Ada Cinta di Balik Spirit Idul Adha
Agama | 2022-07-09 10:19:31Idul adha, bukan semata selebrasi penyembelihan sapi dan kambing, lebih dari itu sesungguhnya ada bahan bakar cinta hingga syariat itu Allah berikan kepada kita. Tentu setiap tahun kita mendengar kisah Nabi Ibrahim dengan pengorbanannya yang amat besar, hingga salam yang kita haturkan bukan hanya kepada Khatamul Ambiya, Rasulullah SAW, melainkan juga kepada Nabi Ibrahim alaihissalam dalam kewajiban shalat yang kita lakukan.
Kalau bukan karena cinta Nabi Ibrahim kepada Allah Pemilik Seluruh Alam, mana mungkin beliau meninggalkan Bunda Hajar dan Ismail seorang diri di tengah padang pasir nan tandus? Kalau bukan karena cinta Bunda Hajar kepada Allah Al Mudabbir, mana mungkin beliau ridha melepaskan suaminya menunaikan tugas besarnya? Kalau bukan karena cinta Ismail kepada Allah, mana mungkin beliau ridha untuk disembelih sesuai dengan perintah Rabb Al Khaliq.
Penantian lama kepada Ismail ternyata fase awal ujian cinta putra yang Allah berikan, selepas itu Allah kembali menguji dengan ujian susulan berikutnya hingga pada perintah penyembelihan Ismail. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Kisah itu abadi dalam alquran "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" begitu respon Ismail yang merupakan pelajaran besar sesungguhnya apa yang Allah karuniakan kepada kita di dunia hanyalah titipan.
Manisnya kehidupan memang senantiasa bertalian dengan peliknya ujian. Madrasah ujian hadir untuk membuktikan seberapa besar ketaqwaan kita kepada Allah seperti yang Allah inginkan kepada kita "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (Adz-Dzariyat: 56)
Level tertinggi ujian diberikan kepada Nabi & Rasul. Bukankah kita mengerti, selepas Rasulullah beruzlah, beliau didekap erat oleh Jibril untuk mentransfer pesan cintanya Allah untuk penduduk bumi. Apakah Allah membiarkan rasulullah berkemul untuk beristirahat sebentar selepas menerima wahyu pertama? Tidak. Allah kemudian menurunkan surah keduanya, Al Mudatsir. "Wahai orang-orang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak"
Begitulah Bapak Para Nabi memberikan contoh kepada kita, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Sudah siapkah kita meneladani beliau pada aktivitas keseharian kita?
Hari ini terdapat banyak perintah Allah yang tak terlaksana, bukankah semestinya kita bertanya. Mengapa perintah Allah banyak yang tidak terlaksana? Apa sebabnya? Ternyata hari ini yang menjadikan massifnya pelanggaran perintah Allah tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena agama dipisahkan dari kehidupan, yang menjadikan aturan agama tidak boleh dijadikan untuk mengatur kehidupan.
Urusan masuk kamar mandi - bangun negara semua Allah atur dengan rigidnya, maka jika kita meneladani spirit idul adha, mari perjuangkan kembali ketaatan kepada Allah dalam setiap sendi kehidupan dengan cinta yang kita miliki. Dengan membumikan aturan Allah. Tegaknya aturan Allah tidak lain dan tidak bukan hanya bisa melalui institusi negara, yakni negara Islam. Daulah Khilafah. Maukah kamu menjadi bagian yang menegakkan?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.