Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Para Penghianat (Bangsa dan Negara)

Politik | Wednesday, 03 Nov 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi Gambar by MUHAMMADIYAH.Id

*PARA PENGKHIANAT*

(1). Perjuangan tidak selalu melahirkan pahlawan, tapi juga memunculkan pengkhianat.

(2). Itulah sebabnya musuh mampu bertahan lama. Bukan karena mereka hebat, tapi karena ulah para pengkhianat ini.

(3). Bagaimana mungkin negara sekecil Belanda bisa menjajah negeri sebesar ini, bahkan hingga 3,5 abad? Jawabnya karena Belanda dibantu oleh para pengkhianat (China/Aseng).

(4). Hanya demi perut, dan 1 stel seragam, mereka rela menjadi kaki tangan penjajah dan mengkhianati perjuangan bangsa.

(5). Teuku Cik Ditiro, misalnya. Tak terkalahkan selama memimpin perang sabil di Aceh. Belanda selalu gagal membunuhnya di medan perang.

(6). Belanda baru bisa memadamkan perang Aceh setelah Teuku Cik Ditiro dibunuh dgn cara diracun. Siapa yg melakukannya? Belanda? Bukan. Tapi pribumi pengkhianat yang tergiur dengan iming-iming jabatan.

(7). Begitu juga dengan yang dialami Panglima Besar Jenderal Sudirman. Akibat pengkhianatan anak buahnya, persembunyian beliau dalam perang gerilya diketahui dan dikepung Belanda. Meski Jenderal Sudirman tetap selamat dan lolos dari penyergapan.

(8). Itulah sebabnya syeikh Dr. Abdullah 'Azzam Rahimahulloh Ta'ala berpesan: "Sediakan olehmu sepuluh peluru. Satu untuk musuhmu, dan sembilan untuk Pengkhianat.

(9). Baca lagi semua sejarah perjuangan bangsa. Maka kita temukan bahwa yang terdepan membangkitkan semangat perlawanan, sebagian besarnya adalah para ulama.

(10). Sedangkan para pengkhianat, yg menjadi kaki tangan penjajah, anjing-anjing kompeni, adalah orang-orang yang benci dengan Habaib, Ulama dan Santri. Dan inilah yg terjadi di sepanjang zaman.

(11). Maka jika hari-hari ini kita menyaksikan orang-orang yang membenci Habaib, Ulama dan Santri, maka bisa jadi kakek moyang mereka dulunya adalah seorang pengkhianat.

(12). Disinilah kita memahami apa yang dulu dikhawatirkan Bung Karno: "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

(13). Semoga segera Alloh beri kemenangan atas perjuangan ummat dalam menghadapi pengkhianat yang akan, bahkan sudah, menjual Negeri.

(14). Kelak di akhirat mereka akan merasakan balasannya. "Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallohu' Anhum. bahwa Nabi Shallallohu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Setiap pengkhianat itu ada benderanya di setiap duburnya pada hari kiamat. Dimana bendera itu ditinggikan sesuai dengan kadar khianatnya...".

(HR. Muslim).

***** *Maka jadilah pejuang bangsa dan Agamamu (ISLAM)*

Barokallahu' fiikum

Pengkhianat tempatnya didasar neraka...

Na'udzubillah min dzalik

 

Bekasi-Jawa Barat, 03 November 2021 M/27 Rabiul Awal 1443 H,

Alfaqir Ilalloh Azza wa Jalla,

Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd -Hafidzhahulloh Ta'ala- *

Seorang Hamba yang mengharap Ridho RabbNya

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Domisili Saat ini di Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi/BABELAN CITY)

* Biografi Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani

Nama Kunyah (Panggilan) : Abu Fayadh, Abu Jundulloh atau Kang Faisal Abu Fayadh

Lahir di Jakarta 9 September 1984 Status Menikah

Pendidikan

1. TK Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi

2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (saat ini Bisa Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi

3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi) Cuma sampai Kelas 2 MTS

4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

5. MA Negeri 01 Kota Bekasi

6. FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Prodi/Program Studi PLS/Pendidikan Luar Sekolah (Non Formal Education) UNTIRTA/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten (S.Pd)

7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta – Pascasarjana, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)

8. Pascasarjana Universitas Islam Jakarta jurusan PAI (M.Pd, I).

SALAM AHADUN AHAD ☝???? ALLOHU AKBAR ✊ ISY KARIMAN AW MUT SYAHIDAN (Hidup Mulia Atau Mati Syahid)

#JasMerah(JanganMelupakanSejarah) Ingat Negara ini Merdeka Jasa Ulama, Habaib dan Santri serta Umat Islam di iringi dengan Pekikan Takbir Allohu Akbar...

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image