Trans Semanggi Surabaya, Cara Baru untuk Mengurangi Emisi Karbon?
Eduaksi | 2022-06-25 19:29:41Beberapa tahun belakang, fenomena tentang adanya emisi karbon sudah tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Menurut laporan dari The Lancet Countdown on health & Climate Change menunjukkan rata-rata 306 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem tiap tahunnya dari tahun 2007-2016 dan terus meningkat sebanyak 46% sejak tahun 2000. Emisi karbon ini akan berdampak buruk dari tahun ketahun jika dibiarkan begitu saja.
Sebuah layanan baru dari Pemerintah Kota Surabaya dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat melalui Direkotrat Angkutan Jalan telah diluncurkan. Adanya layanan ini dapat cukup mengurangi adanya fenomena emisi karbon yang terjadi. Trans Semanggi Suroboyo merupakan sebuah sistem layanan transportasi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) yang beroperasi di Kota Surabaya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan bahwa ada 17 unit armada yang mulai beroperasi dengan jeda keberangkatan setiap 12 menit sekali dari pukul 05.00 - 21.00 WIB. Koridor 2 Trans Semanggi Suroboyo merupakan koridor awal yang beroperasi pada tanggal 1 Februari 2022 dengan rute Raya Lidah wetan - ITS.
Saat ini belum ada biaya yang dipungut, namun tetap harus menempelkan uang elektronik pada perangkat yang telah disediakan. Pembayaran dilakukan langsung setelah penumpang menaiki Trans Semanggi Suroboyo ini.
Layanan ini hanya menerima pembayaran menggunakan pembayaran non-tunai dengan scan QR-Code melalui aplikasi teman bus atau uang elektronik seperti Tapcash oleh BNI, E-payment Flazz oleh BCA, E-money oleh Bank Mandiri, Brizzi oleh BRI ataupun kartu nontunai dengan varian lain yang tetap bekerja sama dengan keempat bank tersebut.
Jika dibahas lebih lanjut lagi, sebenarnya apa yang dimaksud dengan emisi karbon itu sendiri? Emisi karbon adalah sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak atau senyawa yang mengandung karbon (CO2, solar, LPJ) yang dilepaskan ke atmosfer.
Puntung rokok, pembakaran sampah serta pembakaran hutan adalah masalah serius untuk penyumbang emisi karbon ini. Selain itu emisi karbon juga dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca yang mana dapat menyebabkan peningkatan suhu secara signifikan di bumi.
Hal ini mengakibatkan es dan gletser di kutub utara dan selatan mencair yang mana menyebabkan naiknya permukaan air laut dan meningkatkan potensi banjir pula di sekitar pesisir laut.
Masalah ini juga berdampak pada ekosistem alam yang mulai berantakan karena banyak makhluk hidup yang tidak dapat bertahan pada suhu tinggi. Jika dilihat dampaknya untuk manusia sendiri adalah banyak nya penyakit pernafasan yang tumbuh hingga sel kanker yang tercipta melalui polusi udara.
Maka dari itu, emisi karbon tidak bisa didiamkan begitu saja. Kita dapat memulai menguranginya dari masing-masing individu. Mulailah dari hal-hal disekitar anda seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum.
Transportasi yang disediakan oleh Pemkot Kota Surabaya yaitu Trans Semanggi Surabaya dirasa sangat cukup memadai untuk masyarakat. Trans Semanggi Surabaya merupakan suatu solusi yang tepat untuk kita mengurangi adanya emisi karbon ini
Jika dilihat dari data “Jejak Polusi dari Transportasi” (katadata) menunjukkan bahwa perjalanan menggunakan bus bisa menurunkan emisi karbon hingga 50% daripada mobil pribadi. Hal ini sangat berpengaruh bukan untuk kita mengurangi emisi karbon? Maka dari itu yuk sebisa mungkin naik Trans Semanggi Surabaya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.