Jangan Gampang Baper dan Panik, Begini Tip Investasi Saham Saat Market Rontok
Eduaksi | 2022-07-08 15:01:45Pasar saham Indonesia terguncang. Saham-sahamnya tidak sedikit yang kebakaran. Pelemahannya pun menyasar saham-saham big caps. Sentimen global tak bisa dihindari.
Perang antara Rusia-Ukraina yang tidak menunjukkan sinyal akan berakhir membuat pasar makin suram. Tekanan inflasi pun terus membayangi. Hal ini membuat bank sentral bertindak agresif untuk mengetatkan kebijakan moneternya. Dampak nyatanya, kekhawatiran perlambatan ekonomi global meningkat.
Kondisi yang seperti ini tak dapat dipungkiri membuat investor saham was-was, meski di sisi lain kondisi yang volatile ini membuat para trader senang dalam tradingnya.
Nah, dihadapkan pada ketidakpastian market seperti saat ini, berikut ini tip yang layak dipertimbangkan para investor saham:
1. Jangan Baper dan Panik
Saat menghadapi kondisi market yang lagi volatile, investor yang bijak adalah mereka yang tidak gampang baper dan panik hingga takut yang berlebihan. Mereka yang bijak adalah mereka yang secara psikologi tak gampang terpengaruh dengan fluktuasi market. Pun saat saham yang dimiliki jeblok atau turun tajam mereka ini tidak berpikir rugi hingga akhirnya merealiasikan kerugian dengan menjual sahamnya. Patut disadari bahwa yang namanya market itu naik-turun. Kalau pun ada penurunan maka perurunan itu ada ujungnya dan setelah itu kembali naik atau rebound. Sebagai investor yang memiliki tujuan investasi yang jelas maka memegang tujuan ini sangat penting dan nggak gampang terpengaruh gonjang-ganjing market. Baper dan panik yang berlebihan akan mengarahkan investor pada kesalahan fatal dalam membuat keputusan atas investasinya, seperti menjual sahamnya dalam kondisi rugi hanya karena ketakutan.
2. Analisis Sahamnya Lagi
Dalam ketenangan pikiran yang melihat kondisi market yang fluktuatif sebagai hal yang normal dan alami maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis saham secara komprehensif baik dari sisi fundamental maupun teknikal. Untuk melakukan analisis ini pun tak sesulit kayak di masa lalu, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas. Analisis fundamental bisa dilakukan dengan mudah karena data-data keuangan untuk melakukan analisis pada saham tertentu mudah didapatkan. Selanjutnya, untuk melakukan analisis teknikal, chart yang komprehensif pun bisa langsung dilakukan dengan mudah.
3. Cek Kembali Tujuan investasi
Hal penting lainnya adalah mengecek lagi tujuan investasi. Seandainya tujuan investasi untuk yang jangka waktu pencapaiannya sifatnya jangka panjang maka ada baiknya investasinya ditahan dulu. Apalagi setelah dianalisis, potensi cuannya untuk jangka panjang bagus maka pada saat harganya turun atau jeblok ini sebaiknya dianggap sebagai saat diskon untuk mengoleksi sahamnya lagi. Namun untuk yang terakhir ini wajib melihat budget. Jangan karena harga saham lagi turun atau diskon maka bisa borong saham tanpa pikir panjang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.