Haruskah Berkegiatan Sosial untuk Mendapat Beasiswa?

Tips  

Tahukah Anda bahwa mengikuti atau melaksanakan kegiatan sosial menjadi salah satu poin penting untuk mendapatkan beasiswa? Sebagian pemberi beasiswa memberikan persyaratan yang jelas mengenai kegiatan sosial ini, tetapi sebagian beasiswa yang lain tidak secara eksplisit meminta pelamarnya untuk aktif pada kegiatan tersebut.

foto: dok republika.co.id

Jenis kegiatan sosial yang bisa diikuti pun beragam. Tak ada batasan atau ketentuan khusus. Namun yang pasti, kita harus ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial tersebut secara rutin dan aktif. Hal ini pun tak selalu harus ditunjukkan dengan sertifikat, karena sertifikat bisa dibuat Tetapi yang lebih penting adalah aktivitas sosial itu sendiri.

Pilihannya ada dua, kita ikut dalam organisasi sosial menjadi relawan (volunteer) atau kita sendiri yang merancang dan melakukan kegiatan suka rela tersebut. Untuk contoh pertama, kita bisa ikut organisasi nirlaba seperti Dompet Dhuafa, atau yayasan kanker, yayasan peduli anak yatim dsb yang punya nama dan alamat organisasi. Peran kita di lembaga itupun sangat beragam, sesuai dengan kebutuhan dan tak melulu harus sesuai dengan bidang ilmu pendidikan kita. Tetapi jika sesuai dengan bidang ilmu kita akan lebih baik. Lalu yang kedua, contohnya adalah, kita menjadi guru ngaji anak-anak jalanan, misalnya, atau kita mengajar bahasa Inggris anak-anak di sekitar rumah kita, atau membuat kegiatan jumat berbagi, secara rutin bersama teman-teman kita.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengapa kegiatan sosial ini menjadi poin penting bagi pelamar beasiswa? Jawabannya sederhana. Para pelamar beasiswa ingin mendapatkan dana untuk studi mereka. Lalu, pemberi beasiswa ingin bahwa penerima beasiswa tersebut adalah orang yang tepat, yaitu orang yang akan bermanfaat bagi masyarakat saat menyelesaikan studinya nanti. Lalu, bagaimana pemberi beasiswa akan yakin bahwa penerima beasiswa adalah orang yang mau berbagi? Nah, keaktifan dalam berkegiatan sosial inilah yang menjadi salah satu indikator.

Memang, bisa saja tempat kerja kita menunjukkan bahwa kita bekerja untuk masyarakat. Hanya saja, tidak semua lembaga mempunyai hubungan langsung dengan masyarakat. Karena itu, kegiatan sosial menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kesediaan penerima beasiswa dalam berbagi ilmu.

Kita harus juga ingat bahwa, dalam banyak formulir aplikas ibeasiswa, ada pertanyaan yang berkaitan dengan rencana setelah menyelesaikan studi. Nah, di bagian tersebut, kita harus menjelaskan kemanfaatan ilmu kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bagian ini seringkali ada kaitannya dengan kesediaan kita untuk berbagi dengan pihak lain, khususnya masyarakat. Karena itu, benang merah jawaban kita dalam formulir aplikasi beasiswa harus disesuaikan. Pastikan, jawaban kita saling berkaitan, saling berhubungan dan menunjuk pada poin yang sama.

Yuk, mulai lirik-lirik kegiatan sosial yang mau kita ikuti.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Calakan artinya cerdas dalam bahasa Sunda. Media Calakan ini diharapkan mencerdaskan para pembacanya khususnya terkait informasi-informasi yang berman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image