Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Rochmad

Bahaya Pijat Perut Saat Hamil dan Area Lain yang Juga Dilarang

Gaya Hidup | Monday, 11 Jul 2022, 23:57 WIB

Banyak orang yang mengira jika pijat ibu hamil bisa memberikan banyak manfaat. Benar saja, manfaat tersebut bisa didapatkan jika melakukan pijat di area yang tepat. Begitu juga sebaliknya bahaya pijat perut saat hamil terjadi jika memijat di area terlarang.

Ketahui 3 Bahaya Pijat Perut Saat Hamil

Bagi perempuan yang baru pertama hamil mungkin masih minim informasi mengenai kehamilan. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui apa saja bahaya pijat perut saat hamil, seperti berikut ini.

1. Mengubah Posisi Janin

Salah satu bahaya memijat area perut saat hamil dapat menyebabkan posisi janin berubah. Sekalipun melakukan pijatan dengan lembut dan perlahan, tapi ternyata dampaknya cukup besar. Maka dari itu, Anda harus berkonsultasi dahulu dengan pijat panggilan Jakarta agar lebih aman.

Kemungkinan yang awalnya posisi janin sudah benar, bisa berubah dalam waktu cepat setelah memijatnya. Jika melakukan hal tersebut secara berlebihan bisa menyebabkan bayi sungsang, sehingga dapat menghambat untuk melahirkan normal.

2. Meningkatkan Risiko Kontraksi

Kontraksi dini atau kelahiran prematur memang mengkhawatirkan. Kondisi tersebut terjadi karena air ketuban yang seharusnya melindungi bayi sudah pecah. Hal tersebut bisa terjadi karena memijat pada area perut.

Jika kontraksi terjadi lebih awal, banyak sekali resikonya seperti halnya kematian janin. Maka dari itu harus menghindari memijat di area perut. Mengingat saat memijat sama halnya menekan air ketuban bayi.

3. Plasenta Bisa Lepas

Plasenta merupakan penghubung antara ibu dan janin dalam kandungan agar asupan nutrisi tetap tercukupi. Maka dari itu sudah seharusnya saat hamil menjaga agar plasenta tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak terlepas dari janin.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan plasenta terlepas karena memijat di area perut. Apalagi jika memijat dengan kuat, bisa saja plasenta mengikuti arah gerak dari pijatan. Dampak serius dari hal ini yaitu menyebabkan janin mati dalam kandungan.

Area Lain yang Juga Berbahaya Saat Hamil

Saat hamil memang banyak sekali hal-hal tidak terduga terjadi, misalnya saja badan terasa pegal sehingga ingin untuk dipijat. Namun, saat memijat ibu hamil Jangan sembarangan dan hindari beberapa area seperti berikut ini.

1. Perut

Perut menjadi area yang sangat sensitif saat hamil, sehingga tidak boleh memijatnya. Mengingat saat memijat bagian perut bisa langsung berinteraksi dengan janin, sehingga bisa menimbulkan bahaya.

Sudah banyak kejadian dimana saat memijat bagian perut ibu hamil akan memicu terjadinya kontraksi. Jadi, kemungkinan besar saat memijat bagian tersebut bisa menyebabkan terjadinya persoalan prematur atau tidak sesuai dengan waktunya.

2. Pinggul

Bukan menjadi hal yang asing lagi jika saat hamil terkadang merasakan sakit pada bagian pinggul. Tidak sedikit orang yang memijat di area tersebut untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Padahal sebenarnya area ini tidak boleh dipijat.

Mengapa demikian? Karena pinggul merupakan salah satu bagian tubuh yang letaknya tidak jauh dari janin. Jadi, jika memijat pada area ini sangat beresiko membahayakan janin di dalam kandungan. Bahkan, parahnya lagi bisa memicu terjadinya keguguran.

3. Punggung dan Dada

Saat hamil, sebaiknya tidak memijat area punggung, karena bisa memicu bahaya pada janin. Meskipun awalnya ingin memijat bagian punggung dengan tujuan agar lebih rileks dan dapat meningkatkan mood, tapi nyatanya membahayakan janin.

Begitu hindari memijat di area dada saat hamil. Terutama saat usia kehamilan masih terbilang mudah, memijak di area ini dapat menimbulkan persalinan prematur atau kontraksi. Bahkan, parahnya lagi dapat memicu bayi meninggal setelah lahir.

Demikian penjelasan mengenai beberapa bahaya pijat perut saat hamil. Selain itu, hindari juga memijat beberapa area lain yang masuk dalam kategori berbahaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image