Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fokker

Sumpah Pemuda dan Semangat Berbahasa Indonesia

Eduaksi | 2021-10-28 12:40:24
Hendra Ibrahim Majid, S. Pd

Oleh: Hendra Ibrahim Majid, S. Pd. 28 Oktober senantiasa diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Sebuah tonggak dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang kala itu lahir pada masa penjajahan. Semangat persatuan dan kesatuan tentu dianggap sebagai kunci utama perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tidak lagi mengedepankan semangat kedaerahan, melainkan kebersama yang utuh, tanpa melihat latar belakang yang ada. Baik itu suku, agama, ataupun ras para pejuang-pejuang bangsa. Mengedepankan tujuan bersama, yakni kemerdekaan, serta mengusung semangat yang sama, yakni persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini tentu mendapatkan tantangan yang besar, ditengah realitas modernisasi dan multikulturalisasi. Perkembangan kebudayaan dunia yang saling berakulturasi dengan kebudayaan lainnya tentu saja menjadi problematika sendiri saat ini.

Khususnya dalam hal berbahasa. Ketika bahasa internasional mulai dijadikan sebagai syarat utama dalam menilai kemajuan sebuah bangsa, tentu secara tidak langsung akan mengikis bahasa asli yang menjadi identitas sebuah bangsa.

Bukan berarti mendistorsikan internasionalisasi modern, tetapi kontekstual dalam berbahasa yang menjadi identitas bangsa harus terus dipertahankan. Hal ini belumlah sampai pada problematika terkikisnya budaya dan bahasa daerah Indonesia.

Tentu menjadi sebuah hal yang tidak kita inginkan, apabila generasi muda kelak, akan meninggalkan bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah yang ada. Mengedepankan pelestarian sudah harus menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.

Semua warga negara Indonesia sudah sepatutnya melihat fenomena ini sebagai bentuk tantangan zaman di era globalisasi. Menjaga bersama dengan berbahasa Indonesia yang baik dalam keseharian adalah hal utama kini. Seperti pelestarian bahasa daerah, agar tidak mati atau hilang ditengah perkembangan zaman.

Dengan harapan, agar generasi muda di masa yang akan datang tidak sekalipun meninggalkan identitas bangsanya dan budayanya. Mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, serta mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia. (28/10)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image