Tantangan Tabligh Bagi Seorang Da'i
Agama | 2022-06-28 09:37:04Dakwah merupakan tugas bagi umat Islam untuk mempertahankan eksistensi ajaran Islam bagi penganutnya juga bagi manusia pada umumnya. Kegiatan dakwah bukan hal baru, melainkan merupakan kegiatan yang telah dilakukan bahkan oleh manusia pertama yang Allah ciptakan yakni Nabi Adam as. Dalam perkembanganya kegiatan dakwah ternyata bukan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi membutuhkan berbagai instrumen yang kompleks. Sehingga, seorang dai dituntut untuk sungguh-sungguh dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Kegiatan dakwah yang sering kali dipahami oleh masyarakat awam ataupun sebagian masyarakat terdidik sebagai sebuah kegiatan yang sangat praktis. Sehingga pemahaman mereka tentang dakwah sama dengan tabligh atau ceramah, yaitu suatu kegiatan penyampaian ajaran Islam secara lisan di atas mimbar. Maka kegiatan dakwah itu hanya dilakukan atau sebatas dilakukan di majlis-majlis ta’lim, Masjid-masjid dan mimbar-mimbar keagamaan. Meski hal itu tidak sepenuhnya salah namun sangat penting untuk diluruskan. Kegiatan tabligh adalah hanya merupakan sebagian bentuk kegiatan dakwah terdapat bentuk atau hal lain yang biasa dilakukan dalam rangka berdakwah, seperti: Irsyad (bimbingan penyuluhan Islam), Tadbir (manajemen dakwah), dan Tatwir (pengembangan Masyarakat Islam).
Dalam ranah tabligh yaitu dakwah bi al-lisan seorang dai melakukan dakwahnya melalui ekspresi pemikiran yang berdasarkan pada sumber rujukan dakwah berupa Al-Qur'an dan As-Sunnah secara langsung atau pun tidak langsung terhadap mad’u nya. Fenomena sosial aktual dan realitas yang terjadi menjadi hal yang selalu harus digeluti oleh seorang mubaligh. Melihat tabligh sebagai upaya untuk memodifikasi realitas sosial yang tidak Islami kepada nilai ajaran Allah swt. Maka tabligh memiliki arti yang sangat dominan dalam kehidupan manusia.
Apabila kegiatan tabligh berhenti berarti berhenti pula control terhadap perubahan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Nabi Isa as. Diutus oleh Allah untuk melakukan tabligh kepada kaumnya sampai akhir masanya di dunia, baru ratusan tahun setelahnya Allah kembali mengutus seorang nabi sebagai nabi penutup dan penyempurna ajaran-ajaran dari nabi-nabi terdahulu yakni nabi Muhammad saw. Selama masa penantian yang tidak singkat sampai ratusan tahun disebutkan dalam sejarah bahwa masa itu adalah masa kegelapan yang absolut, betapa tidak manusia kehilangan arah kejahatan terjadi dimana-mana. Kehancuran moral semakin menggurita dan budaya hedonis semakin mengguncang. Hal itu terjadi karena kegiatan tabligh terhenti. Kegiatan tabligh bagi masyarakat Islam di Era Globalisasi ini menghadapi tantangan yang tidak sederhana mulai dari masalah internal mubaligh ataupun sampai masalah eksternal yang menumpuk.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.