Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abu Ubaidillah

Dalam Pernikahan Kristen, Prinsip Dasar Ini Perlu Diterapkan

Agama | Saturday, 30 Oct 2021, 17:59 WIB

Kehidupan rumah tangga bukan sebuah hal yang mudah dilakoni, bahkan ada banyak kasus perceraian di Indonesia. Lantas, bagaimana sebaiknya pasangan Kristiani harus menghadapi permasalahan tersebut di masa sekarang?

Pada dasarnya pernikahan ibarat perjalanan yang panjang. Dalam perjalanan, tentu saja hal pertama yang perlu diketahui adalah "ke mana tujuannya". Demikian juga dengan pernikahan, setiap orang perlu tahu apa tujuan pernikahan mereka.

Untuk memiliki tujuan, terlebih dahulu kita harus mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam pernikahan Kristen. Prinsip ini yang akan menjadi dasar berpikir, apakah sepasang suami-istri merasa memiliki perencanaan yang matang atau tidak.

Prinsip Pernikahan dalam Agama Kristen

yukristen" />
Pernikahan dalam Kristen via yukristen

Berikut beberapa prinsip dasar pernikahan agama Kristen yang perlu diketahui, terutama oleh pasangan muda yang baru menikah atau hendak merencanakan pernikahan.

1. Inisiatif dari Allah

Berbicara mengenai pernikahan, kita harus kembali kepada pasangan pertama di dunia, Adam dan Hawa. Awalnya Tuhan hanya membuat Adam, namun setelah sekian lama Hawa dimunculkan sebagai sosok penolong bagi Adam.

Berapa banyak yang sudah melibatkan Tuhan dalam mencari pasangan hidup? Berapa banyak pula kita memanjatkan doa minta jodoh Kristen sebelum menemukan pasangan yang tepat lalu kemudian memutuskan untuk menikah?

Doa adalah suatu penyerahan diri bahwa kita melibatkan Tuhan, bicara pada Tuhan kriteria pasangan yang kiat inginkan. Maka dari itu, pernikahan pada dasarnya diberikan atau inisiatif yang berasal dari Tuhan.

2. Keutuhan

Pasti banyak yang sudah mendengar bahwa tujuan pernikahan adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. Hal tersebut memang benar adanya. Sebelum memutuskan menikah, bukankah kita harus cek hidup kita terlebih dahulu?

Apakah kita sudah utuh di dalam Tuhan atau belum? Apakah diri kita mengerti tujuan kita diciptakan oleh Tuhan atau tidak? Pernikahan tidak hanya terjadi di antara dua orang yang saling melengkapi.

Melainkan, dua orang utuh yang akan sama-sama mencapai tujuan Tuhan. Jadi, Anda jangan menikah karena gengsi, umur, kesepian, atau bahkan paksaan orang tua. Menikahlah ketika kita yakin bahwa kita sudah menjadi pribadi yang utuh di dalam Tuhan.

3. Kasih

Dunia ini mengenal cinta, demikian juga umat Kristiani meyakini kasih sebagai dasar dalam pernikahan. Ingat kembali ketika kita jatuh cinta terhadap pasangan, pasti selalu ada rasa rindu ingin bertemu bukan?

Bahakn meski jarak mmeisahkan, kita dan pasangan rela saling bertemu satu sama lain. Tidak ada pikiran repot atau lelah, karena kasih akan mmebuat setiap pasangan merasa bahagia ketika keduanya saling berbagi.

Sudah jelas bahwa Tuhan ingin kita saling berbagi kasih di dalam pernikahan. Namun di zaman sekarang, ada banyak hal yang seharusnya tidak dilakukan dalam rumah tangga, seperti KDRT, kebencian, tidak mengasihi anak, dan lainnya. Maka sebaiknya hal-hal buruk tersebut sepatutnya dihindari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image