Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fay Shalamar

Eforia Jakarta Hajatan Ke-495

Info Terkini | Monday, 27 Jun 2022, 21:13 WIB

Perhelatan Jakarta Hajatan telah usai pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 lalu. Di hari itu Pemda DKI bekerja sama dengan beberapa pihak terkait mengadakan Malam Puncak yang diadakan di Jakarta International Stadion (JIS). Perayaan ini dirayakan bersama masyarakat dengan menyebarkan 20.000 tiket gratis yang bisa didapatkan melalui Aplikasi JakLingko yang dapat diakses juga menggunakan Internet Rumah.
Pada hari itu juga Pemda DKI Jakarta menyediakan Bus Transjakarta dari beberapa titik tertentu untuk memudahkan akses Masyarakat untuk hadir pada malam Jakarta Hajatan ke dan dari JIS. Di antaranya Blok M, Pulo Gadung, Rawa Mangun, Kp. Rambutan, Kalideres, Grogol, dan Halte-Halte Tujuan Akhir lainnya dengan bebas biaya. Sayangnya walaupun sudah disediakan kendaraan umum, tetap juga tidak mengatasi kepadatan jalan menuju JIS. Karena tidak sedikit masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk ke arena acara.

Begitu antusiasnya masyarakat bahkan ketika tiket sudah dinyatakan sold out, namun masih banyak yang terus berdatangan ke lokasi acara. Berbagai upaya dilakukan agar dapat masuk ke lokasi acara, mulai dengan mencari dari orang yang batal hadir, hingga ada yang rela merogoh kocek demi bisa membeli tiket yang seharusnya tanpa biaya tersebut dari tangan calo. Menjelang akhir acara panitia membebaskan akses masuk ke masyarakat ke dalam arena JIS, namun tidak membolehkan pengunjung tanpa tiket masuk ke dalam Stadion.
Saya bersama dua kawan, juga ikut menjadi penonton yang menjadi saksi meriahnya acara tersebut. Kami memilih untuk ikut hadir di JIS, selain karna ingin tahu seperti apa Stadion tersebut, juga merasakan suasana acara langsung dari tempatnya. Sebagai tambahan, informasi ini saya dapatkan melalui teman saya pengguna internet rumah, IndiHome.

Di luar Stadion sederetan stand makanan juga memeriahkan, stand-stand tersebut merupakan UMKM-UMKM binaan mulai dari tingkat Kecamatan hingga Kota yang dibina oleh PPAPP dan juga JakPreneur. Dikampanyekan juga pembayaran secara Cash Less.

Dokumen by @monovalen

Pada Malam Puncak sederet band dan penyanyi papan atas didaulat untuk memeriahkan acara. Padi, Ungu, Reza Artamevia, Mahalini, Lea Silitonga, Saykoji dan Kojek secara bergantian mengisi panggung perhelatan Akbar tersebut. Para penonton kerap ikut bernyanyi bersama mengikuti musik yang disuguhkan para pengisi acara. Suasana menjadi haru ketika PADI mengajak seluruh Stadion menyalakan flash Handphone ketika membawakan tembang Kasih Tak Sampai. Keindahan cahaya yang muncul serentak dari Stadion menyemarakan. Saya pribadi ikut terhanyut dengan suasana syahdu tersebut. Lama vakum, Hajatan Jakarta juga menjadi penampilan pertama kalinya Reza Artamavia kembali di panggung, fans dapat membayar kerinduan dengan menyaksikan aksinya lagi, saya pun tak bisa untuk tidak ikut bernyanyi bersama salah satu Diva Indonesia tersebut, apalagi ketika Keabadian berkumandang, dibawakan dengan syahdu oleh Reza Artamevia. Yang spesial juga Saykoji menyanyikan Theme Song Jakarta Hajatan yang berjudul Kota Ku untuk pertama kalinya secara Live. Lagu tersebut juga merupakan kolaborasinya bersama DISPAREKRAF DKI Jakarta. Lagu hip hop yang berisikan harapan untuk Kota Jakarta tercinta tersebut sukses menggoyang penonton. Acara ditutup dengan penampilan All Artists dengan membawakan lagu Negeriku milik Chrisye, diiringi dengan tarian dari para penari yang berlenggak-lenggok di atas lapangan Stadion.

Dokumen by @monovalen
Dokumen by @monovalen

Perhelatan Akbar yang berlangsung di JIS tersebut juga ditayangkan secara Streaming. Dengan adanya akses Internet Rumah dari IndiHome by TelkomGroup masyarakat juga bisa mengakses acara tersebut dari rumah tanpa harus berdesakan dengan penonton lainnya di Venue.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image