Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dewi Alfi

Tangisan Rasulullah SAW Menggoncangkan Arasy

Sastra | 2021-11-01 15:30:06

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah SAW sedang asyik bertawaf di Kaâ bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: â Ya Karim! Ya Karim!â

Rasulullah SAW menirunya membaca â Ya Karim! Ya Karim!â orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Kaâ bah, dan berdzikir lagi â Ya Karim! Ya Karim!â Rasulullah saw yang berada di belakangnya mengikut zikirnya â Ya Karim!Ya Karim!â merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata: â Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja meperolok-olokkanku, karena aku ini orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.â

Mendengar kata-kata orang Badui itu Rasulullah saw tersenyum, lalu bertanya: â Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?â â belum,â jawab orang itu. â Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?â . â Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannyaâ kata orang Arab Badui itu pula.

Rasulullah saw pun berkata kepadanya: â Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!â Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. â Tuan ini Nabi Muhammad?â â Yaâ jawab Nabi saw dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah saw. Melihat hal itu, Rasulullah saw menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya: â Wahai orang Arab! Jangalah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.â

Ketika itulah, Malaikat Jibril as turun membawa berita dari langit di berkata: â Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapka salam kepadamu dan bersabda: â Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona denga belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!â setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

â Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!â kata orang Arab Badui itu. â Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?â Rasulullah bertanya kepadanya. â Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran-Nya maghfirahnya,â jawab orang itu. â Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!â

Mendengar ucapan orang Arab Badui itu, maka Rasullullah saw pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab Badui itu, air mata beliau meleleh membasahi janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata: â Ya Muhammad! Tuhan As-Slam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau menangis! Sesunggguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga Ia bergoncang. Katakana kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga nanti!â betapa sukanya orang Arab Badui itu mendengar berita tersebut. Ia lalu menangis karena tidaj berdaya menahan keharuan dirinya.

Source: Himpunan kisah-kisah teladan

Shared by Kisah Penuh Hikmah

http://virouz007.wordpress.com/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image