Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Afiani Azwita

Kursi Ban: Pengelolaan Limbah Otomotif di Bengkel Sekolah

Guru Menulis | Wednesday, 17 Nov 2021, 09:36 WIB

Limbah otomotif harus ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan. Kontaminasi limbah otomotif terhadap lingkungan harus dicegah karena dapat merusak dan mencemari lingkungan. Saat ini telah banyak diaplikasikan bahan – bahan yang ramah lingkungan pada kendaraan dan bahan – bahan yang lebih mjdah didaur ulang. Meskipun demikian, limbah – limbah otomotif masih dapat mencemari lingkungan bila tidak ditangani dengan benar.

Satu kendaraan bermotor pada dasarnya tersusun dari ratusan hingga ribuan komponen. Komponen – komponen ada yang tidak membutuhkan penggantian selama kondisinya masih baik. Tetapi, ada juga yang membutuhkan penggantian secara berkala. Contohnya adalah baterai yang harus diganti jika kinerjanya sudah mulai berkurang. Baterai ini jika dibuang sembarangan juga dapat membahayakan lingkungan. Namun, karena komponen dalam baterai bekas masih ada yang dapat digunakan lagi, sehingga baterai bekas biasanya didaur ulang Kembali.

Komponen – komponen pada kendaraan yang sudah rusak masih dapat didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Komponen plastik dan karet tidak boleh dibuang ke lingkungan bebas karena sulit terurai dan mencemari lingkungan. Komponen plastik dan karet yang tidak terpakai harus dikumpulkan dan didaur ulang. Contoh komponen karet yang sering menimbulkan kontaminasi adalah ban. Ban bekas yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan. Saat ini hampir semua komponen kendaraan sudah dapat didaur ulang jika sudah rusak atau sudah tidak terpakai lagi. Hal ini sesuai dengan misi pabrikan kendaraan bermotor untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, termasuk di dalamnya daur ulang komponen – komponennya.

Ban bekas kendaraan memang kerap berakhir di tempat pembuangan sampah dan menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Setiap tahunnya di seluruh dunia lebih dari satu miliar ban kendaraan dibuang. Ini dilakukan karena orang lebih memilih membuangnya begitu saja, sedangkan biaya mendaur ulang ban bekas seringkali lebih tinggi daripada nilai karet yang dihasilkan dari daur ulang ban itu. Permasalahan lingkungan ini membuat para ahli lingkungan kerap dipusingkan dengan permasalahan yang disebabkan oleh ban bekas yang materialnya tidak mudah terurai.

Bengkel sekolah adalah lingkungan sekolah tempat siswa untuk melakukan simulasi dalam bentuk praktik dari teori. Bengkel praktik juga dapat dikatakan tempat siswa mengembangkan keterampilan praktik. Ada cara mudah yang bisa dilakukan siswa untuk mengatasi limbah ban bekas. Kursi menjadi pilihan yang menarik. Ada banyak desain kursi cantik yang dapat dibuat dari ban bekas. Di tangan anak – anak kreatif, ban bekas pun bisa bernilai jual.

Guru di SMK Negeri 1 Sragi

Daftar Pustaka

Widyatmoko, Wahyu Eko. 2017. Teknologi Dasar Otomotif. Surakarta : Mediatama

https://www.liputan6.com/global/read/101168/cara-baru-mendaur-ulang-ban-bekas

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image