Keselarasan Frekuensi Tidak Memfasilitasi Kita Untuk Bisa Saling Mengerti
Curhat | 2021-11-18 20:48:05Ketika segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa tidak bisa di uraikan menjadi sesuatu yang lebih sederhana, maka sejatinya kita telah mengetahui bahwa segala sesuatu memang bisa selalu ada namun tidak pernah melebihi batas fungsinya (sebagai sesuatu yang mampu mengabaikan detail lainnya). Perhatian memang memainkan peran penting di hampir setiap bidang kehidupan, salah satunya menambah pemahaman kita tentang cara kerja pikiran manusia atas refleksi orientasi yang berkontribusi pada keberadaan kita sehari-hari. Namun orientasi mengetahaui bahwa hubungan massa pada batasan ruang atau lokasi yang ditempati serta hubungannya dengan ruang atau lokasi lain tidak pernah melebihi batas fungsinya. Dilihat dari sifat hubungan antara ruang dan massa yang bersifat dua arah, maka Keselarasan Frekuensi yang semula mudah karena dianggap kecil berdasarkan acuan semu yang melibatkan takdir di dalamnya, akan sangat mungkin dapat menjadi sesuatu yang besar ketika diperbebatkan dengan menggunakan kata seharusnya dan kemudian menjema menjadi sesuatu yang sulit dilakukan secara logika.
Sebab tidak ada batasan yang jelas antara mudah dan sulit dalam suatu garis jenjang yang melibatkan keselarasan frekuensi, hal ini dikarenakan batasan makna kata mudah dan sulit tidak dapat di tentukan dengan jelas dan tegas. Keselarasan adalah kerja sama antara berbagai faktor (keadaan atau peristiwa yang ikut menyebabkan terjadinya sesuatu) dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur, sedangkan frekuensi adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa paham yang sama akan suatu hal dalam satuan waktu. Keselarasan frekuensi menghendaki harapan sesuai dengan kenyataan, namun tidak menyatakan selisih paham yang menyertainya sebagai acuan untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu secara mutlak. Di karenakan adanya keyakinan yang dapat di buktikan perihal nilai kenyataan dengan nilai harapan yang tidak selalu sama, berdasarkan keyakinan tersebut; kemungkinan salah dalam pengambilan kesimpulan dapat diketahui dengan parameter waktu menggunakan penalaran induktif. Dengan kata lain keselarasan frekuensi hanyalah alibi untuk menghendaki harapan menjadi sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya sangat tidak relevan bahkan untuk sekedar di fikirkan, sebab kisaran fungsi dan nilainya belum dapat di tetapkan sebagai kebutuhan untuk dapat tetap bertahan menjaga kewarasan fikiran.
Meskipun kesadaran fikiran di pengaruhi oleh âkeselarasan frekuensiâ(dalam tanda kutip), maksudnya adalah semua orang pasti tahu betapa nikmatnya memiliki kesadaran karena dengan kesadaran kita bisa menciptakan, menyebabkan, dan memilih keyakinan. Keselarasan menghubungkan tindakan yang dihasilkan sendiri dengan sumber eksternal, persis seperti mengurai cahaya menjadi pelangi. Sebab frekuensi yang dipancarkan dari sumber melewati celah yang terbatas menyebar untuk merambat ketika berpindah dari satu medium ke medium lain. Refleksi pelangi dalam konteks keselarasan frekuensi adalah sisi kepribadian seseorang yang menjelaskan bahwa gabungan tujuan,kebutuhan, dan ketertarikan menjadi penting untuk mengetahui hubungan motivasi dengan perilaku manusia dalam peranan tertentu.
Agak susah memberi penjelasan yang mudah tentang keselarasan frekuensi, sebab ada banyak sekali yang bisa dibahas dari sudut pandang persepsi hingga menjadi terlalu kompleks dan membingungkan untuk di perdebatkan. Maka dari itu, artikel ini bersifat mana suka dan tidak memaksa serta tidak pula meminta untuk di benarkan dengan logika karena tidak pernah sedikit pun berniat untuk mengusik ketenangan ilmu pengetahuan tentang keselarasan frekuensi. Keselarasan frekuensi yang menyiratkan bahwa ketika perubahan identitas dari tidak ada menjadi ada karena di bentuk untuk mengetahui hubungan motivasi dengan perilaku manusia dapat dikatakan selaras secara mana suka, cukup amat sangat meresahkan menurut saya sebab pada titik tertentu menggangu visi dan misi yang lebih besar dan panjang, seperti: keinginan untuk hidup bersama yang berlandaskan pada rasa saling percaya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.