Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fitriyan Zamzami

Adab Ilmu al-Jazari

Eduaksi | Friday, 12 Nov 2021, 09:24 WIB

Mekanisme agung itu dirancang pada awal abad ke-13. Ia adalah jenis pertama di dunia kala itu.

Pondasinya adalah sebentuk patung gajah pada ukuran sebenar. Di atas gajah, semacam pelana beratap. Tiang-tiang pelana itu dilingkari dua naga berwarna merah. Pada atapnya, bertengger seekor finiks. Gajah itu dikendarai tiga patung penunggang yang seluruhnya bersorban.

Reproduksi Jam Gajah di Mall of Dubai. (mall of dubai)

Bagian dalam patung gajah yang berongga diisi dengan rerupa mekanisme yang mengandalkan gerak air. Hidromekanik bahasa sekarangnya. Pergerakan air dan gir serta tuas dalam tubuh gajah tersebut sangat kompleks untuk masanya. Ia akan memicu serangkaian gerak anasir lain dalam rangkaian karya tersebut. Bola akan menggelinding dari atap, jatuh ke mulut naga, memicu gerak pengendara, dan kembali lagi ke posisi awal. Pergerakan itu penanda waktu, ia terpicu setiap setengah atau satu jam sekali.

Keberadaan robotika jenis awal itu diketahui umat manusia dari Kitab fi Ma'rifat al-Hiyal al-Handasiyya karya Ibn Ismail al-Jazari, seorang ilmuwan dari wilayah Mesopotamia Atas, tak jauh dari Baghdad masa kini. Dalam buku itu, ia memaparkan cara membuat rerupa mesinasi, termasuk Jam Gajah tersebut. Dua replika jam tersebut telah berhasil direproduksi saat ini. Satu di Eropa, satu lagi di Dubai.

Orang-orang jaman sekarang barangkali tergoda melabeli al-Jazari sebagai penemu. Seperti mereka melabeli James Watt sebagai penemu mesin uap, atau Edison sebagai penemu bohlam, atau Graham Bell sebagai penemu telepon. Atau yang lebih menjijikkan, seperti Columbus sebagai penemu Benua Amerika dan James Cook sebagai penemu Benua Australia.

Namun, al-Jazari kemungkinan besar akan menolak label tersebut. Tak seperti ilmuwan kiwari, al-Jazari dan rekan-rekan pencari ilmunya dari masa-masa itu belum punya individualisme model Barat. Saya menduga ini ada kaitan dengan konsep sanad dalam khazanah keilmuan Islam. Bahwa pengetahuan tak mungkin muncul seketika di benak orang-orang, melainkan melalui senarai panjang gagasan sebelumnya dari berbagai guru dan penutur.

Kita bisa menduga alam pikiran al-Jazari ini dari karyanya, Jam Gajah tersebut. Seluruh estetika dari rancangan brilian itu adalah simbolisme. Al-Jazari menuturkan dalam bukunya, gajah adalah simbol peradaban India dan Afrika; kemudian naga adalah simbol peradaban Tiongkok; burung finiks adalah simbol peradaban Persia; mekanisme air dalam gajah adalah simbol peradaban Yunani; dan para penunggang bersorban adalah simbol peradaban Islam.

Betapa indah amsal tersebut. Bahwa gagasan umat manusia lintas peradaban berperan mewujudkan eksistensi Jam Gajah. Bahwa kita orang tak harus saling menegasikan untuk kemajuan bersama.

Dalam banyak hal, mesin itu sedianya serupa dengan gawai yang kita pegang saat ini, misalnya. Ia adalah rancangan Amerika/Eropa yang dibikin di Cina dengan bahan yang ditambang di Afrika, menjalankan aplikasi yang bekerja dengan algoritma dan metode komputasi biner yang bertumpu pada temuan peradaban Hindu dan Islam.

Dalam buku tebal al-Jaziri, ada sedikitnya 50 mesin yang ia jelaskan secara terperinci cara kerja dan cara membuatnya. Tak satupun dari mesin-mesin tersebut adalah alat perang atau punya tujuan untuk menyakiti manusia lain. Saya ulangi, tak satupun dari mesin-mesin tersebut adalah alat perang atau punya tujuan untuk menyakiti manusia lain n

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image