Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RENI MARLINA

GERAKAN MARI TUNAIKAN HAJI MUDA “MINA” OLEH BPKH WUJUDKAN KEMASLAHATAN UMMAT

Lomba | Tuesday, 16 Nov 2021, 20:20 WIB
sumber:republika.co.id

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendorong generasi muda untuk melaksanakan ibadah haji.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima bagi umat muslim. Ibadah ini juga yang ditunggu-tunggu oleh muslim seluruh dunia sebagai penyempurna rukun islam. Setiap muslim yang telah mampu atau memenuhi syarat tentu berkewajiban untuk menunaikan haji. Pemaknaan kata “mampu” dulu hanya dimaknai kesehatan fisik dan kesiapan materi. Namun, pada masa sekarang, penjabaran kata “mampu” itu juga terkait tentang kuota haji. Jumlah jamaah haji semakin hari semakin besar, sehingga membuat umat muslim harus lama menunggu dengan jumlah antrean. Sehingga jamaah haji juga harus memiliki kesiapan fisik, tak jarang pada saat keberangkatan haji didominasi oleh jamaah yang sudah renta. Karena jemaah haji tentu harus harus memiliki kesiapan fisik yang kuat karena akan banyak aktivitas haji dalam bentuk gerakan seperti berthawaf, dia akan berdesak-desakan dengan ribuan umat muslim seluruh dunia.

Dilansir dari bpkh.go.id pada tahun 2019 misalnya sekitar 60% pendaftar haji memiliki umur diatas 40 tahun. Sedangkan dari total jemaah haji yang berangkat, 75% diantaranya berumur 50 tahun keatas. Ditambah, saat ini masa tunggu keberangkatan haji mencapai 22 tahun.

Melihat persoalan diatas, sudah saatnya masyarakat dengan usia produktif atau milenial ini harus sudah mempersiapkan keuangan hajinya dari sekarang. Namun, kembali ke persoalan minat pemuda ini yang masih minim untuk melaksanakan ibadah haji.

BPKH pun meluncurkan gerakan mari tunaikan haji muda (MINA). MINA merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk menumbuhkan keinginan menabung biaya berhaji sejak dini, khususnya dikalangan milenial. Sebagai contohnya, jika para milenial ini mulai menyisihkan dananya untuk haji dengan 20 ribu per hari atau sebulan 600 ribu, kurang dari 4-5 tahun sudah terkumpul 25 juta untuk porsi haji. Sehingga dapat menjalankan haji pada usia 40-45 tahun dengan kondisi masih fit.

Pertumbuhan gerakan “MINA” ini juga cukup bagus dari tahun mengalami peningkatan pada tahun 2018 pertumbuhannya sekitar 17% pada tahun berikutnya mencapai 43%. Untuk memperkuat gerakan tersebut juga BPKH membagi tiga segmen haji muda yaitu haji usia dini bagi anak-anak mulai usia enam tahun, haji muda bagi generasi mulai tingkat SMA, serta haji eksekutif bagi mereka yang berusia mulai dari 40 tahun. Gerakan “MINA” ini juga telah disosialisakan di kalangan milenial mulai dari kampus ke kampus melalui para dai’untuk menarik kaum muda supaya tertarik menabung demi naik haji. Ditambah BPKH juga sedang mengkaji pembuatan fintech perhajian yang cocok dengan milenial.

Gerakan “MINA” ini juga memiliki keistimewaan jika kita melakukan perencanaan keuangan haji sejak dini.

Pertama, Stamina yang masih kuat. Usia muda merupakan usia yang mana tubuh manusia ini mencapai suatu titik kondisi yang tergolong sangat prima. Pada saat usia muda kekuatan fisik serta stamina yang lebih kuat dibandingkan pada orang tua maupun anak-anak. Diketahui bahwasannya ibadah Umroh akan membutuhkan kondisi fisik dan juga stamina yang sangat kuat sebab ibadah Umroh memiliki rukun yang tergolong banyak. Salah satu rukun dari ibadah Umroh yang sangat menguras stamina yakni tawaf yang mana akan mengelilingi Kabbah. Bukan hanya itu, terdapat pula rukun Umroh yang mengharuskan untuk dapat bolak-balik untuk mengerjakan Sa’i di Bukit Shofa hingga ke Marwah dan juga akan berdesakan demi dapat mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Hal-hal ini tentunya akan membutuhkan stamina yang sangat banyak.

Kedua, Dengan berhaji di usia muda, kita akan semakin memancarkan gaya hidup Islami dalam kehidupan sehari-hari kita. Gaya hidup Islami adalah berperilaku sesuai nilai-nilai kebajikan yang termaktub dalam Alquran dan Hadis, yang juga dianjurkan oleh agama lain, seperti berkata jujur hingga berperilaku positif.

Ketiga, Memberikan kemaslahatan ummat atau dampak positif. Melaksanakan Ibadah Umroh pada saat usia muda bisa memberikan semacam dampak positif bagi hidup Anda. Hal ini dikarenakan pada saat sebelum Anda melakukan ibadah Umroh pastinya Anda akan berusaha untuk dapat memperbaiki diri supaya layak untuk berkunjung ke tanah suci Mekah dan menjadi tamu Allah SWT . Usaha untuk dapat memperbaiki diri ini akan membuat dampak yang positif bagi hidup Anda. Bukan hanya itu , pada saat Anda telah selesai melakukan ibadah Umroh maka terdapat semacam kebiasaan pada saat sebelum Umroh dan juga pada saat Umroh akan terbawa ke kehidupan mu yang baru ini. Hidup Anda akan menjadi jauh lebih baik pada saat setelah melakukan ibadah Umroh di tanah suci. Anda secara perlahana akan menjauhi segala bentuk larangan nya dan akan menjalankan segala macam bentuk ajarannya.

Nunggu apalagi? Yuk, mulai nabung sisihkan keuangan kita untuk haji muda.

Berhaji ketika muda, agar terasa nikmatnya. Teringat pesan saudara yang telah berhaji “Berangkatlah haji sejak usia muda, agar ibadahmu terasa lebih nikmat”

#BPKHWritingCompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image