Mahasiswa Sebagai Iron Stock
Politik | 2021-11-04 17:23:46Oleh : Chikal Akmalul Fauzi
Mahasiswa FISIP UMJ
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi, secara administrasi mereka terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi. Namun arti dan definisi mahasiswa tidak hanya sebatas mereka yang belajar di perguruan tinggi dan menjadi murid saja, melainkan mahasiswa memiliki peranan dan tugas yang lebih luas dari sekedar murid biasa yang belajar di perguruan tinggi yang memang peranan dan tugas nya harus bisa solutif dan dapat di pertanggung jawabkan.
Sebagai seseorang yang menyandang gelar Mahasiswa tentu di tuntut untuk mempunyai intelektual yang tinggi harus senantiasa berguna untuk masyarakat luas. Tidak hanya soal eksistensi sebagai mahasiswa tapi juga harus senantiasa di terapkan dalam setiap langkah demi langkahnya. Sebagai âIron Stockâ Mahasiswa di harapkan mejadi manusia yang paling tangguh dibanding mereka yang memang tidak menyandang gelar sebagai mahasiswa, baik secara fisik nya, akal nya dan juga pergerakannya sebagai Iron Stock. Dalam hal ini, Mahasiswa yang notabene adalah generasi yang terpelajar mempunyai nalar kritis yang kuat serta di dasari dengan pengetahuan yang luas tentu harus menjadi garda terdepan untuk terus berbakti kepada masyarakat dan bangsa.
Banyak dinamika yang terjadi ketika kita sebagai mahasiswa yang memang mempunyai peranan yaitu sebagai âIron Stockâ tetapi ketika berpulang kampung atau kembali ke masyarakat luas, tetapi mahasiswa selalu saja di anggap oleh tetangga dan masyarakat âkuliah doang tinggi tetapi tidak bisa ngapa-ngapain bahkan di tunjuk sebagai ketua pelaksana agustusan saja tidak beraniâ justru anggapan-anggapan yang seperti inilah harus kita patahkan sebagai mahasiswa yang memang mempunyai peran sebagai âIron Stockâ, buktikan cemooh-cemoohan dan anggapan-anggapan buruk terdahap mahasiswa yang berpulang kampung atau sedang terjun di antara masyarakat luas itu mempunyai pergerakan-pergerakan solutif dan progresif untuk membangun masyarakat yang makmur dan yang lebih penting bisa memberi mindset untuk masyarakat agar tidak beranggapan yang tidak-tidak untuk mahasiswa.
Ada juga dinamika yang sering terjadi di antara segelintir mahasiswa atau mungkin masih banyak. Ketika memang mahasiswa menjalani tugasnya yaitu aksi atau biasa kita sebut aksi turun kejalan yaitu demonstrasi kepada pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang terasa tidak mengenakan mahasiswa atau bahkan masyarakat luas, terkadang banyak orang yang menyematkan bahwa âmahasiswa demo cuma ikut-ikutan sajaâ, ini yang amat sangat miris dan sangat di sayangkan sekali oleh tiap-tiap diri mahasiswa yang di cap sebagai mahasiswa demonstrasi hanya ikut-ikutan saja, padahal mahasiswa yang memiliki intektualitas yang baik dan nalar kritis yang tajam harus mampu menyelam lebih dalam, mengkaji point-point apa yang memang harus mahasiswa tuntut saat demonstrasi agar ketika kita menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dengan gelora semangat yang tinggi tidak malu ketika mahasiswa ditanya terkait point yang kita tuntut saat demonstrasi, mahasiswa akan bisa menjawab dengan logis dan komprehensif ketika kita sadar akan mahasiswa sebagai âIron Stock.
âBila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekaliâ begitu kata Tan Malaka sang pahlawan revolusioner. Maka kini sudah saatnya Mahasiswa bergerak dengan peranan-peranan yang luar biasa, slogan-slogan yang menggelora dan semangat-semangat yang membara harus senantiasa dibumikan tidak hanya soal eksistensi belaka tetapi harus independen dan kredibel dan tentunya harus terasa pergerakannya oleh masyarakat luas dengan intelektualitas yang tinggi.
Soe Hok Gie juga menyatakan dalam buku catatan seorang demonstran âmakin redup idelisme dan heorisme pemuda, makin banyak yang korupsiâ. Seperti yang di katakana Gie dalam buku catatan seorang demonstran, sebagai Mahasiswa dan pemuda juga tidak boleh takut dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah agar kelak terciptanya negara yang adil, makur dan berpihak kepada masyarakat luas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.