Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wijayanti

BLENDED LEARNING MODEL PEMBELAJARAN PALING EFEKTIF DAN EFISIEN DI MASA PEMULIHAN PAMDEMI COVID-19

Guru Menulis | Tuesday, 09 Nov 2021, 16:29 WIB

Oleh: Wijayanti

Guru SMP Angkasa Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta

Terjadinya penyebaran Virus Corona Disease-19 di Indonesia memberikan dampak yang sangat besar khususnya di dalam dunia pendidikan yaitu di kalangan sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang “Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Virus Corona Disease-19, mengumumkan bahwa agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan pelayanan pendidikan yang penuh akan tetapi tetap mengutamakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh para Satgas Covid-19.” Keadaan pandemi seperti ini membuat sekolah dan perguruan tinggi melangsungkan pembelajaran secara daring.

Selama adanya pandemi seperti ini, banyak beberapa pihak dari sekolah sampai perguruan tinggi yang tidak siap untuk melakukan pembelajaran secara daring. Hal ini juga dirasakan oleh para pendidik, peserta didik atau mahasiswa yang sangat mengalami kesulitan dengan adanya pembelajaran daring, karena selama ini mereka terbiasa menggunakan pembelajaran secara tatap muka. Dengan adanya pembelajaran daring para pendidik, peserta didik, dan mahasiswa dituntut harus menggunakan teknologi untuk pembelajaran tetap berjalan. Namun, jika dilihat di lapangan ada beberapa pendidik yang masih belum melek terhadap teknologi. Oleh karena itu para pendidik dituntut harus melek tekonologi dan mempelajarinya.

Demi tetap melaksanakan pembelajaran di masa pandemi seperti ini, banyak para pendidik yang mengikuti pelatihan tentang bagaimana menggunakan model pembelajaran yang paling efektif dan efesien di masa pandemi Covid-19, model yang paling efektif dan efesien salah satunya yaitu menggunakan model Blended Learning. Blended Learning menurut Semler (2005) “Sebuah kemudahan pembeljaaran yang menggabungkan berbagai cara penyampian, model pembeljaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan ebrbagai pilihan media dialog anatar fasilitator dnegan orang yang mendapat pengajaran. Blended Leraning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung faca-to-face dan pengajaran online, tapi lebih dari pada itu sebagai elemen dari interaksi sosial”.

Blended Learning banyak mengombinasikan beberapa metode, antara lain pembelajaran secara tatap muka yang dilakukan dengan cara guru ceramah lalu siswa mendapatkan penugasan dan pembelajaran secara daring yang menggunakan teknologi, salah satunya E-Learning dan ICT. Hal ini model Blended Learning sangat efektif apabila digunakan oleh para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran secara daring di masa pandemi dan dengan model Blended Learning para pendidik tetap melakukan pembelajaran secara daring dengan cara ceramah dan pemberian tugas yang dikemas ke dalam bentuk teknologi dan biasanya pendidik menyampaikan materinya dengan menggunakan aplikasi zoom meet, google meet, classroom, dan yang lainnya. Dengan Blended Learning para peserta didik ataupun mahasiswa bisa mengakses pembelajaran meskipun mereka berada di rumah dan tentunya peserta didik atau mahasiswa dilatih untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap kewajiban yang harus lakukannya. Blended Learning juga memberikan pengalaman belajar yang efektif dan interaktif kepada semua pendidik, peserta didik atau mahasiswa. Pembelajaran secara daring tentunya memudahkan peserta didik ataupun mahasiswa dalam mendapatkan pembelajaran di mana saja dan kapan saja yang bisa diakses dengan internet.

Sudah memasuki tahun ke-2 penyebaran Virus Corona Disease-19 di Indonesia tentunya mengalami dampak negatif maupun positif dalam dunia pendidikan. Namun penyebaran Virus Covid-19 pada saat ini tidak seperti sebelumnya, di Indonesia pada tahun 2021 ini mengelami penurunan sehingga Kemendikbud memberikan izin untuk belajar dilakukan secara tatap muka terbatas yang sesuai dengan Surat Edaran Kemedikbud Nomor 4 Tahun 2021 yang berisikan “Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), dengan ini kami sampaikan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi mulai semester gasal tahun akademik 2021/2022 diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring. Dalam penyelenggaraan pembelajaran, perguruan tinggi harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan) serta masyarakat sekitarnya.”

Sehubung dengan surat edaran Kemendikbud mengenai pembelajaran sudah dibolehkan dengan cara tatap muka secara terbatas dan tetap menjalankan pembelajaran secara daring. Hal ini Blended Learning di kalangan sekolah maupun perguruan tinggi tetap digunakan untuk pembelajaran di masa pandemi. Jika dilihat dari pembelajaran saat ini Blended Learning dengan model Mastery Blended Learning yang artinya peserta didik maupun mahasiswa bisa melakukan pembelajaran secara daring ataupun tatap muka secara bergiliran. Mastery Blended Learning sangat efektif digunakan apabila dilihat dari sistem pembalajaran saat ini di masa pandemi Covid-19. Dengan Mastery Belended Learning peserta didik atau mahasiswa bisa belajar secara tatap muka dengan bertemu guru ataupun dosen di dalam ruangan untuk mengulas beberapa materi yang masih kurang paham sehingga dapat diduskikan dan untuk yang belajar secara daring bisa menyimak dengan alat teknologi salah satunya zoom meet atau google meet, e-learning, you-tube, classroom atau pun yang lainnya yang bersifat teknologi dan bisa diakses dengan internet.

Blended Learning hingga saat ini banyak digunakan oleh sekolah ataupun perguruan tinggi, karena Blended Learning sangatlah efektif dan efisien pada masa pandemi seperti ini. Dengan menggunakan Blended Learning di masa pandemi ini tetap memiliki tujuan untuk mencapai sebuah kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik maupun mahasiswa dan tentunya bisa mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran secara daring. Dan diharapkan melalui Blended Learning peserta didik maupun mahasiwas bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image