Kenali 7 Jenis Hoax yang Harus Diwaspadai
Edukasi | 2022-07-04 09:13:44Tujuh jenis hoax tersebut letak perbedaannya ada pada tujuan pembuatannya, di mana ada yang bertujuan hanya untuk lucu-lucuan, ada juga yang memang untuk maksud jahat.
Oleh karenanya, ketahui macam-macam kategori hoax tersebut, agar paham tujuan kenapa informasi hoax atau berita palsu tersebut bisa tersebar.
Berikut 7 jenis hoax berdasarkan nama kategorinya.
1. Satir
Seperti namanya, satir tentunya bersifat sindiran belaka. Namun sayangnya, tidak semua orang paham makna satir. Sehingga tak jarang dianggap serius yang padahal tujuannya hanya untuk bahan bercandaan, kritik, dan menyindir kelompok/individu tertentu.
Konten satir sengaja dikemas menggunakan unsur komedi baik dalam bentu gambar atau video. Tema yang dipakai biasanya mengandung majas ironi bahkan sarkasme.
Satir sebenarnya termasuk konten yang tidak berbahaya. Namun karena pembaca sering terkecoh, alhasil banyak yang meyakini konten satir ini sebagai suatu kebenaran.
2. Misleading Content
Misleading Content merupakan istilah untuk mendeskripsikan konten yang menyesatkan, seperti penggunaan informasi untuk membingkai suatu isu atau pihak.
Konten semacam ini dibuat secara sengaja dan diharapkan dapat menggiring opini sesuai dengan kehendak si pembuat informasi.
Indikasi sebuah informasi bisa dikatakan misleading content di antaranya seperti memanfaatkan informasi asli seperti gambar, video, maupun pernyataan resmi atau statistik namun diedit dan tidak dihubungkan dengan konteks aslinya.
3. False Context
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, false contextberarti konteks yang salah. False context menggunakan informasi asli namun disebar dalam konteks yang keliru.
Misalnya, foto atau video yang digunakan memang benar terjadi, tetapi penjelasan yang digunakan di luar konteks aslinya.
Hal semacam ini terjadi lantaran informasi yang disuguhkan berupa karya jurnalistik yang lemah/buruk, jika dikonsumsi publik dampaknya membahayakan karena bisa menggiring opini liar.
4. False Connection
False connection biasanya memakai caption, judul, atau sumber visual yang tidak sesuai dengan konten tulisan. Kabar bohong atau berita palsu semacam ini biasanya dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan berupa profit atau ekspos berlebih dari konten sensasional.
Di samping itu, false connection juga bisa dijadikan bahan adu domba di kalangan warganet agar berperang argumen terhadap postingan yang sebenarnya tidak saling terkoneksi tersebut.
5. Imposter Content
Imposter content berarti konten tiruan. Kasusnya bisa ditengarai sebagai upaya penipuan. Konten jenis ini bisanya mendompleng ketenaran pihak tertentu yang kemudian dimanfaatkan untuk menipu.
Contohnya, seseorang dikabarkan telah mendapat undian berhadiah dari brand A. Unsur penipuan terlihat meyakinkan dengan didukung penggunaan foto profil, nama username yang hampir mirip, sampai adanya link yang merujuk pada situs tertentu.
6. Manipulated Content
Konten manipulasi juga sangat berbahaya dalam proses penyebaran informasi. Isi berita yang sengaja dilebih-lebihkan dengan tujuan membuat keheranan bahkan sampai kebencian dari pembacanya.
Seringnya, manipulated contentdialami media-media besar. Si pembuat konten manipulasi biasanya menggunakan tangkapan layar (screenshot) dari artikel berita, kemudian mengubah judul atau konteks dari berita aslinya.
Memutus korelasi antara gambar dengan elemen berita seperti judul dan isi artikel tentunya sangat membahayakan. Karena akan memunculkan stigma negatif terhadap media yang bersangkutan.
7. Fabricated Content
Di antara jenis berita bohong lain, fabricated content termasuk konten dengan menciptakan informasi baru yang sama sekali tidak dapat dipercaya. Fabricated content berarti konten palsu yang hanya mengada-ada.
Konten ini bisa jadi berbahaya bila pembaca tidak cermat ketika mengakses informasi tersebut. Ada banyak contoh dari fabricated content. Informasi terkait penyelanggaraan vaksinasi misalnya.
Pernah terjadi beberapa waktu lalu, poster pengumuman tentang jadwal kegiatan vaksinasi yang digelar oleh sebuah pusat oleh-oleh di Kota Batu, Jawa Timur.
Informasi tersebut seolah-olah benar adanya dengan dikuatkan keterangan tempat, tanggal, dan jam terkait penyelenggaraan kegiatan.
Namun setelah banyak masyarakat yang percaya, ternyata pusat oleh-oleh yang bersangkutan tidak sedang membuat kegiatan tersebut. Alhasil banyak masyarakat terkecoh dan merasa tertipu.
Itulah 7 jenis hoax yang perlu diketahui sekaligus harus dihindari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.