirinya pelayan murid. Murid harus ditempatkan sebagai pusat pembelajaran. Guru mesti berbesar hati menempatkan diri sebagai fasilitator.

Semua nilai Guru Penggerak diatas sudah seharusnya dimiliki oleh semua Guru Penggerak. Melalui nilai-nilai tersebut seorang Guru penggerak akan bisa tergerak hatinya untuk melakukan perubahan, akan bergerak melakukan perubahan dan akhirnya akan mampu menggerakkan orang lain untuk berubah pula.

Dengan tertanamnya nilai-nilai Guru penggerak pada diri seorang Guru maka ia akan sukses pula menjalankan peran yang harus dimainkannya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi Guru lain, pendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image