Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image aryan lesmana

Megawati dan Wayangnya

Politik | 2021-10-28 00:58:21

Megawati dan Wayangnya

Wayang menurut KBBI adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional, wayang dimainkan oleh seorang dalang yang berkehendak atas pergerakan wayangnya.

Sebagaimana judul yang tertera bahwa Megawati Soekarno Putri selaku ketua umum partai PDIP terlihat seperti seorang dalang yang sedang memainkan drama pewayangan dengan negara sebagai panggungnya.

Keputusan presiden banyak dipengaruhi oleh Megawati, seperti pada tahun 2015 lalu tentang keputusan Megawati dan elit partai menyarankan sebuah nama untuk menggantikan kapolri saat itu, Megawati memberikan pengaruh kepada presiden untuk melantik Budi Guawan sebagai kapolri, Budi Gunawan pernah menjabat menjadi ajudan Megawati semasa ia menjadi presiden RI.

Keputusan presiden saat itu menuai banyaknya kritik, karena pada saat itu sedang terjadi kasus membesarnya rekening pejabat polri, pada tanggal 13 Januari 2015 pihak KPK, mengumumkan Budi Gunawan menjadi tersangka korupsi saat ia menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian, ketua KPK Abraham Samad mengatakan Komjen Budi Gunawan sejak lama sudah mendapatkan catatan merah dari KPK.

Setelah lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh komisi III DPR, pada tanggal 15 Januari 2015 saat rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan Budi Gunawan sebagai calon kapolri menggantikan Jendral Sutarman, siding tersebut didukung oleh seluruh fraksi kecuali fraksi Demokrat dan PAN, mereka meminta DPR untuk menunda persetujuan dengan sejumlah pertimbangan, antara lain adanya penetapan tersangka oleh KPK.

Pada saat itu, sehari setelah penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, wakil ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap dengan pasukan lengkap oleh polri dengan tuduhan memerintahkan saksi sengketa pilkada Kota Waringin Barat bersumpah palsu. Mulai dari situlah KPK dan Polri bersitegang, presiden pada saat itu menyikapi konflik tersebut namun pernyataanya tidak memberikan solusi, sehingga banyak pengkritik mengatakan bahwa presiden tidak bertindak sebagai kepala negara namun sebagai petugas partai.

Dari peristiwa tersebut terlihat sekali bahwa keputusan dalang untuk menggerakan wayangnya demi keuntungan golongan sendiri dengan cara yang terselubung.

Dan di era pemerintahan presiden di periode keduanya ini Megawati juga secara terang-terangan meminta jatah menteri pada kabinet pemerintahaan sekarang, Megawati mengatakannya pada saat kongres V PDIP, berawal dari kisahnya Megawati yang tidak dapat bangku saat pemerintahaan SBY, maka dari itu ia meminta untuk kader PDIP pada periode keduanya ini harus mendapatkan kursi paling banyak di kabinetnya.

Dari keputusan-keputusan tersebut masih banyak lagi campur tangan dari keputusan presiden oleh Megawati sebagai ketua partai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image