Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

4 Tip Investasi Saham yang Menghasilkan Cuan Berlimpah

Eduaksi | 2021-11-16 11:06:59

Anthony Robbins dalam bukunya Money Master The Game meyakini bahwa pada dasarnya semua orang membenci kehilangan uang. Begitu juga dengan investor saham besar seperti Warren Buffett, Carl Icahn, Ray Dalio dan John Bogle yang mengakui hal ini.

Karena tak ingin kehilangan uang, para investor ini berjuang keras supaya tidak sedikit pun kehilangan. Bahkan Buffett berani menegaskan 2 aturan pentingnya dalam investasi. Aturan No. 1: Jangan pernah kehilangan uang dan Aturan No. 2: Jangan pernah melupakan Peraturan No.1. Ini berarti Buffett pun ogah kehilangan uang.

Aturan ini muncul karena Buffett mengerti pentingnya mengurangi risiko semaksimal mungkin. Salah satu strategi agar aman dalam investasi dan tidak kehilangan uang Buffett bersikeras bahwa Berkshire Hathaway harus menyimpan setidaknya US$ 20 miliar uang tunai sebagai jaring pengaman jika terjadi sesuatu di luar perkiraan.

Kehilangan uang memang menyakitkan, kendati potensi risiko ini sama-sama terbuka dengan potensi cuan yang akan didapatkan. Nah, khusus untuk investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah secara online tak seperti zamannya Buffett, semisal untuk investor saham di Indonesia dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, investas saham wajib dilakukan dengan strategi agar nggak merugi.

Berikut ini 4 tip biar investasi sahammu menghasilkan cuan berlimpah:

1. Hindari Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham murah meriah yang tidak jelas fundamentalnya. Harga saham gorengan ini tiba-tiba bisa meroket harganya tanpa sebab yang jelas. Bukan rahasia lagi, di balik harga saham yang fluktuatifnya sangat ekstrem, entah tiba-tiba melejit atau tiba-tiba bisa anjlok, ternyata ada tangan-tangan yang bermain. Bagi investor pemula, saham gorengan menarik karena profitnya tinggi, tetapi bisa tiba-tiba anjlok.

2. Belilah Saham Blue Chip

Saham yang fundamentalnya baik adalah saham blue chip. Ciri-ciri saham blue chip yaitu perusahaannya dikenal publik, usahanya jelas, produknya laku di pasaran, transparan dan tidak banyak utang. Bedanya dengan saham gorengan yang fluktuatif, pergerakan kenaikkan saham blue chip cenderung lambat, tapi pasti. Nah, saat sama-sama terkoreksi, saham blue chip bergerak naik lebih dulu begitu pasar saham pulih.

3. Pede dan Tidak Ikut-ikutan

Tak dipungkiri, banyak investor merugi karena ikut-ikutan membeli saham yang sedang ngetrend dan terutama terpengaruh komentar teman, media, komunitas dan analisis serampangan. Sangat dianjurkan, investor saham pemula melakukan analisa sendiri daripada ikut-ikutan. Dengan begitu, kamu memiliki alasan yang kuat untuk membeli saham tertentu.

4. Tak Berlebihan Pakai Margin

Menggunakan margin yang diberikan sekuritas secara berlebihan biasanya dialami mereka yang tergiur untung cepat sehingga rakus membeli saham hingga melebihi batas. Tak tahunya, saham yang dibeli justru tak menguntungkan. So, bijaklah menggunakan margin yang diberikan sekuritas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image