Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nando Rifky

Mengenal Apa itu Animasi 3D Serta Cara Pembuatannya

Teknologi | Saturday, 13 Nov 2021, 15:05 WIB
Foto: Superpixel Indonesia

Industri hiburan bukan satu-satunya konsumen animasi 3D. Yang terakhir ini banyak digunakan dalam pendidikan, kedokteran, arsitektur, dan tentu saja, periklanan. Dari sekian banyak gaya animasi, 3D adalah yang paling banyak diminati, terutama oleh generasi muda.

Sangat mudah untuk melihat mengapa orang menyukai animasi 3D, Animasi ini sangatlah menarik. Tidak heran begitu banyak bisnis mengandalkan mereka untuk mendongkrak merek dagang, membangun citra perusahaan, dan menarik lebih banyak pelanggan.

Disini, kita akan memberikan sedikit penjelasan mengenai apa itu animasi 3D serta berbagai informasi lainnya menurut Studio Animasi Indonesia dari SuperPixel.

Apa itu Animasi 3D?

Animasi 3D adalah proses menempatkan objek dan karakter dalam ruang tiga dimensi dan memanipulasinya untuk menciptakan ilusi gerak. Objek dibuat berdasarkan model 3D yang diasimilasi dalam lingkungan digital dengan bantuan alat 3D modeling. Atau, objek kehidupan nyata dapat discan ke komputer untuk objek animasi 3D.

Tujuan dari animator 3D adalah untuk memindahkan objek dan karakter dalam adegan tertentu menjadi realistis. Anda dapat membuat karakter kartun yang sempurna, tetapi jika gerakannya tidak rata, seperti robot, atau canggung, semua kerja keras Anda akan sia-sia. Itu sebabnya animator menghabiskan cukup banyak waktu untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar gerak untuk membuat animasi mereka dapat dipercaya.

Perbedaan Animasi 3D dengan 2D

Namanya sendiri memberikan perbedaan antara animasi 3D dan 2D, tetapi mari kita kembangkan sedikit lebih banyak tentang subjek ini untuk menunjukkan perbedaan dalam proses pembuatannya.

Animasi 2D datar karena didasarkan pada bidang dua dimensi dengan sumbu x dan y. Dengan bantuan sumbu tambahan, 3D menambahkan persepsi kedalaman pada animasi, membuatnya lebih realistis.

Animasi 3D dilakukan dengan membangun model 3D dan menggerakkannya dalam pengaturan tiga dimensi. Penambahan sumbu ketiga memberi lebih banyak ruang untuk bergerak dan mengatur objek dalam sebuah adegan, serta membuat animasi karakter lebih fleksibel.

Proses Animasi 3D

Sekarang, ke bagian yang lebih praktis, bagaimana cara kerja animasi 3D? Untuk pra-produksi tidak terlalu jauh dari animasi 2D. Dimulai dengan mengembangkan alur cerita dan storyboard, membuat sketsa karakter 3D, menyiapkan latar belakang, dan meletakkan dasar untuk proses produksi.

1. Modeling

Sebelum kita dapat memiliki adegan yang berfungsi dengan interaksi karakter, pertama-tama kita perlu membangun karakter 3D kita. Karakter didasarkan pada model komputer 3D, dan kreasinya disebut pemodelan 3D. Model 3D dasar adalah kumpulan titik, garis, dan kurva yang disusun sedemikian rupa untuk memetakan objek. Komputer melihat model sebagai bentuk geometris murni. Baru setelah warna dan tekstur ditambahkan, peta mulai menyerupai objek nyata.

Sama seperti manusia dan hewan, karakter membutuhkan kerangka yang dapat dikendalikan untuk dapat bergerak. Rigging adalah proses menghasilkan kerangka itu. Setelah kerangka terbentuk, model 3D dipasang ke rig untuk menyiapkan karakter untuk dipindahkan.

2. Tata Letak dan Animasi

Ketika karakter 3D sudah siap, saatnya untuk animasi karakter — yaitu, menempatkan karakter di adegan masing-masing dan menganimasikan gerakan mereka dengan perangkat lunak animasi 3D. Seperti yang akan Anda lihat dalam video di bawah ini, tahap pertama dari proses animasi cukup kasar; gerakan dan transisi yang tajam dan tidak wajar.

Draf pertama yang kasar seperti itu dihasilkan karena animator hanya membuat pose awal dan akhir dari gerakan apa pun. Pose ini dikenal sebagai keyframe. Pencahayaan, kamera (memilih sudut dan kedalaman bidikan), efek, dan detail lainnya ditambahkan jauh kemudian untuk mencapai animasi akhir dan halus yang kita lihat di layar kita.

3. Rendering

Bagian terakhir dari proses produksi animasi adalah rendering. Ini adalah saat animasi diselesaikan dan diekspor. Langkah ini membutuhkan perhatian besar terhadap detail untuk memastikan hasil akhir dipoles dengan sempurna.

Di sini, proses produksi utama berakhir dan dilanjutkan dengan pasca produksi, di mana efek khusus, musik, dan efek suara ditambahkan serta disinkronkan dengan keseluruhan animasi.

Software Animasi 3D Terbaik

Jika Anda baru memulai dengan animasi 3D, carilah software yang user friendly sehingga Anda sebagai pemula bisa dengan mudah memahaminya. Sebagian besar alat menawarkan trial gratis, jadi manfaatkan sepenuhnya sebelum memilih software animasi 3D untuk Anda gunakan.

Menentukan kebutuhan animasi Anda adalah hal penting lainnya untuk memilih software animasi yang tepat. Fitur apa yang Anda cari? Apakah Anda memerlukan efek visual yang keren, rendering real time, penangkapan gerak, alat khusus untuk model manusia, atau untuk desain produk?

Anda bisa menggunakan berbagai software animasi 3D yang sudah banyak tersedia saat ini, seperti Autodesk Maya dan Blender.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image