Jangan Lakukan Hal ini! 10 Penyebab Gagal Interview Kerja
Edukasi | 2022-07-07 01:36:17Winartoaji - Interview kerja memang sebuah proses untuk masuk ke dunia kerja. Jika kamu sudah melewati proses wawancara maka langkah selanjutnya dipastikan mudah untuk bekerja. Namun jika gagal dalam interview, pahami penyebabnya yang sudah saya bagikan berikut ini.
10 Penyebab Gagal Interview Kerja1. Berbohong
Sekecil apapun kebohongan yang anda lakukan dalam pencarian kerja termasuk dalam membuat CV lamaran atau apapun yang anda katakan saat wawancara kerja akan menjadi bumerang bagi pencari kerja bahkan menjadi kesalahan fatal saat kebohongan itu diketahui.
Pastikan semua yang anda tulis dan anda katakan dalam proses lamaran kerja sudah sesuai kenyataan daripada harus berbohong demi menutupi kekurangan lebih baik fokus untuk mencari kelebihan diri dan pengalaman yang berharga yang anda punya.
2. Menjelek-jelekan Perusahaan Lama
Seburuk apapun perusahaan atau atasan yang pernah anda miliki jangan sampai terpancing untuk menjelek-jelekan nya di depan orang lain apalagi saat wawancara kerja karena membeberkan seperti itu akan membangun citra negatif pada diri Anda.
Lebih baik anda fokus pada hal positif yang anda dapatkan di perusahaan yang lama dan keinginan anda untuk dapat mencapainya lebih baik lagi di perusahaan yang baru.
3. Kutu Loncat
Penerima kerja tentu tak ingin bersusah-susah mencari karyawan setiap tahun karena itu disamping mencari orang yang memiliki kemampuan tertentu, mereka juga akan mencari orang yang berpotensi akan bertahan lama.
Predikat kutu loncat karena kerap berpindah-pindah pekerjaan sebelumnya itu mungkin yang menjadi penyebab faktor utama alasan perusahaan menolak anda. untuk itu ceritakanlah pengalaman pekerjaan yang menurut anda memiliki jangka waktu yang cukup lama dan cukup memiliki prestasi dari pekerjaan tersebut.
Sehingga Anda tidak perlu menceritakan pengalaman-pengalaman kerja yang singkat di perusahaan-perusahaan sebelumnya agar anda memiliki image yang positif dan dapat diperhitungkan untuk dapat bekerja di perusahaan yang anda lamar saat itu.
4. Cacat Jejaring Sosial
jejaring media sosial dan situs secara online menjadi cara terbaru yang sering digunakan HRD atau pencari kerja untuk memeriksakan data pelamar kerja. mereka akan mencari tahu lebih banyak mengenai keaktifan, kepribadian bahkan pergaulan dan lingkungan Anda mulai dari apakah Anda memasang kalimat-kalimat yang bernada negatif sebagai status atau memasang foto-foto konten lain yang mengandung unsur pornografi dan Sara, terlalu menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi di media sosial.
Jika anda memiliki salah satu dari pernyataan yang barusan saya utarakan tersebut maka jangan terlalu berharap banyak jika HRD atau pencari kerja dapat merekomendasikan anda Untuk dapat bekerja di perusahaan mereka, alasannya sudah cukup jelas dan anda sudah pasti dapat mengartikan sendiri alasan tersebut untuk itu pastikan.
Sahabat pencaker sebaiknya lebih bijak lagi dalam mengelola akun sosial media kalian dimulai dari sekarang jika saat ini anda sedang mencari pekerjaan maka pastikan di media sosial dan konten yang termuat dapat menceritakan hal-hal positif tentang Anda.
5. Sulit Berkonsentrasi
Tahapan seleksi berkas mungkin berkali-kali anda lewati tapi setelah interview kerja Justru Anda tidak dapat panggilan lagi berarti masalahnya ada pada performa saat Anda interview kerja.
Kemungkinan besar anda tidak menguasai materi interview atau terserang rasa canggung, gugup dan lain sebagainya yang membuat Anda sulit berkonsentrasi. untuk mengatasinya maka ada baiknya anda membuat persiapan sebelum interview kerja, cari informasi tentang perusahaan yang anda lamar sebanyak mungkin, kuasai jawaban-jawaban dari pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan oleh pewawancara kerja, Belajarlah bicara santai tidak berbelit-belit dan penuh percaya diri.
6. Penampilan yang kurang menarik
Saat masuk ruang interview, Anda terlihat kaku, tidak percaya diri, bicara pelan dan berpakaian kurang meyakinkan serta menggunakan sepatu casual. Perlu diingat bahwa pandangan pertama menentukan penilaian, berikutnya untuk menciptakan penilaian pertama Anda sangat mengesankan maka perhatikan hal-hal seperti penampilan dan etika Anda saat melaksanakan interview kerja seperti berpenampilan standar office atau penampilan yang mungkin sudah disarankan sebelumnya oleh pihak kerja.
Sebelum Anda datang melakukan interview kerja sesuaikan dengan kultur atau budaya perusahaan, begitu pula dengan cara anda beretika atau bersikap selama interview mulai dari berjabat tangan. misalnya menatap saat berbicara, berbicara dengan sopan namun tidak terlalu kecil, gesture atau gerak tubuh yang baik dan lain sebagainya.
7. Terlalu Banyak Berkeluh Kesah
Pada saat diwawancara, Saatnya anda bicara soal profesionalisme meski mendapat pengalaman kerja cukup lama jangan terpancing bicara terlalu banyak masalah pribadi, seperti hobi keluarga atau mungkin soal agama. maka sebaiknya berikanlah informasi personal secukupnya selebihnya kembali pada kualifikasi kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan agar mereka bisa memahami bahwa anda memenuhi kualifikasi yang mereka butuhkan.
8. Terlalu Berorientasi Pada Gaji
gaji memang penting, tapi jangan membuat itu menjadi topik pembicaraan yang paling utama, jangan terlalu ngotot meminta jumlah gaji tertentu apalagi membanding-bandingkan nya dengan perusahaan lain karena setiap perusahaan punya standarisasi soal gaji.
Perlu harus diingat soal gaji ini adalah masalah sensitif sehingga Anda harus benar-benar bisa menempatkan waktu untuk paham Kapan anda bisa berbicara soal gaji. tentunya ketika pewawancara sudah membuka pembicaraan mengenai gaji baru kita bisa membuka obrolan seputar hal tersebut.
9. tidak bisa memberikan solusi baru
Terkadang pewawancara kerja akan memberi tantangan atau menguji kemampuan Anda. apabila anda tidak bisa memberikan solusi atau jawaban yang baik sesuai dengan yang mereka harapkan maka hal ini juga menjadi peluang gagal.
Sehingga perlu diperhatikan untuk bisa memberikan solusi yang tepat dari contoh kasus yang akan mereka sampaikan setidaknya anda tidak diam atau tidak memberikan solusi apapun karena perlu diingat, berusaha mencari karyawan untuk mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan mereka dan bukan malah sebaliknya.
10. Tidak punya pengalaman yang cukup
Ada beberapa perusahaan yang mungkin memberikan kesempatan bagi para fresh graduate atau mereka yang minim pengalaman dan bersedia memberikan pelatihan. namun banyak pula yang mencari pelamar kerja yang sudah memiliki pengalaman kerja dan memang memiliki pengalaman dalam menangani posisi tertentu.
Nah, jika anda minim pengalaman hal ini juga akan menjadi faktor penyebab Kenapa anda sering ditolak melamar kerja. solusi untuk para pencaker yang fresh graduate yakni pastikan anda melamar kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan karena tidak sedikit Perusahaan yang memberikan kesempatan kerja bagi para fresh graduate. Jadi, pandai-pandailah menempatkan kualifikasi yang handal di dalam Curriculum Vitae anda.
Drama di dunia kerja akan terus berlanjut terutama saat anda melamar kerja. sedih, takut, gelisah dan menangis dalam hal ini akan kamu rasakan ketika surat lamaran kerja yang tadinya sudah dipersiapkan sebagus mungkin berujung pada kata penolakan.
Jangan putus asa, mungkin keberuntungan belum berpihak kepadamu ibaratkan sebuah kompetisi ada yang menang dan ada yang kalah mungkin dengan mencoba lagi dan lagi kamu bisa mendapatkan posisi yang sudah lama didambakan.
Tetap berpikir positif dan ingat kalimat positif berikut ini kamu bukan satu-satunya yang pernah mengalami kegagalan, karena masih banyak orang lain juga merasakan hal yang salah. jadikan kegagalan membuatmu semakin tangguh dan membangkitkan kerja kerasmu. karena sukses butuh proses dan bukan banyak protes.
Demikian informasi 10 Penyebab Gagal Interview Kerja yang dapat saya sampaikan. semoga informasi ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan serta semangat yang baru bagi para sahabat pencaker. akhir kata saya Winartoaji.me sampai jumpa di informasi menarik lainnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.