Presiden Jokowi Ajak Keluarga Tanami Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Untuk Atasi Stunting
Edukasi | 2022-07-09 19:14:59MEDAN - Presiden Joko Widodo tampil memberi kata sambutan di puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang digelar pada Kamis (7/7/2022) di Medan. Peringatan yang digelar setiap tahun tersebut dimotori oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Berdasarkan pers rilis yang kami terima pada Sabtu, 9 Juli 2022, Presiden Joko Widodo pada kata sambutannya pada acara peringatan tersebut mengajak seluruh keluarga di Indonesia memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dan berternak guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak-anak kita," kata Presiden Joko Widodo.
Menurut Jokowi, kemandirian pangan bagi Bangsa Indonesia itu sangat penting.
"Produksi kebutuhan pangan sehari-hari dan tingkatkan asupan gizi anak-anak kita. Ini penting, saya ulang-ulang terus," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, anak-anak di hari ini adalah penentu wajah masa depan Indonesia.
"Kalau anak-anak kita pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tetapi kalau anak kita stunting, gizinya nggak baik, nutrisinya nggak tercukupi maka nanti bersaing dengan negara-negara lain akan kesulitan," kata Jokowi.
Selain kepada keluarga, Presiden Jokowi juga meminta para Kepala Daerah, Bupati dan Walikota untuk menggerakkan penanaman lahan pekarangan dengan tanaman pangan.
Untuk menurunkan prevalensi stunting, menurut Jokowi perlu kerja keras dan kerja bersama antara masyarakat dengan pemerintah.
"Karena itu untuk menurunkan stunting, kita betul-betul harus bekerja keras untuk menurunkan prosentasenya. Tahun 2024 harus turun 14 persen. Setuju?" pertanyaaan Jokowi dijawab setuju oleh para peserta peringatan Harganas tersebut.
Selain memanfaatkan pekarangan untuk pemenuhan gizi keluarga, di awal sambutannya, Presiden Joko Widodo menyebutkan adanya krisis pangan dan krisis energi akibat perang Rusia - Ukraina.
"Sekarang ini semua negara tidak berada pada posisi yang aman-aman saja. Hati-hati mengenai hal ini. Kita sudah dua setengah tahun menghadapi tantangan berat yang namanya Pandemi Covid sampai hari ini belum rampung," kata Presiden Jokowi.
Bahkan Presiden menyebutkan beberapa negara di Afrika dan Asia saat ini mengalami krisis pangan akut akibat perang Rusia - Ukraina.
Di akhir sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan, baik di dalam keluarga maupun lingkungan sekitar keluarga.
Menurut Jokowi, jika seluruh keluarga dan masyarakat kita bergerak untuk upaya penurunan stunting yang dilakukan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota akan cepat membuahkan hasil. Saya optimis 2024 target 14 persen tercapai.
"Keluarga adalah pilar kesejahteraan bangsa. Keluarga adalah ekosistem pertama dan utama dalam mengasuh, dalam mendidik, dalam membentuk manusia yang sehat, bergizi, dan berkualitas," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan Harganas merupakan momentum refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
Menurut Hasto, tema Harganas Tahun 2022 yakni Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting.
"Tema ini terkait dengan tugas baru dari Presiden kepada BKKBN sebagai koordinator penanganan stunting," kata Hasto.
Target 2024 sebesar 14 persen yang bisa dicapai dengan upaya serius dan kerja keras dari seluruh pihak. Salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan Pentahelix.
Hasto juga menyebutkan langkah RAN Pasti yakni Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting.
Implementasi dari RAN Pasti tersebut dilaksanakan dalam berbagai upaya, di antaranya pembentukan tim pendamping keluarga berisiko stunting, dalam rangkaian Harganas dilaksanakan Pelayanan KB Sejuta Akseptor pada 15 Juni 2022 dengan pencapaian sebanyak 1,294 juta akseptor baru.
Puncak peringatan Harganas ke-29 di Kota Medan juga dihadiri para Gubernur se-Sumatera dan Bupati dan Walikota yang mendapat penghargaan Satya Lencana Wira Karya dan Manggala Karya Kencana kepada Kepala Daerah dan Ketua Tim Penggerak PKK yang berprestasi dalam meningkatkan program pembangunan keluarga berencana.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.