Filaha Metamorf - Spektrum Launun
Sastra | 2021-10-29 08:05:50Launun (1) - NARA ASMARA
Renjana trisna sutura
Metafora aksara kama
Metamorposa rindu gulana
Terbang indah ornithoptera
Ohh nara asmara
...
Apsara naura imaji tara
Mudra tabassam dalam rona hana rinai senja humaira
Ranum semara mesra
Oh sukara asmara
...
Pakanira gahara tiara sahmura
Matra sutra nirmala laila
Mutiara nirmala siana samudra
Hanina temara syi'ra
Hanina temara kejora
Hanina aurora utara
Syifa lara
Muara nahra
Oasisa sahara
Zahra ahmar rosa nirwana
Hur aina firdausa
Metamorfosa sibuta netra
Metamorfosa cinta
Abrakadabra
Oh pujangga asmara
...
Renjana trisna sutura
Metamorposa hibat asmara
Terbang indah ornithoptera
Sayap surga mengepak syahda
Gelora asmara
Memanah buta netra
Oh bidadara asmara
...
Oh nara asmara
...
Jonggol Bogor, 2015
...
...
Launun (2) - FILAHA METAMORF
Langit tersenyum kulum
Tayum-temayum layung ranum
Melulum menjelum lungkum
Terkisahkan kita dan sebuah simpul mafhum
Lukiskan truntum-truntum aurum
Oh metamorfosis rindu tarum
Kepakkan sajak sayap-sayap kupu-kupu senja hum
Mekarkan sajak kelopak-kelopak kuntum, semerbak harum
Lukiskan spektrum launun di atas alum redum
Bersama langit senja cangkum, jingga aurum rangkum
Bersama melukis memori, memotret filaha yaum
Naurun-naurun nujum
Biarkan semua termaktub dalam album tarum
...
Tangerang, 2015
...
...
Launun (3) - UNTAI BENANG
Untaian benang berharga
Terajut helaikan kain dewangga
Helaikan ikatan berharga
Erat terjaga
Malaikat jagaraga
Matra dibangga
Kau yang menyapa di balik renda senja menyoga
Menjelma jingga
Dalam alunan kelopak-kelopak bunga nayaga
Bersama nganga asparaga
Darji nuraga
Helaikan selendang delima saga
Hingga...
Para temangga parga terpinga juga
Hingga...
Inga gaga telaga
Kau yang tertawa, menangis, dan berjalan, menjelma jingga di langit senja menganga
Di tengah dahaga
Merajut kisah helaikan kain andira janna
Mengepak sayap-sayap surga
Kan tetap ku jaga
Erat,,, ku jaga
Walau ku hanya jatuh selintas virga
...
Tangerang, 2015
...
...
Launun (4) - HANDAI AMMAR
Biar "mar", koar himar barbar makar
Bukan petakaku, ku diar
Ingsar
Samar kicau manyar
Mentariku masih tersenyum lebar
Mawar-mawar kian merekah mekar
Mimpiku, mengepak bebas bebar
Mengepak camar
Namaku Ammar
Tetap ku berdiri tegar
Di tengah badai gusar meliar
Di sampingmu, aku, tetaplah di sampingku, kamu, bintang berpijar
Tetaplah bersinar,
di mata, hati dan genggamanku, bintang johar
Namaku Ammar
Gelas hampa, dan kau ayar
Kau penawar rindu membakar
Kau nektar
Sugar
Tanpamu handai, hariku hambar
Namaku Ammar
Tetap ku berdiri tegar
Di sampingmu, di sampingku kamu, yang berjalan di sampingku, tetaplah disampingku, bintang pinar
Tak pudar
Suar
Kobar
Syahda badar
Pelangi lunar
Kau pilar
Kau tongkat pijakan, kau yang membuatku bertahan di tengah badai melingar
Di tengah hingar bingar melingkar
Jangan pudar
Namaku Ammar
Tempatmu bersandar karar
Syatar,
memapar bait-bait mentari asfar
Ranum tamar delima ahmar
Di sampingku, kamu, di sampingmu, aku, kamu, tetaplah di sampingku, kamu, bintang berbinar
Tetaplah berpendar
Inzar
Biarkan saja koar himar barbar kalkasar
Ingsar
Mengepak nasar
Genggamlah tanganku, erat, mari bersama menyingsing fajar
...
Tangerang, 2015
Launun (5) - IA
Cobalah sekali saja kau menoleh, di sana ada yang tak henti berkelip, menabur cahaya di langit hampamu, meski kau sedang tertawa senda
Bahkan sesekali ia rela menjatuhkan diri, jatuh untukmu, untuk kau jadikan penerang jalan atau untuk sekedar kau simpan, meski adanya di matamu ia tiada
Cobalah menoleh, di sana ia tak pernah padam, tak pernah jemu bersemayup dalam senyap jaga, merangkai tasbih, bermantra, bersayahanda
Cobalah menoleh, ia yang meminda setiap jeda
Dan yang mengepak sayap-sayap kupu-kupu bida
Cobalah sekali saja kau menoleh, disana ada yang tersenyum, tak henti menetes sejuk di pucuk kelopak kembang, sebagai embun dahaga goda
Cobalah menoleh, disana ia tak pernah reda, menetes syahdu, bening berkilau seanggun mutiara, menjaga kelopak-kelopak yang memekarkan segala warna syahda
Cobalah sekali saja kau menoleh, ia yang ada di dekatmu, yang tak pernah meninggalkanmu, yang ia tertawa bila kau tertawa, yang ia menangis bila kau menangis, ia yang rida, dan ia yang telah menyatu padu dengan raga dan detak nada
Sejatinya ialah sahabatmu, yang tak ternilai di mata, yang tak kau anggap ada
Dunia terasa sempit bukan? Cobalah menoleh sekali saja, kemanapun kau menoleh, ada atau tiadanya ia di matamu, untukmu ia kan selalu ada
...
Tangerang, 2015
...
...
Launun (6) - VIRGA
Tak adakah setetespun yang tersampaikan, hujanku?
Aku hanya ingin melihat tanah yang lugu itu tersenyum,
meski sekilas sipu
Virga, hilang sebelum
jatuhku
menggapai tanah itu
...
Tangerang, 2015
...
...
Launun (7) - CINTA DI LANGIT ZIRBAD LAZUARD
Dad abjada abjad
Bad balada zirbad
Sad abjada abjad
Bad balada lazuard
Dad abjada abjad
Ad avokada aswad
Sad abjada abjad
Ad avokada abyad
Dad di balada zirbad
Sad di balada lazuard
Dad mad bad balabad
Sad mad balabad bad
Dad zabarjad di yad
Sad di yad emerald
Dad hibat di yad
Sad di yad hibat istibdad
Dad mufrad mujarad
Sad fuad nomad
Dad dad sad sad
Sad sad dad dad
Mad kamrad berhad
Had dad asad
Had sad namatad
Had dad pada sad
Had sad pada dad
Dad sad sad dad
Sad dad dad sad
Cinta di langit zirbad lazuard
...
Jonggol Bogor, 2015
...
...
...
Tentang Katib
1. Panggil saja Axan, ganteng, bermata cokelat, dan punya tanda tahi lalat di hidung (jangan bayangin dia lagi pake kacamata brended ya).
2. Jika kamu mengatakan âsampah adalah masalahâ, maka yang dia katakan âmanusia tanpa masalah adalah sampahâ.
3. Jika kamu mengatakan âmencuci baju sama dengan membersihkan bajuâ, maka yang dia katakan âmencuci baju sama dengan mengotori air.â
4. Merupakan seorang Ceraunophile, dan phobia kumbang (so, jangan coba-coba melakukan keisengan apapun yang melibatkan kumbang).
5. Lebih suka âHujanâ daripada âSenjaâ. Hujan-hujanan juga, meski terkadang berakhir kandas dengan âTragedi Masuk Anginâ episode âJagoan Teparâ.
Kenalan yuk dengan Katib, klik araxan.home.blog oke, mari bersulang!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.