Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Irsyad Khalid

Pemuda, Politik dan Masa Depan Negara

Politik | Saturday, 16 Jul 2022, 12:06 WIB

Pemuda dan politik nasional merupakan dua entitas koheren yang saling berkaitan satu sama lain dalam mengawal perkembangan dinamika bangsa Indonesia. Dalam berbagai spektrum politik nasional peran pemuda sudah diakui sejak awal berdirinya bangsa ini. Kekaguman akan kontribusi dan peran pemuda diakui oleh berbagai kalangan sebagai salah satu entitas bangsa yang cukup progresif dalam menyumbang pikiran dan gagasan akan keberlangsungan negara ini. Pemuda dalam interprestasi Taufik Abdullah (1974) merupakan generasi baru yang tumbuh dalam komunitas masyarakat dan ruang publik yang akan menghadirkan berbagai alternatif transformasi tatanan sosial menuju kepada arah yang lebih baik.[1]

Pemuda kerap diidentikkan sebagai katalisator perubahan bangsa yang memiliki potensi besar membawa angin segar masa depan negara dengan berbagai tawaran inovasi dan kreativitas yang mampu mendobrak patologi kemapanan yang selalu diperdengarkan oleh pemikiran kolonial yang perlahan mendestruksi progresivitas pembangunan tatanan sosial, karena acap kali sulit beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kontribusi dan peran aktif pemuda dalam memajukan kualitas tatanan sosial masyarakat turut diakui oleh Bung Karno dan Mao Tse-tung. Kedua negarawan ini turut melihat potensi pemuda untuk mampu melanjutkan revolusi sosial menuju tatanan masyarakat yang lebih baik, Mao Tse-Tung memposisikan sumber kekuatan revolusi budaya nya melalui peran pemuda, begitupun dengan Bung Karno yang mewariskan nasihat masa depan negara nya yang turut disematkan kepada para pemuda. Berbekal idealisme dan semangat perjuangan yang merasuk dalam setiap pribadi pemuda, tentu tidaklah heran jika founding fathers kita mengatakan bahwa “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia” yang diperkuat dengan ucapan Tan Malaka bahwa “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda". Oleh karena itu, keterlibatan pemuda dalam spektrum politik bukan hal baru yang perlu diragukan dan dikhawatirkan.

Menelusuri arah sejarah peran pemuda dalam berbagai ruang kebangsaan cukup banyak tervalidasi melalui sejumlah catatan sejarah yang menjelaskan secara eksplisit peran pemuda baik mulai masa kolonial, proklamasi, revolusi bahkan sampai dengan gerakan reformasi yang mampu menggulingkan rezim otoritarianisme Soeharto pada tahun 1998. Kesadaran kolektif akan perlawanan akan ketertindasan saat masa penjajahan pun merasuk lebih dulu kepada para pemuda sejak tahun 1900an yang kemudian berdiaspora melalui Boedi Oetomo dan berbagai organisasi kepemudaan yang muncul setelahnya. Melihat perjuangan pemuda dalam mengawal kepentingan bangsa ini, selayaknya perjuangan menuntut keadilan yang tidak kunjung usai menemukan jawabannya, para pemuda kerap hadir dalam garda pertama ketika terjadi kesewenang-wenangan, ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan oleh para penguasa terhadap masyarakat diberbagai lintas zaman. Seperti daya magis yang seolah turut berkembang biak dan berdiaspora merasuki setiap pemuda yang lahir di Indonesia untuk terus melawan akan ketidakbenaran yang diperlihatkan oleh penguasa.

Sejarah telah membuktikan keterlibatan pemuda dalam memberikan kontribusi positif dalam berbagai ruang kebangsaan kita. Hal ini cukup menjadi pijakan dan gambaran akan kehadiran pemuda yang turut mampu memberikan pengaruh dan kontribusi positif bagi perkembangan perpolitikan dan kebangsaan kedepan. Pemuda diterjemahkan dalam UU No 40 Tahun 2009 merupakan Warga Negara Indonesia yang menginjak periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai dengan 30 tahun. Dalam penyebutan lain pemuda hari ini dikenal dalam istilah generasi milenial (kelahiran 1981-1996) dan gen-z (kelahiran 1997-2012) yang menjadi salah satu entitas dominan di Indonesia. Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk yang dilakukan oleh BPS pada Februari-September 2020, jumlah gen-z di Indonesia mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 pensen dari jumlah total populasi masyarakat Indonesia. Selain itu, jumlah generasi milenial pun turut menyumbang angka yang cukup besar pula mencapai 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Dengan hal ini, data sudah cukup menunjukkan bahwa pemuda menjadi penentu arah negara kedepan. Potensi ini bukan saja dilihat dalam keterlibatan arus sejarah, kekuatan idealisme. pemikiran, gagasan dan kualitas yang dimiliki oleh pemuda. Namun, secara kuantitas pun pemuda turut menjadi entitas dominan yang mampu menjadi penentu arah keputusan dan masa depan negara dalam alam demokrasi.

Ruang kolaborasi dalam mengembangkan berbagai sektor politik, ekonomi, sosial dan pendidikan dapat dilakukan oleh para pemuda. Dalam sektor politik, stigma akan dunia politik yang kotor, keras, manipulatif dan non-kontruktif harus dituntaskan dengan masuknya warna baru berupa pemikiran, gagasan dan corak perjuangan yang mampu merekontruksi kualitas perpolitikan yang ada di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa melalui politik lah perubahan keputusan arah bangsa dan negara dilahirkan. Maka, kebusukan yang terjadi di dalamnya bukan hanya untuk didengar sebagai racun yang kian mengakar dan menyebar di dalamnya. Namun, dientaskan dengan mengambil peran untuk membangun kualitas politik yang lebih baik. Anak muda sebagai antipati dari pemikiran kolonial mampu membawa arah perpolitikan Indonesia yang menekankan kepada penguatan pesan reformasi untuk membawa arah politik Indonesia yang lebih partisipatif, demokratis, dan aksesibel bagi setiap kalangan.

Digitalisasi politik yang berkembang hari ini menjadi salah satu ruang potensial yang mampu diisi oleh kelangan pemuda, mengingat berdasarkan data dari APJII sebanyak 210 juta masyarakat Indonesia hari ini menggunakan internet sebagai salah satu komponen utama dalam aktivitas hidupnya. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai media penguatan pencerdasan politik akan masyarakat Indonesia yang mampu diberikan oleh para pemuda. Selain itu, kanal ini mampu dimanfaatkan sebagai ruang kontruktif untuk menguatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal berbagai kebijakan negara. Hari ini berbagai kanal media sosial menjadi salah satu ruang publik utama dengan banyaknya percakapan perpolitikan dan kenegaraan yang hadir disana. Total politik sebagai platfom online yang menjadi media alternatif perbincangan politik dengan cara yang unik, tidak kaku dan berbalut hiburan untuk menyampaikan berbagai perkembangan dinamika politik yang terkadang cukup kaku untuk diterima masyarakat awam. Total politik yang didirikan oleh seorang Arie Putra mampu membawa angin segar cara mengkomunikasikan dinamika politik secara renyah untuk mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini menjadi salah satu wujud konkret dari kontribusi pemuda dalam mewarnai arus perpolitikan hari ini, agar watak politik kolonial akan terus memudah berganti pada warna politik milenial yang menjungjung tinggi idealisasi demokrasi dan partisipasi masyarakat.

Dalam sektor ekonomi, kontribusi dan peran pemuda dalam membangun peningkatan kualitas ekonomi negara mampu dibuktikan dengan arus ekonomi digital yang berkembang cukup pesat di Indonesia, banyaknya start-up dan e-commerce yang tumbuh besar menjadi wujud nyata dari arus ekonomi digital yang banyak dipengaruhi oleh karakter minenial dan gen-z sebagai entitas dominan dalam ruang publik hari ini. Fenomena “Citayem Fashion Week” menunjukkan bahwa begitu kuat pengaruh perkembangan digital yang dominan digerakkan dan digunakan oleh kalangan muda untuk mempengaruhi trend fashion dan gaya hidup masyarakat hari ini atau biasa dikenal dengan multiplier effect. Dengan adanya trend tersebut berhasil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi disekitar kota, baik yang dirasakan oleh para pelaku kuliner ataupun fashion. Berbagai terobosan dan kreativitas model ekonomi kreatif yang digerakkan oleh kaum muda pun turut hadir diberbagai lini masyarakat bahkan berkembang dan menjadi salah satu startup besar yang tumbuh di tanah air, seperti sale stock, kopi kenangan, MSGlow, trafficbun dan seterusnya. Semua ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh kaum muda dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia kedepan, dengan ide-ide kreatif yang ditawarkan mampu menggerakan berbagai roda perekonomian diberbagai sektor.

Dalam sektor pendidikan, keterlibatan pemuda cukup signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan hari ini. Model pencerdasan yang kreatif banyak ditawarkan oleh generasi muda dengan mengadaptasi perkembangan diginal dan teknologi yang cukup pesat. Hari ini pendidikan dapat dijalankan dengan tanpa terbatas pada dimensi ruang dan waktu. Kegiatan pengajaran dapat dilaksanakan tanpa harus bertatap muka, tanpa harus melihat wujud nyata dari guru ataupun murid. Jika dulu ketimpangan pendidikan dapat dirasakan karena perbedaan kualitas dan kapasitas SDM pengajar disuatu sekolah, hari ini setiap murid dapat mengakses berbagai platform online berbayar atau gratis untuk mendapatkan pengajaran oleh tutor yang sama dirasakan diseluruh wilayah. Jika dulu pendidikan terbatas pada ruang kelas sekolah, hari ini murid dapat mengakses berbagai materi sekolah tanpa terbatas di tempat mana pun, seperti apa yang ditawarkan oleh Ruang guru, zenius, pahamify, quipper dan banyak lagi. Hal ini menjadi salah satu terobosan yang ditawarkan kaum muda akan efektivitas pendidikan hari ini.

Selain itu, aktivitas pencerdasan dan pendidikan di wilayah 3T (Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) pun banyak dilakukan oleh para pemuda melalui berbagai kesempatan pengabdian yang banyak digalakan di media sosial. Seperti yang dilakukan oleh Bakti Milenial, Arah Pemuda dan Kami Foundation yang memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk turut serta berkontribusi dalam pembangunan kualitas pendidikan dan sosial bagi masyarakat di wilayah 3T. Semua itu digerakkan dan dilakukan oleh para pemuda dalam memberikan wujud nyata pembangunan kualitas SDM yang merata diseluruh tanah air.

Dengan demikian, kontribusi dan peran aktif pemuda dalam menentukan masa depan negara sudah dapat dilihat dari banyaknya ruang publik hari ini yang diisi oleh para pemuda. Dengan berbagai ide kreatif yang ditawarkan, perjuangan yang didedikasikan serta semangat kolektif yang terbangun diantara pemuda cukup memberikan rasa optimistis bahwa masa depan negara Indonesia akan dapat ditentukan oleh kontribusi dan peran pemuda hari ini. Rasa optimis Soekarno terhadap kaum muda sangat relevan untuk diperdengarkan dengan melihat kontribusi pemuda hari ini “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Karena nasib terburuk hidup sebagai manusia adalah ketika dilahirkan tanpa mampu meninggalkan secercah kebermanfaatan bagi banyak orang dan memulai serta mengambil peran menjadi langkah awal kebermanfaatan yang akan diberikan. Mari segera mulai dan ambil peran!

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, R. (2020, Desember 3). Peran Pemuda dalam Politik. Retrieved from lombokpost.jawapos.com/: https://lombokpost.jawapos.com/opini/03/12/2020/peran-pemuda-dalam-politik/

IndonesiaStudent. (2022, Februari 23). 5 Pengertian Pemuda Menurut Para Ahl. Retrieved from www.indonesiastudents.com: https://www.indonesiastudents.com/pengertian-pemuda-menurut-para-ahli/

Kesrasetda.bulelengkab. (2020, Desember 8). PEMUDA ”POTENSI, MASALAH, PERAN, DAN HARAPAN UNTUK BANGSA”. Retrieved from kesrasetda.bulelengkab.go.id: https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pemuda-potensi-masalah-peran-dan-harapan-untuk-bangsa-25

Setyowati, A. (2021, Oktober 28). Menilik Peran Pemuda dalam Arah Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia. Retrieved from www.kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/28/143100165/menilik-peran-pemuda-dalam-arah-sejarah-perjalanan-bangsa-indonesia?page=all

STISHK Kuningan. (2020, November 16). Ekonomi Kreatif Sebagai Wadah Generasi Muda Berkarya. Retrieved from stishusnulkhotimah.ac.id: https://stishusnulkhotimah.ac.id/2020/11/16/ekonomi-kreatif-sebagai-wadah-generasi-muda-berkarya/

uii.ac.id. (2021, Oktober 28). Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Indonesia. Retrieved from www.uii.ac.id: https://www.uii.ac.id/meningkatkan-partisipasi-politik-masyarakat-indonesia/

www.harianhaluan.com. (2020, Agustus 9). Total Politik, Cara Lain Menikmati Informasi Politik. Retrieved from www.harianhaluan.com/: https://www.harianhaluan.com/lifestyle/pr-10239834/total-politik-cara-lain-menikmati-informasi-politik

Yuniarto, T. (2022, April 4). Golongan Muda Dalam Pergerakan Politik Indonesia. Retrieved from kompaspedia.kompas.id: https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/golongan-muda-dalam-pergerakan-politik-indonesia

[1] IndonesiaStudent. (2022, Februari 23). 5 Pengertian Pemuda Menurut Para Ahl. Retrieved from www.indonesiastudents.com: https://www.indonesiastudents.com/pengertian-pemuda-menurut-para-ahli/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image